JAKARTA – Universitas
Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya melalui Fakultas Biosains, Teknologi, dan
Inovasi (FBTI) menyelenggarakan webinar nasional bertema “The Future of
Electric Vehicle in Indonesia and Opportunity for Industry”, pada Senin
(16/6/2025), secara daring melalui platform Zoom. Webinar ini menjadi forum
strategis untuk membahas arah kebijakan, tantangan, serta peluang pengembangan
industri kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia.
Kegiatan ini
merupakan hasil kolaborasi antara Unika Atma Jaya, Yuan Ze University (YZU)
Taiwan melalui YZU-AJCUI Collaboration Center, Ikatan Ahli Teknik
Otomotif Indonesia (IATO), serta Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik
Indonesia (AISMOLI).
Rektor Unika Atma
Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), dalam sambutannya menekankan
pentingnya pengembangan teknologi ramah lingkungan sebagai bagian dari
transformasi global. Beliau bahwa kendaraan listrik memiliki peran strategis
dalam mendukung keberlanjutan dan masa depan Indonesia.
“Pengembangan
kendaraan listrik sangat penting untuk menjawab tantangan lingkungan sekaligus
membuka peluang besar bagi inovasi dan pertumbuhan industri di Indonesia.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi ruang kolaborasi antara akademisi,
industri, dan pemerintah dalam mendorong riset, pendidikan, serta adopsi
teknologi kendaraan listrik yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Prof.
Yuda.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Yun-Chia Liang, Chief of Global Affairs Office Yuan Ze University, Taiwan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang erat antara Yuan Ze University dan Unika Atma Jaya, yang menjadi wadah kolaborasi akademik lintas negara.
“Topik webinar
hari ini sangat relevan secara global, karena transisi menuju mobilitas listrik
menjadi agenda utama di banyak negara. Di Taiwan, kami terus berinvestasi dalam
teknologi hijau, energi terbarukan dan mobilitas cerdas. Dunia akademik
memiliki peran penting dalam mendorong inovasi dan mendukung transformasi
industri. Melalui Kolaborasi ini, kami berharap kolaborasi akademik dan
industri lintas negara dapat semakin diperkuat,” ujar Prof. Yun-Chia Liang.
Diskusi dibuka
oleh Cyrillus Harinowo, Ph.D., Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk.
dan Pembina Yayasan Atma Jaya, yang menekankan pentingnya memperhatikan sumber
pembangkit listrik dalam konteks kendaraan listrik. Ia menyampaikan bahwa
kendaraan listrik tidak secara otomatis bebas emisi jika masih bergantung pada
pembangkit berbasis fosil, sehingga transisi energi harus mencakup perubahan
pada sumber energinya. Ia juga menyoroti peran teknologi mobil hybrid
dan energi terbarukan dalam masa transisi menuju net-zero emission.
Dari sisi
kebutuhan masyarakat, Ir. Hari Budianto, S.T., Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli
Teknik Otomotif (IATO), menekankan peran penting sepeda motor sebagai alat
mobilitas ekonomi masyarakat Indonesia. Menurutnya, sepeda motor listrik harus
menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat produktif dengan mempertimbangkan
efisiensi biaya, daya tahan, serta skema pembiayaan yang mudah diakses. Ia
menyatakan bahwa masyarakat membeli sepeda motor bukan sekadar untuk
transportasi, tetapi sebagai sarana produktivitas dan investasi.
Sementara itu, R.
Hanggoro Ananta K, S.T., Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor
Listrik Indonesia (AISMOLI), memaparkan tantangan utama dalam adopsi sepeda
motor listrik yang meliputi tiga aspek, yaitu konsumen (masih khawatir soal
baterai, performa, dan layanan purna jual), industri (minimnya komponen lokal
dan pembiayaan), serta faktor regulatif (belum adanya standardisasi baterai dan
sinergi kebijakan antar lembaga). Ia menegaskan bahwa dibutuhkan ekosistem yang
terintegrasi untuk mempercepat transformasi ini.
Menutup sesi
paparan, Ir. Tajuddin Nur, M.T., Ph.D., IPM., Pakar Mesin Listrik dan Kepala
Lab Mesin Listrik Unika Atma Jaya, membagikan hasil penelitiannya terkait
topologi struktur magnet pada motor listrik jenis inner rotor. Inovasi
ini menggunakan teknik TSS (Tangential Slotting Structure) pada sisi
magnet, yang terbukti mampu menurunkan core loss hingga 99,9% pada tahap
desain, sehingga meningkatkan efisiensi motor listrik untuk kendaraan roda
empat. Temuan ini menunjukkan kontribusi dunia akademik dalam mendukung inovasi
teknologi kendaraan listrik nasional.
Melalui kegiatan
ini, FBTI Unika Atma Jaya mempertegas komitmennya untuk membangun sinergi
antara akademisi dan industri dalam menyongsong masa depan kendaraan listrik di
Indonesia. Dengan partisipasi ratusan peserta dari berbagai kalangan, kegiatan
ini juga menjadi ruang dialog lintas sektor yang mendorong terwujudnya
ekosistem inovatif dan berkelanjutan di bidang transportasi dan energi.