Jakarta, 4 Agustus 2025 – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya
menyelenggarakan sidang ujian terbuka Program Studi Doktor Linguistik Terapan
Bahasa Inggris pada Jumat (16/05/25) di Kampus Semanggi. Disertasi berjudul “Social
Class, Language, Identity, and Agency: Narrative Inquiry into Blue- and
White-Collar Indonesian Migrant Workers in Kuwait” mengantarkan Helena
Verusha Ali meraih gelar doktor.
Disertasi ini membahas peran penting
Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam menopang kehidupan rumah tangga dan
kontribusinya terhadap remitansi nasional. Helena berupaya mengisi kesenjangan
dalam literatur terkait pengaruh kelas sosial terhadap identitas, investasi
linguistik, dan agensi PMI, dengan membandingkan pengalaman antara pekerja
kerah putih dan kerah biru di Kuwait.
Dengan pendekatan naratif kualitatif, Helena melibatkan enam partisipan, tiga pekerja kerah putih dan tiga pekerja kerah biru, yang bekerja di berbagai sektor di Kuwait. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan mediasi artefak, kemudian dianalisis secara tematik menggunakan teori Bourdieu (habitus, arena, kapital), Mahmood (agensi), dan Norton (identitas, investasi, identitas imajiner).
Penelitian menunjukkan bahwa pekerja
kerah putih memanfaatkan modal simbolik dan linguistik untuk mendukung
mobilitas profesional dan menegosiasikan ulang peran kerja. Sementara itu,
pekerja kerah biru menghadapi eksklusi akibat keterbatasan modal, namun tetap
menunjukkan bentuk agensi melalui strategi seperti pembelajaran bahasa berbasis
teman sebaya, afiliasi keagamaan, ketahanan moral, dan kerja emosional.
Terkait adaptasi lintas budaya, Helena
menegaskan bahwa “Pekerja migran Indonesia terus membangun identitas dan
beradaptasi dengan kebutuhan sosial di komunitas praktik tuan rumah.” Identitas
mereka bersifat dinamis, terus berkembang seiring interaksi dengan lingkungan
baru.
“Selamat
kepada Helena atas pencapaian luar biasa di hari yang membahagiakan ini. Saya
juga menyampaikan apresiasi yang tulus kepada para dosen, rekan-rekan, dan
keluarga yang telah memberikan dukungan penuh dan doa, hingga akhirnya Helena
berhasil meraih gelar akademik tertinggi,” ujar Prof. Setiono.
Penelitian Helena tidak hanya memperkaya
wacana akademik tentang migrasi dan bahasa, tetapi juga memberikan kontribusi
nyata bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika kelas, identitas,
dan agensi pekerja migran Indonesia di ranah transnasional. Dengan menyoroti
strategi bertahan hidup yang berakar pada budaya, agama, dan solidaritas
komunitas, studi ini membuka ruang bagi kebijakan yang lebih inklusif dan
responsif terhadap kebutuhan PMI, baik di negara tujuan maupun di tanah air.