ASK
ME

REGISTER
NOW

Peran Praktisi Humas untuk Mendorong DEI dan ESG dalam menjaga Reputasi dan Citra Bangsa

17/10/2024


 

JAKARTA – Di tengah era globalisasi yang terjadi, peranan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) dan Environmental, Social, and Governance (ESG) akan semakin memperkuat citra dan reputasi sebuah negara, termasuk Indonesia. Strategi praktis dan implementasinya memiliki potensi besar untuk memperkuat branding nasional di mata dunia sebagai negara yang inklusif, adil, dan progresif.

 

Praktisi Humas memiliki peranan penting dalam mengimplementasikan DEI dan ESG untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Peran strategis Humas dalam mengkomunikasikan DEI dan ESG tidak hanya mencerminkan komitmen Indonesia terhadap tanggung jawab lingkungan, nilai-nilai inklusivitas, keberagaman, dan kesetaraan, tetapi juga memperkuat daya tarik Indonesia sebagai negara yang ramah bagi investasi, pariwisata, dan kolaborasi internasional.

 

"Saya berharap pembicaraan ini tidak berhenti hanya di forum ini saja, tetapi terus diapit dan merujuk pada case-case yang faktual, sudah diuji dan yang terpenting melakukan implementasi dengan solusi yang sudah dihasilkan. Selain itu, implementasi juga menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan," ungkap Herudi Kandau Nugroho selaku Kabid Pengembangan SDM Eksekutif BUMN, Kementerian BUMN RI.

 

Acara berlangsung di ballroom Unika Atma Jaya yang dibuka dengan kata sambutan dari University Secretary Unika Atma Jaya Dr. Agustina Dwi Retno Nurcahyanti, Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto, dan Kabid Pengembangan SDM Eksekutif BUMN, Kementerian BUMN RI, Herudi Kandau Nugroho.



 

"Indonesia memiliki potensi besar untuk menonjol di kancah internasional melalui kekuatan ekonomi, budaya dan keberagaman sosial namun kita perlu aktif membangun nation branding yang mengedepankan nilai-nilai Diversity, Equity, and Inclusion dan Environmental, Social, and Governance. Humas memiliki peranan penting dan strategis dalam mengkomunikasikan dan mengimplementasikannya," ujar Dr. Agustina, dalam sambutannya.

 

Lebih lanjut, Agustin juga menambahkan peranan Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi memiliki komitmen untuk menciptakan dampak positif melalui pendidikan, penelitian, dan juga kontribusi kepada Masyarakat untuk mendukung implementasi DEI dan ESG.

 

“Komitmen kita sebagai partisi PR adalah mencerminkan usaha kita dan perusahaan tempat kita bekerja untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan setara, hal ini dilakukan untuk memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” kata Boy Kelana selaku Ketua Umum Perhumas.

 

Boy Kelana juga mengajak para praktisi Humas untuk berpartisipasi dalam World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 19 hingga 22 Oktober 2024. Ia menjelaskan forum ini tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya para profesional hubungan masyarakat dari seluruh dunia, tetapi juga menjadi kesempatan untuk kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.


 

Dalam seminar yang memiliki 2 sesi ini, di sesi pertama membahas aksi DEI dalam Nation Branding untuk Indonesia yang inklusif yang akan diisi oleh pembicara seperti Harry Seldadyo seorang dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unika Atma Jaya, Saki H. Bramono selaku VP of Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel dan Kandi Windoe selaku Advisory Council & Brand Expert, Perhumas.

 

Pada sesi ke 1 para pembicara menyoroti DEI yang berperan signifikan dalam meningkatkan usaha peningkatan keberlanjutan. Menurut Kandi Windoe, DEI dapat meningkaktkan kreativitas, produktivitas dan reputasi Perusahaan di Indonesia yang kaya akan keberagaman.

 

Para pembicara juga menyatakan bahwa meski Indonesia sudah menunjukkan kemajuan akan tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk membentuk citra Indonesia dan tujuan keberlanjutan yang inklusif.


 

Pada sesi ke 2 pembicara membahas Implementasi ESG dalam Nation Branding untuk pertumbuhan Indonesia yang akan diisi oleh Fadjar Djoko Santoso selaku VP Corporate Communications, PT Pertamina (Persero) Triana Krisandini selaku SVP Sustainability PT TBS Energi Utama Tbk, dan Ahmad Fikri Noor selaku Jurnalis Republika.

 

Sesi ini menegaskan bahwa implementasi ESG sangatlah penting untuk keberlanjutan, selain itu ESG ini juga dapat menjadi strategi branding nasional untuk menarik perhatian dunia untuk lebih tertarik pada Indonesia.


Dalam sesi ini setiap pembicara membicarakan berbagai upaya yang dilakukan oleh organisasi dan perusahaan untuk mengimplementasikan ESG, usaha-usaha ini meliputi program mereka yang lebih ramah dengan lingkungan dengan efisiensi kerja yang lebih baik serta memberikan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan.


 

Forum ini diharapkan dapat memberikan kesadaran pada masyarakat luas untuk menciptakan citra negara yang berkelanjutan dan inklusif serta menekankan bahwa integrasi DEI dan ESG menjadi sangat penting untuk meningkatkan keberlanjutan dan citra negara dengan mempromosikan keberagaman di Indonesia dan kesetaraan. Selain itu, menciptakan solusi agar kinerja dapat lebih ramah lingkungan dan memberikan dampak sosial yang positif.

 

Topik forum ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan citra negara, dalam proses membangun citra ini para pembicara menjelaskan penting nya penerapan prinsip-prinsip Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) serta Enviromental, Social, and Governance (ESG) dimana sangat penting kehadirannya dalam membangun citra negara yang inklusif dan berkelanjutan.