ASK
ME

REGISTER
NOW


Soegianto Ali, Dr. dr. M.Med. Sc.

Dr. dr. Soegianto Ali, M.Med.Sc.


Biografi

Dr. Soegianto Ali menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran di Universitas Indonesia pada tahun 1990. Ia melanjutkan studi S2 di Katholieke Universiteit Leuven pada tahun 2000 dan meraih gelar Doktor dari Rijksuniversiteit Leiden pada tahun 2006. Dengan keahlian di bidang Genetik (Host dan Patogen) dan Imunologi, Dr. Soegianto memiliki fokus penelitian yang signifikan dalam bidang neurologi dan deteksi COVID-19. Sebagai pengajar, Dr. Soegianto mengajarkan mata kuliah yang mencakup Bioinformatika, Biologisel & Molekuler Penuaan, Biostatistik & Epidemiologi, serta berbagai mata kuliah di bidang Farmakogenomik dan Hematologi. Ia juga berperan dalam mengembangkan pemahaman mahasiswa mengenai Ilmu Pendidikan Kedokteran, Imunologi, dan Konsep Patologi. Dalam penelitian, Dr. Soegianto berkontribusi pada pemahaman dan penanganan komplikasi neurologis yang terkait dengan COVID-19. Publikasi utamanya, "Citicoline and COVID-19-Related Cognitive and Other Neurologic Complications," mengeksplorasi peran citicoline dalam menangani komplikasi kognitif dan neurologis pada pasien COVID-19. Selain itu, dalam publikasi "Increasing SARS-CoV-2 Clinical Testing Capacity in Indonesia with QuickSpit™," ia membahas bagaimana teknologi QuickSpit™ dapat meningkatkan kapasitas pengujian klinis COVID-19 di Indonesia. Dr. Soegianto juga meneliti penggunaan saliva sebagai sampel untuk deteksi SARS-CoV-2 dan mengusulkan metode pooling saliva untuk meningkatkan kapasitas pengujian laboratorium. Penelitian terbaru beliau, "Interferon Gamma Release Assay Post BCG Among Newborns and Family Members Living in a Crowded Area in Jakarta, Indonesia," mengeksplorasi respons imun terhadap vaksin BCG. Dengan dedikasi untuk meningkatkan kapasitas kesehatan masyarakat, Dr. Soegianto terus berkontribusi pada penelitian yang aplikatif dan relevan di Indonesia.

 

Pendidikan

Dr. Soegianto Ali menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran di Universitas Indonesia pada tahun 1990. Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Katholieke Universiteit Leuven pada tahun 2000 dan meraih gelar Doktor dari Rijksuniversiteit Leiden pada tahun 2006.

 

Bidang Keahlian

Dr. Soegianto memiliki keahlian di bidang Genetik (Host dan Patogen) dan Imunologi, khususnya yang berkaitan dengan penyakit infeksi. Pengetahuan dan pengalaman beliau dalam bidang ini memungkinkan pengembangan pemahaman yang lebih mendalam tentang interaksi antara genetik dan respons imun dalam konteks penyakit.

 

Mata Kuliah yang Diampu

Sebagai pengajar, Dr. Soegianto mengajarkan berbagai mata kuliah yang mencakup Bioinformatika, Biologisel & Molekuler Penuaan, serta Biostatistik & Epidemiologi. Ia juga mengajar Farmakogenomik-Farmakogenetik, Genetika I dan II, serta Hematologi. Dr. Soegianto berperan penting dalam mengajarkan Ilmu Biomedik Dasar dalam enam tingkat mata kuliah, dan mengembangkan pemahaman mahasiswa mengenai Ilmu Pendidikan Kedokteran, Imunologi, dan Konsep Patologi (1 dan 2). Selain itu, ia juga memberikan pengajaran dalam Metodologi Penelitian, Mikrobiologi Lanjutan, dan Pengetahuan Dasar Kedokteran, serta mengajarkan mengenai pertumbuhan, perkembangan, dan penuaan alami, Sistem Kardiovaskular, serta Teknik Biomedik I dan II. Dengan komitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, Dr. Soegianto terus berkontribusi dalam pembentukan generasi baru profesional di bidang kedokteran dan kesehatan.

 

Publikasi Ilmiah

Dr. dr. Soegianto Ali M.Med. Sc. adalah seorang ahli kesehatan dengan fokus penelitian yang signifikan dalam bidang neurologi dan deteksi COVID-19. Penelitiannya berkontribusi pada pemahaman dan penanganan komplikasi neurologis yang terkait dengan COVID-19 serta peningkatan kapasitas pengujian klinis di Indonesia.

 

Salah satu publikasi utamanya, "Citicoline and COVID-19-Related Cognitive and Other Neurologic Complications," mengeksplorasi peran citicoline dalam menangani komplikasi kognitif dan neurologis yang muncul pada pasien COVID-19. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi terapi yang dapat membantu memulihkan fungsi neurologis yang terpengaruh oleh virus.

 

Dalam publikasi "Increasing SARS-CoV-2 Clinical Testing Capacity in Indonesia with QuickSpit™," Dr. Soegianto membahas bagaimana teknologi QuickSpit™ dapat meningkatkan kapasitas pengujian klinis COVID-19 di Indonesia. Ini merupakan langkah penting untuk mempercepat deteksi dan penanganan pandemi di negara tersebut.

 

Selain itu, penelitiannya yang berjudul "Wide Application of Minimally Processed Saliva on Multiple RT-qPCR Kits for SARS-CoV-2 Detection in Indonesia" menunjukkan inovasi dalam penggunaan saliva sebagai sampel untuk deteksi SARS-CoV-2. Pendekatan ini dapat mempermudah proses pengujian, menjadikannya lebih aksesibel dan efisien.

 

Dr. Soegianto juga menjelaskan teknik "Accelerating the Laboratory Testing Capacity through Saliva Pooling Prior to Direct RT-qPCR for SARS-CoV-2 Detection," yang mengusulkan metode pooling saliva untuk meningkatkan kapasitas pengujian laboratorium. Inovasi ini membantu mempercepat proses pengujian tanpa mengorbankan akurasi.

 

Dalam publikasi terbarunya, "Interferon Gamma Release Assay Post BCG Among Newborns and Family Members Living in a Crowded Area in Jakarta, Indonesia," Dr. Soegianto meneliti respons imun terhadap BCG di antara bayi dan anggota keluarga yang tinggal di lingkungan padat. Penelitian ini penting dalam memahami efektivitas vaksinasi dalam konteks demografis yang berbeda.

 

Dengan komitmen untuk meningkatkan kapasitas kesehatan masyarakat dan memahami dampak COVID-19, Dr. dr. Soegianto Ali M.Med. Sc. terus berkontribusi pada penelitian yang relevan dan aplikatif di Indonesia.