Jakarta - Lagu kebangsaan menggema, dan semua mata tertuju pada Sang Saka yang perlahan naik. Sejenak, hiruk pikuk aktivitas kampus berganti dengan rasa hormat dan kebersamaan di Atma Terra, Rabu (1/10). Civitas akademika berkumpul mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momentum yang selalu mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar seremonial tahunan. Di tengah derasnya arus informasi dan perdebatan di media sosial, upacara menjadi salah satu cara sebuah institusi perguruan tinggi dalam meneguhkan kembali perjalanan sejarah dan nilai kebangsaan di hati generasi muda.
Kepala Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unika Atma Jaya, dr. Ricky Yue, Sp.THT-KL, mengatakan bahwa Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi ruang refleksi pribadi. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa keberagaman bukanlah perbedaan yang memisahkan, melainkan kekuatan yang mempersatukan.
“Sebagai bagian dari dunia pendidikan, baik pendidik, tenaga kependidikan maupun mahasiswa, peran kita sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Unika Atma Jaya terus berkomitmen mencetak pemimpin masa depan yang berintegritas, berakar pada iman, dan berlandaskan nilai Pancasila,” tegas Ricky.
Komitmen itu tidak hanya tercermin dalam upacara, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di kampus. Salah satunya dihidupi melalui Nilai Atma Jaya yang dirangkum dalam KUPP, yaitu Kristiani, Unggul, Profesional, dan Peduli, sebagai prinsip yang menumbuhkan persaudaraan, budaya belajar, tanggung jawab, serta kepedulian terhadap sesama.
Kesederhanaan upacara justru menghadirkan pesan yang kuat. Generasi muda, khususnya mahasiswa, diingatkan bahwa menjaga persatuan bangsa adalah tugas bersama. Nilai-nilai Pancasila bukan hanya warisan, tetapi pedoman nyata untuk berkarya di masyarakat. Perjalanan bangsa memang penuh tantangan, tetapi semangat Pancasila yang ditanamkan sejak dini akan terus menguatkan langkah menuju Indonesia Emas 2045.
(DEL)