Jakarta,
18 November 2024 – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menghadirkan
seminar bedah buku “Catatan Seorang Jubir: Merangkai Narasi Dengan Hati” dan
mengundang penulis buku tersebut yaitu Adita Irawati yang ditemani oleh Dr.
Satria Kusuma Fajar Mahardika, M. Si. selaku dosen Program Studi Ilmu
Komunikasi Unika Atma Jaya sebagai moderator sekaligus pembahas. Seminar ini diadakan
dalam rangka membangun wawasan inspiratif serta membantu membangun akses air
bersih di NTB serta NTT melalui profit dari penjualan bukunya.
Birokrasi di pemerintahan memang penuh tantangan.
Hal ini dirasakan langsung berkarir sebagai jubir. Salah satu pengalaman yang
mencerminkan perjalanan ini tertuang dalam buku “Catatan Seorang Jubir:
Merangkai Narasi Dengan Hati” yang memuat kisah dan pelajaran selama menghadapi
pandemi, terutama dalam menangani krisis yang terjadi.
Adita merupakan eks jubir
(juru bicara) Kementrian Perhubungan dan tekah dilantik sebagai jubir PCO (Presidential
Communication Office). Kementerian Perhubungan memiliki peran vital dalam
menghubungkan seluruh wilayah Indonesia, maka penting sebagai jubir memahami cara
penyampaian informasi yang baik serta dalam menyampaikan kebijakan, intonasi
suara, ekspresi wajah, dan pesan yang jelas merupakan kunci agar masyarakat
lebih mudah menerima informasi.
Tak hanya bertanggung jawab menyampaikan informasi
resmi, Ia beberapa kali harus berhadapan dengan krisis kecelakaan Airline
dan harus mampu menenangkan masyarakat yang gelisah, membangun hubungan yang
baik dengan media, dan memastikan pihak-pihak terkait memahami kebijakan yang
diambil. Ia juga dituntut untuk cepat merespons kritik serta menjawab tuntutan
transparansi yang semakin besar, terutama di era digital di mana informasi
dapat tersebar luas dengan cepat.
“Yang paling parah kami pernah mengalami krisis
besar saat Covid-19, dimana pada waktu itu sekitar 70% penduduk Indonesia
bergerak dalam waktu bersamaan untuk berpergian mudik. Sebagai humas kami harus
cepat melibatkan para stakeholder dalam langkah pengambilan keputusan dan
eksekusi kebijakan,” ungkap Adita Irawati.
Diharapkan seminar ini tidak hanya memberikan
wawasan baru tentang pentingnya komunikasi yang empatik dan strategis, tetapi
juga menginspirasi kita semua untuk terus belajar dan berkontribusi dalam
membangun Indonesia yang lebih baik, melalui aksi nyata.