JAKARTA – Universitas
Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan doktor baru dalam
bidang Psikologi melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor Psikologi yang
diselenggarakan pada Selasa, (16/07/2025) bertempat di Auditorium Gedung
Yustinus, Lantai 14, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.
Meiske Yunithree
Suparman meraih gelar Doktor Psikologi setelah berhasil mempertahankan
disertasinya yang berjudul “Peran Rasa Syukur Terhadap Perilaku Prososial yang
Dimediasi oleh Empati dan Kemurahan Hati pada Mahasiswa Indonesia.” Sidang
terbuka dipimpin oleh Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph.D., Psikolog, sebagai
Promotor dan Prof. Dr. Clara R. P. Ajisuksmo, MSc., Psikolog, sebagai
Ko-Promotor.
Disertasi Meiske
mengupas secara mendalam keterkaitan antara rasa syukur dengan perilaku
prososial, yang dipengaruhi oleh empati dan kemurahan hati sebagai variabel
mediator. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga studi besar, yaitu studi
pertama menggunakan pendekatan grounded theory untuk menggali pemaknaan
rasa syukur khas masyarakat Indonesia, studi kedua menyusun alat ukur rasa
syukur yang berbasis budaya lokal serta adaptasi alat ukur empati dan kemurahan
hati, dan studi ketiga menguji model secara kuantitatif terhadap 1.170
mahasiswa Indonesia dengan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rasa syukur memiliki pengaruh langsung yang signifikan
terhadap perilaku prososial mahasiswa. Empati terbukti menjadi mediator yang
signifikan dalam hubungan tersebut, sedangkan kemurahan hati tidak berperan
sebagai mediator yang signifikan.
“Rasa syukur bukan
sekadar emosi positif pribadi, tetapi mampu mendorong tindakan nyata untuk
membantu sesama. Dalam konteks mahasiswa Indonesia, empati menjadi jembatan
penting yang menghubungkan rasa syukur dengan perilaku prososial (tindakan
sukarela). Mahasiswa yang mampu menghayati rasa syukur cenderung lebih peka
terhadap kebutuhan orang lain dan lebih tergerak untuk berbuat kebaikan,”
ungkap Meiske.
Prof. Bernadette
Setiadi, Promotor disertasi, memberikan apresiasi tinggi atas capaian akademik
Meiske yang dinilainya tidak hanya mencerminkan ketekunan, tetapi juga
kontribusi nyata terhadap pengembangan psikologi yang kontekstual dengan budaya
Indonesia.
“Pengembangan alat
ukur rasa syukur dalam disertasi ini sangat layak diapresiasi karena rasa
syukur merupakan variabel yang dipengaruhi budaya, sehingga alat ukur ini lebih
peka dalam menangkap makna yang diartikan oleh masyarakat Indonesia
dibandingkan alat ukur yang dikembangkan
di negara lain. Anda telah berhasil menyelesaikan gelar doktor di bidang
psikologi, yang tentu membawa tanggung jawab besar untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan penelitian agar dapat menguasai bidang ini,” ujar Prof.
Bernadette.
Melalui sidang
terbuka ini, Unika Atma Jaya menegaskan komitmennya untuk terus mendorong
lahirnya karya-karya ilmiah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta
memperkuat peran akademisi dalam menjawab tantangan-tantangan sosial masa kini.
Momen ini menjadi
wujud nyata dari visi Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi terkemuka yang
unggul secara akademik dan profesional di tingkat nasional maupun
internasional, serta secara konsisten mewujudkan perpaduan antara iman
Kristiani, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta budaya Indonesia dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa.