ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya Kukuhkan Doktor Psikologi Baru, Soroti Kesejahteraan Psikologis Guru PAUD Lintas Generasi

7/23/2025 12:00:00 AM



JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan doktor baru dalam bidang Psikologi melalui Sidang Terbuka Promosi Doktor Psikologi yang diselenggarakan pada Jumat (18/07/2025) bertempat di Auditorium Gedung Yustinus, Lantai 14, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.

 

Florence Yulisinta Jusung meraih gelar Doktor Psikologi ke-18 dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Model Flourishing Guru PAUD Generasi Y dan Z: Peran Pekerjaan Layak, Efikasi Diri Guru, Kepuasan Kebutuhan Kerja, dan Kebermaknaan Kerja.”


 

Sidang terbuka ini dipimpin oleh Yanti, Ph.D. selaku Ketua Sidang dan Dr. Angela Oktavia Suryani, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi. Pada kesempatan tersebut, Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph.D., Psikolog, bertindak sebagai Promotor dan Dra. Eunike Sri Tyas Suci, Ph.D., Psikolog., sebagai Ko-Promotor.

 

Penelitian Florence melibatkan 800 guru PAUD dari Generasi Y dan Z yang berusia 18 hingga 44 tahun. Hasil analisisnya mengungkap adanya perbedaan signifikan antara kedua generasi dalam aspek jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian, pendapatan, dan jenis layanan PAUD. Secara umum, guru PAUD masih didominasi oleh perempuan dengan pendidikan minimal SMA hingga S1, serta mayoritas berstatus guru tetap yayasan atau honorer dengan pendapatan relatif rendah.

 

Florence menekankan bahwa kontribusi utama disertasinya adalah menyusun model flourishing yang kontekstual dan relevan dengan kondisi nyata guru PAUD lintas generasi di Indonesia. Model ini menyoroti pentingnya faktor kebermaknaan kerja, efikasi diri, kepuasan kebutuhan kerja, dan persepsi terhadap pekerjaan layak dalam membentuk kesejahteraan psikologis guru PAUD Generasi Y dan Z.


 

Flourishing tidak hanya dimaknai sebagai kondisi tanpa gangguan mental, tetapi mencerminkan bagaimana guru PAUD mampu merasakan makna dalam pekerjaannya, merasa berdaya dalam menjalankan perannya dan mengalami kesejahteraan secara menyeluruh, baik secara emosional, sosial, maupun professional di tengah kompleksitas tantangan yang mereka hadapi setiap hari,” ungkap Florence.

 

Hasil model struktural menunjukkan bahwa pada Generasi Y, kebermaknaan kerja merupakan faktor utama yang secara langsung mendorong flourishing, sedangkan pada Generasi Z, kepuasan kebutuhan kerja menjadi prediktor terkuat. Selain itu, guru dengan pendidikan khusus PAUD (S1 PG-PAUD) memiliki tingkat flourishing, efikasi diri, dan kepuasan kebutuhan kerja yang lebih tinggi dibanding guru tanpa latar pendidikan khusus PAUD.

 

Prof. Bernadette N. Setiadi, promotor disertasi, mengapresiasi kontribusi Florence dalam menghadirkan pendekatan baru yang relevan dengan konteks kesejahteraan guru di Indonesia.




“Disertasi ini menampilkan kerangka konseptual yang kuat untuk mendukung kebijakan atau intervensi berbasis data dalam meningkatkan kesejahteraan guru PAUD. Saya harap Anda terus berkontribusi, tak hanya lewat penelitian, tetapi juga lewat aksi nyata,” ujar Prof. Bernadette.

 

Sidang terbuka ini juga dihadiri oleh dewan penguji yang terdiri dari Prof. Vina Adriany, M.Ed., Ph.D. (Universitas Pendidikan Indonesia), Prof. Dr. Clara Ajisuksmo, Psikolog, dan Prof. Dr. Laura Sudarnoto. Turut hadir pula sivitas akademika dan keluarga besar Unika Atma Jaya untuk memberikan dukungan penuh kepada promovendus.


 

Florence Yulisinta saat ini merupakan dosen di Sekolah Tinggi Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (STPHBK) dan Direktur Pendidikan serta Litbang di Indonesia Heritage Foundation (IHF). Ia juga aktif dalam pengembangan modul flourishing bagi guru PAUD di berbagai wilayah Indonesia, serta meraih penghargaan Best Paper dalam Konferensi Nasional Pascasarjana Psikologi 2024 di Universitas Gadjah Mada atas kontribusinya dalam isu ini.

 

Melalui sidang terbuka ini, Unika Atma Jaya Kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif menjawab tantangan nyata masyarakat melalui riset yang berdampak dan relevan secara kontekstual. Komitmen ini tercermin dari dukungan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan, serta keterlibatan aktif dalam mencetak akademisi dan praktisi yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas.