Menempati salah satu sudut kawasan tersibuk di kawasan Semanggi, Jakarta
Selatan, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya berdiri kokoh diantara
banyaknya gedung perkantoran dan area bisnis sepanjang Jalan Sudirman –
Thamrin. Di antara hiruk pikuk sibuknya kota, Unika Atma Jaya memberikan bentuk
kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menjaga keseimbangan alam di dalamnya.
Sejalan dengan prestasi yang juga diraih oleh Unika Atma Jaya dalam UI
Green Metric, merupakan pengakuan atas komitmen universitas terhadap
keberlanjutan lingkungan. Hal ini diwujudkan juga dalam bentuk konkret lainnya
yaitu dengan selesainya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di area Kampus
Semanggi. Peresmian telah dilaksankan pada 4 Oktober 2024, dan bertepatan
dengan perayaan Gereja Katolik yaitu Pesta Santo Fransiskus Asisi yang
merupakan salah satu Santo umat Katolik sebagai pelindung binatang dan lingkungan,
serta bertepatan dengan hari lahir Bapak Frans Seda sebagai salah satu Founding
Father Atma Jaya.
“Landscape pembangunan RTH di tanah seluas 1,2 hektar ini telah dirancang dengan banyaknya tanaman, pepohonan, rumput hijau, bangunan apmhitheater terbuka, dan outdoor class. Tentu semua ini dikonsepkan dengan penataan area agar tetap sejuk, menjaga keasrian, dan keberdaya gunaan untuk penunjang fasilitas pendidikan bagi seluruh sivitas akademika,” ujar Dr. Agustina Dwi Retno Nur Cahyanti, University Secretary, Unika Atma Jaya.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa jumlah pohon juga bertambah dari 79 menjadi
135, dan jumlah sumur resapan yang semula 28 bertambah menjadi 92. Lebih dari
itu, sejumlah paving block yang dibongkar juga disumbangkan kepada pihak
yang membutuhkan agar dapat bisa digunakan kembali. Semua ini dilakukan sebagai
wujud komitmen Unika Atma Jaya terhadap lingkungan, dan menjaga ekosistem
keseimbangan alam di wilayahnya. Suasana yang dibangun sangat nyaman, penataan
area dibuat semenarik mungkin bahkan saat malam hari tanpa mengesampingkan
prinsip keberlanjutan. Gemerlap lampu-lampu diantara suasana sejuk membuat
setiap orang yang datang dan singgah merasa nyaman.
“Bukan hanya pada pembangunan RTH, Unika Atma Jaya juga memperhatikan
prinsip sustainability lainnya dengan menyediakan layanan drinking
water fountain yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh Komunitas Atma Jaya.
Dengan adanya fasilitas ini diharapkan penggunaan botol minum/tumbler akan
lebih banyak sehingga dapat mengurangi limbah plastik. Pengurangan limbah
plastik adalah salah satu langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi
lingkungan di masa depan,“ kata Agustina, yang juga merupakan dosen Farmasi,
Unika Atma Jaya.
Unika Atma Jaya akan terus menjaga komitmen yang dibangun dalam upaya
keberlanjutan ini terutama di lingkungan perguruan tinggi. Dalam jangka waktu
panjang, Unika Atma Jaya akan terus berupaya menghadirkan inisiatif baru yang
mendukung prinsip keberlanjutan dan semakin berdampak luas bagi masyarakat dan
bumi.