
Jakarta, 4 Oktober 2025 – Memasuki dunia perkuliahan menjadi babak baru yang penuh tantangan bagi para mahasiswa baru. Saat di bangku SMA mereka banyak berkutat dengan pelajaran akademik, kini mereka belajar memahami dunia dengan lebih dalam dan luas.
Di tengah masa transisi tersebut, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menghadirkan Seminar Series yang merupakan bagian dari rangkaian Inisiasi Student Life Journey (Ini-SLJ) 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Unika Atma Jaya dalam membekali mahasiswanya dengan wawasan dan keterampilan yang relevan dengan dunia industri masa kini.
Sebanyak 14 topik seminar lintas bidang dibawakan oleh pembicara ahli serta praktisi tepercaya. Topik yang dibahas mencakup bidang kesehatan, pengembangan diri dan karier, teknologi dan Artificial intelligence (AI), kewirausahaan, wawasan kebangsaan. Semua dirancang untuk memberikan cara pandang baru untuk para mahasiswa terhadap dunia yang akan mereka hadapi.

Next Gen Wellness: Sehat Fisik, Mental, dan Emosional di Era Society 5.0.
Tidak jarang mahasiswa dihadapkan pada tekanan akademik, tuntutan sosial, hingga perubahan gaya hidup yang bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Proses transisi ini kerap kali membuat mereka kewalahan jika tidak dibarengi dengan kesadaran untuk menjaga keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Seminar Series hadir untuk memberikan bekal pentingnya menjaga kesehatan mental dan kebugaran tubuh sejak awal masa kuliah.
Dosen Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi (FBTI), Dionysius Subali, S.Si., M.Biotek. yang juga seorang qualifed sport and exercise nutrition coach membagikan tips untuk menjaga kebugaran tubuh dengan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, diantaranya seperti cara menjaga asupan dan pola makan, serta ajakan untuk membangun kebiasaan olahraga atau ‘menabung otot’ sejak dini. Sejalan dengan ini, Store Manager Decathlon Indonesia, Maria Marcella Giovani, juga menekankan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Dion dan Maria sepakat dengan rutinitas, seseorang bisa membangun mental yang kuat dan hidup yang seimbang.
Tidak hanya menjaga secara fisik, mahasiswa juga diberikan materi pentingnya menjaga kesehatan mental. Mahasiswa antusias ikuti sesi seminar bersama beauty Influencer, Abel Cantika dan Senior Marketing Manager Guardian, Tika Lestari. Mengangkat tema “Slay Authentically: Beauty Inside, Confidence Outside”, peserta diperkenalkan dengan konsep wellness dan cara meningkatkan kepercayaan diri. Hal serupa juga disampaikan oleh psikolog mitra Campus Ministry Unika Atma Jaya, Cliff Ariesta Tedyanto, M.Psi., Psikolog. Cliff mengajak mahasiswa untuk lebih peduli dan menjaga kesehatan mental di tengah tekanan akademik dan perkembangan zaman digital dalam topik ”Mental Health 101: Menjadi Mahasiswa Tangguh di Era Society 5.0”. Menjadi sehat bukan hanya sebuah tren, tetapi kebutuhan nyata agar bisa bertahan dan berkembang di tengah tuntutan zaman.

Navigate Your Next: Asah Ide, Potensi, dan Leadership untuk Masa Depan Gemilang
Topik lain yang tidak kalah penting dan menarik adalah tentang cara menggali potensi diri dan arah karier. Dari perspektif dunia profesional, Sales Director PT Pilot Pen Marketing Indonesia, Tommy Setiawan, S.T., membagikan perjalanan kariernya dalam sesi “Find Your Path: Menemukan Arah Karier yang Tepat dari Bangku Kuliah”. Tommy membagikan delapan strategi dalam mencapai kesuksesan, mulai dari membangun karakter yang kuat, hubungan yang positif, serta ketekunan dalam mencapai tujuan. 
Selain peluang dalam industri profesional, mahasiswa turut dibekali pengetahuan seputar membangun ide bisnis (entrepreneurship). Berkolaborasi dengan Atma Jaya Inkubator Bisnis (AJIB), Devi Angrahini Anni Lembana, Ph.D. dan Dr. Vivi Triyanti, S.T., M.Sc., IPM., membahas pentingnya inovasi, ide bisnis yang berdampak, dan kesadaran terhadap kebutuhan pasar. Melalui seminar “Value Sprint: Membangun Ide Bisnis yang Dibutuhkan Konsumen”, mahasiswa diperkenalkan dengan potensi untuk membuka peluang baru bagi banyak orang untuk bekerja, berkreasi, dan berinovasi melalui wirausaha di tengah persaingan lapangan kerja yang semakin ketat.
Topik pengembangan diri dan karier dilengkapi oleh Ketua Perkumpulan Alumni Atma Jaya (Perluni), Ivor Ignasio Pasaribu, S.H., M.H., bersama Kepala Alumni Center, Ni Luh Gde Lydia Kusumadewi, S.I.KOM., S.E., M.S.Ak. Dalam sesi “Mempersiapkan Gen Z sebagai Pemimpin di Masa Depan”, keduanya mengajak mahasiswa untuk menjadi generasi yang unggul dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Skill ini diperlukan dan menjadi penting untuk dipelajari karena peluang untuk lebih dilirik dalam dunia kerja, menciptakan dampak sosial, menyalurkan passion, dan masih banyak lagi.
Disisi lain Biro Psikologi Tabula sekaligus alumni Unika Atma Jaya, Arnold Lukito, M.Psi., Psikolog menekankan pentingnya resourcefulness. Semakin tinggi tingkat kesadaran seseorang, semakin luas pula perspektif dan kemampuan berpikirnya. Ia memperkenalkan konsep map of consciousness sebagai cara untuk mengarahkan fokus pada hal yang sedang dijalani bukan pada kekhawatiran masa lalu atau masa depan.
Memahami diri dan karier bukanlah proses instan, kedua hal ini berjalan beriringan dalam prosesnya menjadi seorang mahasiswa. Setiap keputusan yang dibuat dan wawasan yang dimiliki mahasiswa akan berpengaruh dalam pengembangan diri dan karier mahasiswa.

