ASK
ME

REGISTER
NOW

UAJ Ajak Generasi Muda Kelola Limbah Jadi Produk Bermanfaat

10/29/2025 12:00:00 AM



Pada hari Rabu 15 Oktober 2025, Lobby Dormitory Unika Atma Jaya terlihat lebih ramai dari biasanya. Sebanyak 26 peserta yang terdiri dari mahasiswa Unika Atma Jaya (UAJ) serta teman-teman dari Saung Baca Suradita berkumpul untuk mengikuti Workshop Eco-Enzyme dan turunannya. 


Sesi pertama disampaikan oleh Plt. Wakil Dekan II Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi (FBTI) Dr. Yasinta Ratna Esti Wulandari, S.Si., M.Si.,. Dosen yang akrab disapa Ratna ini memperkenalkan konsep dasar eco-enzyme, yaitu cairan alami hasil fermentasi dari gula, sisa buah atau sayuran, dan air.


Dalam paparannya, Ratna menjelaskan bahwa eco-enzyme mampu mengurangi emisi gas metana dari sampah organik. Ia juga menekankan pentingnya “pertobatan ekologis” melalui tindakan kecil seperti mendaur ulang limbah dapur menjadi sesuatu yang bermanfaat, salah satunya dengan memproses limbah dapur menjadi eco-enzyme. Selain ramah lingkungan, eco-enzyme juga memiliki berbagai manfaat praktis, antara lain sebagai pupuk cair tanaman, pembersih alami, serta terapi sederhana untuk kesehatan kulit dan luka.



Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi, Penelitian, Kerja Sama dan Alumni Yanti, Ph.D., yang membawakan materi mengenai produk turunan eco-enzyme, khususnya pembuatan sabun cair organik berbahan eco-enzyme. Dalam penjelasannya, Yanti memperlihatkan proses hot process saponification, yaitu reaksi antara minyak nabati seperti minyak sawit dengan kalium hidroksida untuk menghasilkan sabun cair yang higienis dan lembut di kulit. Sabun tersebut kemudian diperkaya dengan eco-enzyme ethanol, vitamin C, dan kojic acid sebagai bahan pencerah alami yang aman bagi kulit.


Tidak hanya mengenal teorinya, peserta turut diajak praktik di dalam kelompok kecil. Suasana semakin interaktif ketika masing-masing kelompok mulai mengambil bahan, mencampur larutan, dan memanaskan campuran di atas hot plate. Mengenakan celemek berwarna cerah dan sarung tangan, para peserta tampak antusias mengikuti setiap langkah yang dijelaskan dalam lembar panduan yang dipandu oleh fasilitator. 


Para peserta diajak membuat eco-enzyme dari sisa potongan buah dan sayur. Beberapa kelompok mulai menyiapkan wadah besar berisi campuran kulit jeruk, nanas, apel, hingga potongan sayur berwarna cerah. Dengan panduan langsung dari narasumber, mereka menambahkan molase dan air sesuai takaran, kemudian mengaduk perlahan hingga campuran tercampur rata. Cairan eco-enzyme yang dihasilkan sebanyak 40 L.



Workshop yang berlangsung selama dua jam ini memberikan pengalaman berharga bagi seluruh peserta. Mereka tidak hanya belajar membuat eco-enzyme dan sabun cair alami, tetapi juga memahami bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil seperti mengubah limbah dapur menjadi sesuatu yang berguna. Dari kegiatan sederhana ini, harapannya semangat untuk hidup lebih sehat dan berkelanjutan pun tumbuh di tengah komunitas institusi pendidikan.

Dion Notario S.Farm., M.Sc., Apt.

(Penyunting: KAR)