JAKARTA
– Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan Sidang
Terbuka Promosi Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris pada Jumat (01/08/2025)
bertempat di Ruang Auditorium Gedung Yustinus, Lantai 14, Kampus Semanggi, Unika
Atma Jaya. Dalam sidang ini, Trisnendri Syahrizal mempertahankan disertasinya
yang berjudul "Indonesian English as a Translingual Phenomenon: A
Corpus-Assisted Exploration of Linguistic Patterns and Authenticity."
Sidang terbuka ini dipimpin oleh tim promotor dan
penguji yang terdiri dari para akademisi terkemuka di bidangnya. Prof. Dr.
Setiono Sugiharto, M.Hum. bertindak sebagai Promotor, sementara Dr. Luciana,
M.Ed. berperan sebagai Ko-Promotor. Sidang ini juga diuji oleh Panitia Penguji
Sidang Terbuka Disertasi yang terdiri dari Dr. Elvi Citraresmana, M.Hum. selaku
Penguji Eksternal, serta dua penguji internal, yaitu Prof. Dr. Bambang Kaswanti
Purwo dan Dr. Anna Marietta Da Silva, M.Hum.
Penelitian Trisnendri menyoroti praktik berbahasa
generasi muda Indonesia di media sosial seperti X (sebelumnya Twitter),
Instagram dan Threads. Ia mengeksplorasi bagaimana bahasa Inggris dan Indonesia
dipadukan secara kreatif oleh para pengguna muda untuk mengekspresikan
identitas dan keterhubungan sosial mereka. Dengan pendekatan berbasis korpus,
penelitian ini menemukan pola linguistik unik dalam bentuk adaptasi morfologis
(misalnya ngepost, mutualan), pergeseran semantik (login sebagai
konversi religius), hingga kolokasi khas seperti engga respect dan familiar
banget.
Trisnendri Syahrizal menyampaikan rasa syukur atas
pencapaian ini dan harapannya agar penelitian yang ia lakukan dapat memberi
kontribusi pada pemahaman yang lebih kontekstual terhadap praktik kebahasaan
generasi muda Indonesia.
“Fenomena Indonesian English bukan sekadar
campur-campur bahasa, tetapi bentuk ekspresi yang bermakna, lahir dari realitas
digital anak muda dan mencerminkan identitas mereka sebagai bagian dari dunia
global, sekaligus tetap berakar lokal. Penelitian ini saya tujukan untuk
menunjukkan bahwa kreativitas linguistik anak muda layak dilihat bukan sebagai
penyimpangan, melainkan sebagai cerminan otentisitas sosial dan budaya zaman
ini,” ujarnya.
Disertasi ini juga menawarkan implikasi penting di
bidang Pendidikan Bahasa. Di antaranya, bagaimana pendidik dapat mengakui
praktik translaguaging sebagai bentuk otentik dari penggunaan Bahasa, bukan
sebagai kesalahan. Ia juga mendorong integrasi perspektif World Englishes dalam
pengajaran Bahasa Inggris agar lebih relevan dengan konteks local dan digital
masa kini.
Promotor disertasi, Prof. Dr. Setiono Sugiharto,
M.Hum., menyampaikan apresiasinya atas ketekunan dan capaian akademik
Trisnendri. Ia menyoroti bahwa keberhasilan ini bukan hanya hasil dari
kemampuan intelektual semata, tetapi juga dari keyakinan dan kerja keras yang
konsisten sepanjang proses.
“Menempuh studi doktoral bukan hanya soal menyelesaikan disertasi, tapi juga
tentang membentuk cara berpikir, membangun ketekunan, dan menumbuhkan keyakinan
akan makna penelitian yang dilakukan. Trisnendri menunjukkan bahwa dengan
kepercayaan pada proses, integritas ilmiah, dan keberanian untuk menggali
perspektif baru, seseorang dapat melahirkan kontribusi yang bernilai bagi ilmu
pengetahuan dan masyarakat. Semoga disertasi ini menjadi pijakan untuk
karya-karya selanjutnya yang terus menyuarakan otentisitas dan keberagaman
dalam praktik kebahasaan,” ujarnya.
Melalui sidang terbuka ini, Trisnendri Syahrizal
resmi meraih gelar Doktor Linguistik Terapan Bahasa Inggris dari Unika Atma
Jaya, sebuah pencapaian yang memperkuat kontribusinya dalam memahami dinamika
bahasa di era digital dan mendorong pembelajaran bahasa yang lebih relevan
dengan kehidupan generasi muda saat ini.