JAKARTA –
Di tengah era globalisasi yang terjadi, peranan Diversity, Equity, and
Inclusion (DEI) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) akan
semakin memperkuat citra dan reputasi sebuah negara, termasuk Indonesia.
Strategi praktis dan implementasinya memiliki potensi besar untuk memperkuat
branding nasional di mata dunia sebagai negara yang inklusif, adil, dan
progresif.
Praktisi Humas memiliki peranan penting dalam
mengimplementasikan DEI dan ESG untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
inklusif. Peran strategis Humas dalam mengkomunikasikan DEI dan ESG tidak hanya
mencerminkan komitmen Indonesia terhadap tanggung jawab lingkungan, nilai-nilai
inklusivitas, keberagaman, dan kesetaraan, tetapi juga memperkuat daya tarik
Indonesia sebagai negara yang ramah bagi investasi, pariwisata, dan kolaborasi
internasional.
"Saya berharap pembicaraan ini tidak berhenti
hanya di forum ini saja, tetapi terus diapit dan merujuk pada case-case
yang faktual, sudah diuji dan yang terpenting melakukan implementasi dengan
solusi yang sudah dihasilkan. Selain itu, implementasi juga menjadi hal yang
sangat penting untuk dilakukan," ungkap Herudi Kandau Nugroho selaku Kabid
Pengembangan SDM Eksekutif BUMN, Kementerian BUMN RI.
Acara berlangsung di ballroom Unika Atma Jaya yang dibuka dengan kata sambutan dari University Secretary Unika Atma Jaya Dr. Agustina Dwi Retno Nurcahyanti, Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto, dan Kabid Pengembangan SDM Eksekutif BUMN, Kementerian BUMN RI, Herudi Kandau Nugroho.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk
menonjol di kancah internasional melalui kekuatan ekonomi, budaya dan keberagaman
sosial namun kita perlu aktif membangun nation branding yang mengedepankan
nilai-nilai Diversity, Equity, and Inclusion dan Environmental,
Social, and Governance. Humas memiliki peranan penting dan strategis dalam
mengkomunikasikan dan mengimplementasikannya," ujar Dr. Agustina,
dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Agustin juga menambahkan peranan Unika
Atma Jaya sebagai perguruan tinggi memiliki komitmen untuk menciptakan dampak
positif melalui pendidikan, penelitian, dan juga kontribusi kepada Masyarakat
untuk mendukung implementasi DEI dan ESG.
“Komitmen kita sebagai partisi PR adalah
mencerminkan usaha kita dan perusahaan tempat kita bekerja untuk menciptakan
lingkungan yang inklusif dan setara, hal ini dilakukan untuk memastikan setiap
individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” kata Boy Kelana
selaku Ketua Umum Perhumas.
Boy Kelana juga mengajak para praktisi Humas untuk
berpartisipasi dalam World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang akan
digelar di Nusa Dua, Bali, pada 19 hingga 22 Oktober 2024. Ia menjelaskan forum
ini tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para profesional hubungan masyarakat
dari seluruh dunia, tetapi juga menjadi kesempatan untuk kolaborasi dan
pertukaran pengetahuan.
Dalam seminar yang memiliki 2 sesi ini, di sesi
pertama membahas aksi DEI dalam Nation Branding untuk Indonesia yang inklusif
yang akan diisi oleh pembicara seperti Harry Seldadyo seorang dosen dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unika Atma Jaya, Saki H. Bramono selaku VP of Corporate
Communications and Social Responsibility Telkomsel dan Kandi Windoe selaku
Advisory Council & Brand Expert, Perhumas.
Pada sesi ke 1 para pembicara menyoroti DEI yang
berperan signifikan dalam meningkatkan usaha peningkatan keberlanjutan. Menurut
Kandi Windoe, DEI dapat meningkaktkan kreativitas, produktivitas dan reputasi
Perusahaan di Indonesia yang kaya akan keberagaman.
Para pembicara juga menyatakan bahwa meski
Indonesia sudah menunjukkan kemajuan akan tetapi masih banyak tantangan yang
harus dihadapi untuk membentuk citra Indonesia dan tujuan keberlanjutan yang
inklusif.
Pada sesi ke 2 pembicara membahas Implementasi ESG
dalam Nation Branding untuk pertumbuhan Indonesia yang akan diisi oleh Fadjar
Djoko Santoso selaku VP Corporate Communications, PT Pertamina (Persero)
Triana Krisandini selaku SVP Sustainability PT TBS Energi Utama Tbk, dan Ahmad
Fikri Noor selaku Jurnalis Republika.
Sesi ini menegaskan bahwa implementasi ESG sangatlah penting untuk keberlanjutan, selain itu ESG ini juga dapat menjadi strategi branding nasional untuk menarik perhatian dunia untuk lebih tertarik pada Indonesia.
Dalam sesi ini setiap pembicara membicarakan berbagai upaya yang
dilakukan oleh organisasi dan perusahaan untuk mengimplementasikan ESG,
usaha-usaha ini meliputi program mereka yang lebih ramah dengan lingkungan
dengan efisiensi kerja yang lebih baik serta memberikan dampak sosial yang
positif dan berkelanjutan.
Forum ini diharapkan dapat memberikan kesadaran
pada masyarakat luas untuk menciptakan citra negara yang berkelanjutan dan
inklusif serta menekankan bahwa integrasi DEI dan ESG menjadi sangat penting
untuk meningkatkan keberlanjutan dan citra negara dengan mempromosikan
keberagaman di Indonesia dan kesetaraan. Selain itu, menciptakan solusi agar
kinerja dapat lebih ramah lingkungan dan memberikan dampak sosial yang positif.
Topik forum ini bertujuan untuk meningkatkan
pembangunan citra negara, dalam proses membangun citra ini para pembicara
menjelaskan penting nya penerapan prinsip-prinsip Diversity, Equity, and Inclusion
(DEI) serta Enviromental, Social, and Governance (ESG) dimana sangat
penting kehadirannya dalam membangun citra negara yang inklusif dan
berkelanjutan.