ASK
ME

REGISTER
NOW

Mahasiswa Unika Atma Jaya Raih Juara 1 Speech Competition KPI 15 di Bandung

6/26/2025 12:00:00 AM



Egbert Eddyseen, mahasiswa Program Studi Pariwisata Unika Atma Jaya, kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Egi, sapaan akrabnya, berhasil meraih juara pertama pada ajang Kompetisi Pariwisata Indonesia 15 dengan tema “Together for Nature and Culture” yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bandung pada 7–8 Mei 2025. Kompetisi ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, khususnya program studi pariwisata.

 

Lewat pidatonya yang berjudul “Fighting the Real Problem”, Egi menyoroti isu pembuangan makanan berlebih yang kerap terabaikan di Indonesia. Menurutnya, banyak perdebatan yang muncul terkait tradisi yang berujung pada pemborosan makanan. Berdasarkan hasil riset dan observasi yang dilakukannya, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat pembuangan makanan tertinggi di Asia Tenggara, bahkan lebih tinggi dibanding Filipina dan Vietnam.


 

“Saya memilih tema ini karena ingin menyoroti permasalahan utama, bukan menghapus tradisi, tetapi mengajak untuk lebih bijak dalam mengelola makanan. Alasan yang saya angkat ini berdasarkan riset dan juga hasil observasi lapangan,” ujar Egi dalam wawancara.


Isu pembuangan makanan sangat relevan dengan ilmu pariwisata yang ia pelajari, terutama dalam konteks keberlanjutan. “Dalam pariwisata, kami belajar banyak tentang keberlanjutan. Tidak hanya soal tempat wisata, tapi juga perilaku sehari-hari, termasuk bagaimana mengurangi limbah makanan dalam industri pariwisata yang berkelanjutan,” jelasnya.

 

Sebelum tampil di ajang bergengsi ini, Egi sempat mengalami tantangan besar, terutama dalam hal kepercayaan diri. “Ini kompetisi kedua saya. Malam sebelum lomba, saya tidak bisa tidur sampai pukul 4 pagi, meskipun saya sudah berusaha keras dan mempersiapkan semuanya selama dua bulan. Tapi pengalaman sebelumnya membantu saya lebih percaya diri,” ungkapnya.

 

Kini Egi berharap dapat terus berkontribusi bagi kampus dan memotivasi mahasiswa lain agar tidak ragu untuk tampil dan bersuara. “Saya ingin membuka jalan agar lebih banyak mahasiswa Pariwisata berani mengikuti kompetisi seperti ini,” pungkasnya.