Jakarta –
Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan doktor baru
dari Fakultas Psikologi melalui Sidang Terbuka Doktor Psikologi yang digelar
pada Kamis, (17/7/25) di Auditorium Gedung Yustinus Lantai 14, Kampus Semanggi,
Unika Atma Jaya.
Sidang terbuka ini menjadi wadah keberhasilan Maria
Claudia Wahyu Trihastuti, S.Psi., M.Si., Psikolog dalam mempertahankan disertasinya
yang berjudul “Model Efikasi Diri dalam Pengasuhan pada Ibu dengan Anak
Disabilitas Intelektual”.
Sidang ini dipimpin oleh Kepala Program Studi
Doktor Fakultas Psikologi, Dr. Wisnu Wiradhany, S.Psi., M.A. dengan beberapa
penguji yaitu Prof. Dr. Dr. Frieda M Mangunsong Siahaan,M.Ed., Psikolog selaku
penguji pertama, Prof. Dr. Clara R.P. Ajisuksmo, M.Sc., Psikolog selaku penguji
kedua, Dr. Margaretha Purwanti M.Si., Psikolog selaku penguji ketiga dan Dr.
Weny Savitry Sembiring Pandia, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku Promotor.
Dalam sidang ini, Maria Claudia Wahyu menyoroti
sosok Ibu yang mengasuh anak penyandang disabilitas intelektual yang kemudian membutuhkan
peran keluarga dalam jangka waktu yang lama. Beliau menjelaskan Ibu dianggap
memiliki tanggung jawab penuh dalam mengatur rumah tangga, termasuk dalam
pengasuhan emosi dan sosial anak.
“Ada 48% anak disabilitas intelektual dari 1,6 juta
total anak disabilitas di Indonesia dan hanya 11% yang menempuh pendidikan
formal. Keluarga memiliki peranan penting dalam pendidikan informal khususnya
untuk perkembangan optimal dari anak disabilitas intelektual. Terutama Ibu yang
sering dianggap sebagai pengatur rumah tangga sehingga dianggap juga
bertanggung jawab dengan mengasuh emosi dan sosial anak,” ucap Maria Claudia
Wahyu Trihastuti.
Dalam disertasinya beliau juga menyoroti bagaimana
pola pikir, resiliensi keluarga serta aliansi pengasuhan berperan penting dalam
membentuk keyakinan ibu terhadap kemampuannya dalam mengasuh anak. Penelitian
ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai tantangan yang dihadapi ibu seperti,
beban emosional, keterbatasan dukungan sosial hingga stigma dari masyarakat.
“Penelitian ini sangat penting dan bermanfaat,
sudah banyak peneliti sebelumnya namun ini menyentuh kondisi masyarakat di
Indonesia. Ini menggambarkan sekali kondisi di Indonesia,” ucap Dr. Weny
Savitry Sembiring Pandia, S.Psi.,M.Si., Psikolog selaku Promotor.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperkuat praktik
pengasuhan oleh orang tua dengan anak disabilitas intelektual. Masih banyak
orang tua yang belum memahami model pengasuhan yang tepat untuk menerima dan
mengasuh anak secara percaya diri.
Ketangguhan orang tua dan keluarga sangat
dibutuhkan dalam mengasuh anak dan berdasarkan temuan dalam disertasi ini dapat
mendukung upaya penguatan peran tersebut.
“Orang tua pastinya sangat menyayangi anaknya,
namun belum tentu menemukan model yang tepat untuk menerima dan juga percaya
diri dalam mengasuh anak dengan baik. Dengan temuan dalam disertasi ini dapat
membantu upaya-upaya meningkatkan ketangguhan orang tua dan keluarga yang
sangat dibutuhkan,” tambah Dr. Weny Savitry Sembiring Pandia, S.Psi.,M.Si.,
Psikolog selaku Promotor.
Sidang ditutup dengan dewan penguji yang menyatakan
bahwa Maria Claudia Wahyu Trihastuti lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Kelulusan ini
menjadikan beliau Doktor Psikologi ke-17 dari Unika Atma Jaya.
Lewat sidang terbuka ini, Unika
Atma Jaya kembali menegaskan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang unggul
dan mampu memberikan kontribusi nyata serta dapat menjawab tantangan-tantangan
sosial yang relevan di tengah masyarakat.