ASK
ME

REGISTER
NOW

Career Development Center Unika Atma Jaya Selenggarakan Partnership Gathering Sebagai Upaya Wujudkan Lulusan Siap Kerja

9/11/2024



JAKARTA Career Development Center (CDC) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, mengadakan Partnership Gathering yang bertemakan Future Workforce: “Aligning Educational Outcomes with Industry Needs” pada Jumat (1/11/24) di ballroom Yustinus lantai 15, kampus Semanggi, Unika Atma Jaya.

 

Acara ini bertujuan untuk mendorong dunia pendidikan dan industri untuk berkolaborasi dalam menciptakan sinergi yang kuat sehingga lulusan yang dihasilkan siap dan relevan dalam menghadapi dunia kerja.

 

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Wakil Rektor bidang Akademik Kemahasiswaan dan Sumber Daya Manusia, Dr. Yohanes Eko Adi Prasentyanto, S.Si, yang membuka acara dengan ucapan terima kasih kepada para mitra industri yang sudah memberikan kesempatan besar kepada mahasiswa lulusan Unika Atma Jaya.

 

Yohanes Eko juga menjelaskan mengenai program SLJ (Student Life Journey) yang menjadi program dalam membentuk karakter dan mempersiapkan mahasiswa yang inovatif dan siap untuk memasuki dunia kerja. “Melalui program SLJ ini kami tidak hanya mengintegrasikan di kelas tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan kemahasiswaan kami” tutur Yohanes Eko.

 



Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala Career Development Center, Unika Atma Jaya, Hadyan Dhiozandi, M.Psi.Psikolog. “Terima kasih kepada seluruh peserta dan mitra yang telah hadir dan memberikan wadah berkarya bagi lulusan kami, mahasiswa dan mahasiswi Unika Atma Jaya,” ujar Hadyan Dhiozandi.

 

Lebih jauh dijelaskan bahwa, saat ini CDC Unika Atma Jaya sedang mengalami perubahan tampilan yang lebih fresh serta adanya perkembangan layanan di website CDC. Layanan tersebut yaitu publikasi lowongan pekerjaan, campus hiring, dan banyak fitur lainnya.


 

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi talkshow yang dibawakan oleh Isdar Andre Marwan selaku Direktur dari Mercer Indonesia. Dalam sesi ini menyoroti masalah di Indonesia yang membuat lulusan universitas tidak dapat memenuhi kebutuhan industri, menurut Bapak Andre ada beberapa faktor utama seperti kesenjangan keterampilan, terbatasnya kolaborasi dengan industri, relevansi kurikulum yang tidak sejalan dengan perkembangan industri dan peforma pemeringkatan internasional.

 

Salah satu yang menjadi sorotan adalah literasi digital yang minim dan kekurangan nya teknologi seperti laptop untuk beberapa anak yang menjadi contoh penyebab kesenjangan keterampilan terjadi.

 

Andre mengambil contoh dari beberapa negara luar seperti Amerika Serikat, Jerman dan India untuk melihat tindakan mereka dalam menangani masalah ini. Ketiga negara ini melakukan terobosoan untuk menangani masalah ini seperti memperbanyak magang agar mahasiswa siap untuk menghadapi dunia kerja, menjalin kemitraan dengan industri, melakukan pelatihan dan mereformasi kurikulumnya.

 

“Prioritize well being now, work in a way that works on you, and live life enjoy your life now,” tutur Andre untuk menutup sesinya. Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara narasumber dan peserta, memberikan kesempatan kepada para peserta acara untuk berdiskusi, berbagi ilmu dan menyampaikan pertanyaan.


 

Harapannya melalui acara ini para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai kesenjangan yang mungkin terjadi antara hasil pendidikan dan kebutuhan industri serta menemukan berbagai macam solusi inovatif yang bisa kita implementasikan dalam sistem pendidikan dan dunia kerja di masa depan.