ASK
ME

REGISTER
NOW

Doktor Psikologi ke-17 Unika Atma Jaya: Maria Claudia Wahyu Trihastuti Bahas Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak Disabilitas Intelektual

7/23/2025 12:00:00 AM



Jakarta – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan doktor baru dari Fakultas Psikologi melalui Sidang Terbuka Doktor Psikologi yang digelar pada Kamis, (17/7/25) di Auditorium Gedung Yustinus Lantai 14, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.

 

Sidang terbuka ini menjadi wadah keberhasilan Maria Claudia Wahyu Trihastuti, S.Psi., M.Si., Psikolog dalam mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Efikasi Diri dalam Pengasuhan pada Ibu dengan Anak Disabilitas Intelektual”.

 

Sidang ini dipimpin oleh Kepala Program Studi Doktor Fakultas Psikologi, Dr. Wisnu Wiradhany, S.Psi., M.A. dengan beberapa penguji yaitu Prof. Dr. Dr. Frieda M Mangunsong Siahaan,M.Ed., Psikolog selaku penguji pertama, Prof. Dr. Clara R.P. Ajisuksmo, M.Sc., Psikolog selaku penguji kedua, Dr. Margaretha Purwanti M.Si., Psikolog selaku penguji ketiga dan Dr. Weny Savitry Sembiring Pandia, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku Promotor.

 

Dalam sidang ini, Maria Claudia Wahyu menyoroti sosok Ibu yang mengasuh anak penyandang disabilitas intelektual yang kemudian membutuhkan peran keluarga dalam jangka waktu yang lama. Beliau menjelaskan Ibu dianggap memiliki tanggung jawab penuh dalam mengatur rumah tangga, termasuk dalam pengasuhan emosi dan sosial anak.


 

“Ada 48% anak disabilitas intelektual dari 1,6 juta total anak disabilitas di Indonesia dan hanya 11% yang menempuh pendidikan formal. Keluarga memiliki peranan penting dalam pendidikan informal khususnya untuk perkembangan optimal dari anak disabilitas intelektual. Terutama Ibu yang sering dianggap sebagai pengatur rumah tangga sehingga dianggap juga bertanggung jawab dengan mengasuh emosi dan sosial anak,” ucap Maria Claudia Wahyu Trihastuti.

 

Dalam disertasinya beliau juga menyoroti bagaimana pola pikir, resiliensi keluarga serta aliansi pengasuhan berperan penting dalam membentuk keyakinan ibu terhadap kemampuannya dalam mengasuh anak. Penelitian ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai tantangan yang dihadapi ibu seperti, beban emosional, keterbatasan dukungan sosial hingga stigma dari masyarakat.


 

“Penelitian ini sangat penting dan bermanfaat, sudah banyak peneliti sebelumnya namun ini menyentuh kondisi masyarakat di Indonesia. Ini menggambarkan sekali kondisi di Indonesia,” ucap Dr. Weny Savitry Sembiring Pandia, S.Psi.,M.Si., Psikolog selaku Promotor.

 

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperkuat praktik pengasuhan oleh orang tua dengan anak disabilitas intelektual. Masih banyak orang tua yang belum memahami model pengasuhan yang tepat untuk menerima dan mengasuh anak secara percaya diri.

 

Ketangguhan orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan dalam mengasuh anak dan berdasarkan temuan dalam disertasi ini dapat mendukung upaya penguatan peran tersebut.


 

“Orang tua pastinya sangat menyayangi anaknya, namun belum tentu menemukan model yang tepat untuk menerima dan juga percaya diri dalam mengasuh anak dengan baik. Dengan temuan dalam disertasi ini dapat membantu upaya-upaya meningkatkan ketangguhan orang tua dan keluarga yang sangat dibutuhkan,” tambah Dr. Weny Savitry Sembiring Pandia, S.Psi.,M.Si., Psikolog selaku Promotor.

 

Sidang ditutup dengan dewan penguji yang menyatakan bahwa Maria Claudia Wahyu Trihastuti lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Kelulusan ini menjadikan beliau Doktor Psikologi ke-17 dari Unika Atma Jaya.

 

Lewat sidang terbuka ini, Unika Atma Jaya kembali menegaskan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan mampu memberikan kontribusi nyata serta dapat menjawab tantangan-tantangan sosial yang relevan di tengah masyarakat.