ASK
ME

REGISTER
NOW

Gelar Sarjana di Tangan, Mahkota di Kepala: Perjalanan Unik Model, Alumni Unika Atma Jaya

7/7/2025 12:00:00 AM



Titania Gabriella, Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, mencuri perhatian bukan hanya karena pesonanya di atas panggung, tetapi juga karena konsistensinya dalam mengejar mo sejak dini.

 

Di balik gemerlap lampu panggung dan kilatan kamera yang menyambutnya di berbagai ajang modeling nasional hingga internasional, Titania Gabriella menyimpan kisah yang tak biasa. Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya ini, ternyata meniti jalan yang jauh berbeda dari dunia akademik yang pernah ia jalani.

 

Titania atau yang akrab disapa Teteh oleh teman-temannya merupakan sosok yang mencuri perhatian bukan hanya karena pesonanya di atas panggung, tetapi juga karena konsistensinya dalam mengejar passion sejak dini.

 

“Dari kecil, aku sudah ikut lomba-lomba modeling. Orang tua yang pertama kali daftarin. Menang kalah sudah biasa, tapi dari situlah aku belajar dan semangat menjalaninyai,” ujar Titania saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu (22/4).


Meski latar belakang pendidikannya adalah pendidikan bahasa Inggris, Titania membuktikan bahwa dunia fashion dan pendidikan bisa berjalan beriringan. Hal ini juga dibuktikan dengan terpilihnya sebagai Ketua BPM FPB periode 2021–2022 beriringan dengan dia aktif mengikuti ajang bakat dan kompetisi modeling.


 

Dalam dua tahun berturut-turut, Ia tampil di ajang Atma Jaya Got Talent dengan menampilkan pertunjukan tari tradisional yang dimodifikasi sendiri. Di tahun pertama Ia berhasil sampai di tahap 5 besar dan di tahun kedua ia sukses meraih juara 2.

 

Tak berhenti disitu, Titania kemudian berhasil dinobatkan sebagai Miss Teenager Indonesia Jawa Barat 2023 dan melangkah lebih jauh hingga ajang Miss Fashion International, bahkan mewakili Indonesia dalam Miss Asian International di Malaysia.

 

“Aku nggak langsung cari kerja setelah lulus, bukan karena nggak mau ngapa-ngapain, tapi karena ingin fokus dulu sebagai Miss Teenager Indonesia, sambil bangun agensi modeling dan sekolah modeling sendiri,” tutur Titania.

 

Di tengah kesibukannya, Titania juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman di media sosial. Perjalanan Titania juga tak selalu mulus, tantangan fisik dan mental sempat menghampiri. Ia pernah mengikuti dua lomba dalam dalam minggu yang sama dan harus langsung kembali sekolah keesokan paginya. Bahkan, dalam ajang internasional, kehadiran haters dapat menjadi ujian mental tersendiri.

 

Meski kini Ia sudah berkarir di dunia modeling, Titania mengakui bahwa ilmu yang Ia pelajari di kampus sangat berperan besar. “Public speaking, critical thinking, dan komunikasi itu semua bekal banget buat jadi model yang bukan cuma bisa jalan di runway, tapi juga bisa menyampaikan pesan seperti sebagai narasumber dalam acara pendidikan,” jelasnya. Hal ini membuktikan bahwa latar akademiknya tetap relevan.

 

Sosok dosen pun menjadi motivator penting dalam hidupnya. Titania menyebut nama-nama seperti Mam Dora, Mam Lani, dan Pak Raxel sebagai pembimbing yang berpengaruh dalam perjalanan akademis dan organisasi.


 

Titania memberikan pesan yang sederhana namun bermakna. “Jangan takut mencoba hal baru. Kalau suka berenang, geluti saja, yang penting positif. Sekarang banyak anak muda bingung mau ke mana, mending ikuti yang mereka suka. Semua ilmu itu penting dan berguna,” pungkasnya.

 

Dengan tekad kuat, dukungan keluarga, dan keberanian untuk melangkah di jalur yang tidak biasa, Titania bukan hanya menunjukkan bahwa mimpi bisa dikejar dari mana saja, tetapi juga bahwa panggung dunia terbuka lebar bagi mereka yang berani melangkah.