Pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, YZU x AJCUI Collaboration Center menggelar International Joint Webinar. YZU x AJCUI Collaboration Center yang berlokasi di Lt.5 Kampus 3 BSD Unika Atma Jaya ini merupakan pusat kolaborasi hasil kerjasama antara Yuan Ze University (YZU) dan Atma Jaya Catholic University of Indonesia (AJCUI) yang sebelumnya telah diresmikan pada Grand Opening pada Rabu, 31 Juli 2024 lalu. Pada kali ini, YZU x AJCUI Collaboration Center menggelar International Joint Webinar dengan tema "Aging and Gerontechnology"secara daring. Selain itu kegiatan juga ditayangkan secara Live di Kanal Youtube "Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya" yang dapat dilihat melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=loZK87PVTRQ&t=3s
Kegiatan ini berhasil menarik perhatian lebih dari 140 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang teknologi dan kesehatan. Webinar ini bertujuan untuk membahas pentingnya inovasi dalam geronteknologi guna meningkatkan kualitas hidup lansia.
Webinar dibuka dengan sambutan oleh Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S., Rektor AJCUI, yang menekankan bahwa kolaborasi antar disiplin ilmu sangat penting dalam menghadapi tantangan demografis yang dihadapi masyarakat saat ini. "We are reminded of the importance of these collaborations in addressing the pressing challenges posed by our aging population. The world is experiencing a demographic shift, with the number of older adults rapidly increasing. The shift presents both challenges and opportunities, and it is imperative that we leverage technology to improve their independence and the quality of life for the seniors," ujar Prof. Yuda. Beliau juga menambahkan bahwa kolaborasi antar universitas sangat penting untuk mendorong inovasi. "Together, we can learn from one another and explore how we can collaborate to drive innovation between both universities."
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Prof. Ching-Jong Liao, Ph.D., Presiden Yuan Ze University, yang menggarisbawahi peran penting geronteknologi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. "Gerontechnology, which combines aging research and technology, plays a crucial role in enhancing the quality of life of older adults, improving healthcare, and promoting independence. By focusing on this area, we can ensure that older people are not left behind in this era of rapid technological advancement. This webinar is an excellent opportunity for us to exchange ideas and foster further collaborations that will benefit not only our academic communities, but also society as a whole," tegasnya.
Kegiatan ini terdiri dari tiga sesi menarik yang menghadirkan para ahli terkemuka di bidangnya. Pada sesi pertama, Prof. Yeh-Liang Hsu, Ph.D., Direktur Gerontechnology Research Center di Yuan Ze University, membahas topik "Real-World Implementation of Smart Products in Aged Care: Gerontechnology Development in Taiwan." Beliau menjelaskan berbagai inovasi teknologi yang telah diterapkan di Taiwan untuk meningkatkan perawatan lansia, menyoroti implementasi produk pintar yang mendukung kesejahteraan pengguna lanjut usia.
Di sesi ketiga, Dr. Kevin Kristian, M.Sc., dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Nutrisi di AJCUI, membawakan materi berjudul "Joint Ageing Research Between Medicine and Engineering: The Importance of Collaboration." Dalam sesi ini, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara kedokteran dan rekayasa untuk memajukan penelitian terkait penuaan, menunjukkan bagaimana integrasi kedua bidang ini dapat menghasilkan solusi yang lebih baik untuk tantangan yang dihadapi oleh populasi lansia.
Kegiatan ini
tidak hanya memberikan informasi terkini mengenai geronteknologi, tetapi juga
membuka ruang diskusi antara para peserta mengenai tantangan dan peluang dalam
pengembangan teknologi untuk lansia. Keberhasilan webinar ini mencerminkan
komitmen para penyelenggara untuk mendorong kolaborasi dan inovasi dalam bidang
Aging dan Gerontechnology. Diharapkan, acara serupa dapat terus diadakan di
masa mendatang untuk memperkuat sinergi antar disiplin ilmu dalam menghadapi
tantangan yang dihadapi oleh populasi lansia.