JAKARTA – Fakultas Pendidikan dan Bahasa dari Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengadakan sidang terbuka doktoral di bidang Linguistik Bahasa Inggris Terapan. Sidang berlangsung pada Selasa (17/12/24) di Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.
Sidang terbuka ini dipimpin oleh promotor, Prof. Dr. Setiono Sugiharto dan co-promotor, Christine Manara,Ph.D., kemudian ada tim penguji diantaranya yaitu Sisilia S. Halimi, Ph.D., Prof.Dr Bambang Kaswanti Purwo, dan Yanti, Ph.D.. Para ahli ini akan menilai penelitian yang dibuat oleh Atti Herawati.
Atti Herawati membawakan materi penelitian yang berjudul “English Teachers Pedagogical Decision-Making in Remote Teaching Practices and Students Response”. Dalam penelitian ini, Atti membahas keputusan pedagogis yang diambil oleh guru Bahasa inggris selama pembelajaran jarak jauh dilakukan serta bagaimana keputusan tersebut dapat mempengaruhi siswa.
Dalam presentasinya Atti Herawati mengatakan, “Pembelajaran jarak jauh memerlukan pendekatan pedagogis yang berbeda dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Guru perlu memahami faktor kognitif dan afektif yang akan memengaruhi pengambilan keputusan mereka dalam mengajar.”
Atti melakukan penelitian kepada 6 guru dan 27 murid dari 6 universitas swasta yang berbeda-beda mulai dari Tasikmalaya, Serang, Jakarta, Cimahi, Bogor dan Sukabumi. Mereka semua melakukan pembelajaran jarak jauh dalam situasi pasca pandemi.
Penelitian ini berfokus pada kognisi guru sebagai sumber informasi dalam mengambil keputusan, hal-hal seperti pengetahuan guru, pemikiran guru, perasaan guru dan keyakinan guru menjadi pengaruh penting dalam proses pengambilan keputusan pedagogis.
Penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana tanggapan dari para siswa terhadap pengambilan keputusan pedagogis yang diambil oleh guru. Hal ini meliputi manajemen kelas, metode pengajaran, penilaian di kelas, struktur dan pengajaran adaptasi.
Hasil dari penelitian ini adalah guru menggunakan pengetahuan, pemikiran, perasaan, dan keyakinan guru sebagai dasar pengambilan keputusan pedagogis. Lebih lanjut, hasil yang didapatkan yaitu guru sering membuat keputusan spontan yang intuitif, rasional, atau bahkan menghindari keputusan tertentu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dan situasi kelas.
Dari sudut pandang siswa, pendekatan yang inklusif lewat praktik translingual membantu siswa menjadi merasa lebih nyaman dalam memahami materi, para siswa juga memberikan respon yang positif dengan fleksibilitas kebijakan guru, seperti kebijakan mematikan kamera dan penggunaan media pengajaran virtual yang membantu siswa lebih percaya diri dan merasa terlibat dalam proses pembelajaran.
Setelah melalui proses sidang dan dihadiri oleh banyak tamu yang memberikan dukungan seperti dari rekan kerja hingga keluarga. Dr. Atti berhasil melewati sidang dengan baik dan dinyatakan lulus oleh pimpinan sidang.
Sidang ini menunjukkan keseriusan Unika Atma Jaya dalam mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia dengan melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan dapat memberikan dampak yang besar untuk negara dan masyarakat.