Jakarta, 25 April 2025 – Universitas Katolik
Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi
pendidikan tinggi berkelas internasional melalui partisipasi aktif dalam
program Global Intercultural Project Experience (GIPE++) 2025. Sebanyak lima
mahasiswa dan satu dosen dari Unika Atma Jaya diberangkatkan ke Jerman pada
Sabtu, 26 April 2025 untuk mengikuti kegiatan internasional yang berfokus pada
pengembangan komunitas, keberlanjutan lingkungan, dan pemanfaatan teknologi
digital.
GIPE++ 2025
merupakan program kolaboratif lintas budaya yang didukung oleh DAAD (German
Academic Exchange Service) untuk periode 2025–2027. Program ini melibatkan
empat universitas dari empat negara dan benua berbeda, yaitu Westphalian
University of Applied Sciences (Jerman), Atma Jaya Catholic University of
Indonesia (Indonesia), Namibia University of Science and Technology (Namibia),
dan Universidad Católica San Pablo (Peru).
Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr.
Yuda Turana, Sp.S(K), menyampaikan bahwa partisipasi mahasiswa dalam program
seperti GIPE++ mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh universitas.
“Unika Atma Jaya
mendukung penuh partisipasi mahasiswa dalam GIPE++ 2025 sebagai wujud komitmen
kami membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi
juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan kolaborasi global. Semoga
pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk tumbuh menjadi
agen perubahan yang membawa dampak nyata bagi dunia,” ujar Prof. Yuda.
Lima mahasiswa
terpilih yang mengikuti program ini adalah Amanda Ranjita (Prodi Komunikasi),
Briant Fernando (Prodi Administrasi Bisnis), Alfonsius Billy (Prodi Magister
Administrasi Bisnis), Kezia Rambu (Prodi Sistem Informasi), dan Aloysius Zoe
(Prodi Teknik Elektro). Mereka akan mengikuti Spring School yang berlangsung
pada 28 April hingga 9 Mei 2025 di Jerman.
Melalui pendekatan lintas disiplin, para peserta akan bekerja dalam tim internasional untuk merancang solusi nyata bagi pengembangan komunitas di Pulau Untung Jawa, Indonesia. Proyek ini mengintegrasikan ilmu lingkungan, teknologi digital, komunikasi, dan bisnis dalam upaya mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Salah satu peserta,
Amanda Ranjita, menjelaskan dinamika kolaborasi lintas negara yang mereka
jalani. “Dalam program ini, kami berkolaborasi dengan tiga universitas dari
tiga benua yang berbeda. Kami biasanya berkoordinasi melalui Zoom dengan jadwal
tetap yang disebut GIPE time, untuk Indonesia itu berarti pukul 19.00 WIB. Di
kelompok saya sendiri, kami bertemu setiap hari Rabu untuk workshop dan diskusi. Kami membagi tugas dan setiap minggu saling
memperbarui progres yang sudah kami capai,” jelas Amanda Ranjita, Mahasiswa
Prodi Komunikasi.
Program ini
merupakan hasil sinergi antara Fakultas Ilmu Komunikasi dan Administrasi Bisnis
(FIABIKOM) serta Fakultas Biosains Teknologi dan Inovasi (FBTI) Unika Atma
Jaya. Keterlibatan mahasiswa lintas program studi menjadi bukti nyata bahwa
kolaborasi multidisiplin sangat penting dalam menghadapi tantangan global saat
ini.
Melalui partisipasi
dalam GIPE++ 2025, Unika Atma Jaya berharap mampu memperluas wawasan akademik
dan profesional mahasiswa, serta memperkuat posisi Unika Atma Jaya sebagai
universitas yang aktif membekali lulusannya dengan perspektif global,
kepedulian sosial, serta komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.