Future-Ready Students: Saat AI Jadi Partner Belajar dan Bertumbuh
Pengaruh kemajuan teknologi menjadi bagian penting dalam kehidupan akademik dan profesional, oleh karena itu mahasiswa perlu memahami cara memanfaatkan teknologi terutama di zaman Artificial intelligence (AI) seperti saat ini. Rektor Universitas Pradita, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A., membahas bagaimana AI dapat membantu perkembangan dunia akademik. Melalui sesi “AI for Academic Purposes”, Eko menjelaskan kehadiran AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi belajar terutama bagi para mahasiswa. 
Topik ini diperkuat oleh Ketua Artificial Intelligence Indonesia sekaligus Dosen (FBTI) Unika Atma Jaya, Dr. Ir. Lukas, S.T., MAI., CISA., IPU. yang membawakan topik seminar berjudul “AI untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi: Peluang dan Tantangan”. Ia menekankan pentingnya pemahaman AI di zaman modern. Dengan memanfaatkan AI, mahasiswa memiliki peluang untuk berkembang dan meningkatkan produktivitas belajar, membantu dalam karier dan persiapan kerja, serta sebagai personal growth partner. Dalam paparannya. Lukas menggambarkan AI sebagai pedang bermata dua, yakni bisa mempermudah pembelajaran dan eksplorasi, namun di sisi lain bisa beresiko menurunkan berpikir kritis dan orisinalitas. Teknologi hadir bukan sebagai pengganti manusia, namun sebuah alat bantu untuk mengembangkan diri dan melahirkan inovasi.

Dari Gen Z untuk Negeri: Membangun Indonesia di Era Society 5.0
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, semangat kebangsaan perlu diterjemahkan kembali dalam konteks digital. Generasi Z tidak hanya sebagai penerus bangsa, tetapi juga berperan menjaga nilai kesatuan dan persatuan di ruang siber. Peneliti dan Direktur Eksekutif Youth Laboratory Indonesia, Dr. Muhammad Faisal, membuka diskusi lewat seminar “Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Z: Meneruskan Mimpi Indonesia di Masa Depan”. Dalam paparannya, Faisal menekankan bahwa mahasiswa adalah generasi penggerak perubahan yang memegang peran penting dalam meneruskan cita-cita pendiri bangsa. Ia berharap para mahasiswa mampu menghadirkan dampak nyata dan kontribusi positif bagi kemajuan serta masa depan Indonesia.
Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Tjahjo Kurniawan, S.T., M.Si., melengkapi topik wawasan kebangsaan dengan pembahasan seputar keamanan siber dalam seminar “ Keamanan Siber sebagai Bentuk Bela Negara di Era Society 5.0”. Ia menekankan bahwa ancaman terhadap negara kini juga dapat muncul di ruang digital, sehingga generasi muda perlu memiliki kemampuan dan kesadaran di bidang siber yang kuat untuk menjaga keamanan data serta kedaulatan nasional. Ia juga menegaskan bahwa melindungi data dan jaringan digital negara merupakan salah satu bentuk bela negara masa kini. Menjaga dunia siber sama pentingnya dengan menjaga pertahanan wilayah negara secara fisik.

Reimagining Sustainability: Saat Terumbu dan Pangan Lokal Menyatu dalam Narasi Bumi
Di tengah tantangan lingkungan yang semakin kompleks, mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang mampu menghadirkan gagasan baru dan solusi berkelanjutan. Mahasiswa diajak untuk melihat keberlanjutan bukan hanya sebagai konsep ilmiah, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kehidupan. Berkolaborasi dengan Food Culture Alliance (FCA) Indonesia, mahasiswa diberikan wawasan mengenai pentingnya pangan lokal yang menjadi bagian dari identitas budaya dan keberlanjutan lingkungan. Setiap makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat memberikan dampak besar bagi bumi, oleh karena itu perlu adanya kepedulian dan kesadaran lebih terhadap makanan yang dipilih.
Nilai keberlanjutan juga tercermin dalam sesi film dokumenter “Bisikan Terumbu” yang menceritakan tentang proyek “ARTificial Reef” karya seniman Teguh Ostenrik. Bersama Yayasan Terumbu Rupa, ia menunjukkan proses pembuatan terumbu buatan dari logam dalam upaya memulihkan ekosistem laut terutama terumbu karang. Baginya, seni bukan hanya tentang keindahan, melainkan jembatan antara manusia dengan alam untuk menumbuhkan kembali hubungan yang kuat. Melalui sesi ini, peserta kembali diingingatkan bahwa menjaga alam bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan langkah kolektif dalam mendukung perjalanan menuju masa depanL yang berkesinambungan.
Seminar Series 2025 diharapkan bisa menjadi bekal awal yang baik bagi mahasiswa baru dalam menjalani kehidupan perkuliahan ke depan, bisa menjadi pribadi yang adaptif dan tangguh. Melalui beragam topik lintas bidang, Unika Atma Jaya tidak hanya memperkenalkan dunia akademik tetapi juga mempersiapkan setiap individu untuk mengembangkan dan mengasah potensi terbaik mereka.
(STV/LAU)