ASK
ME

REGISTER
NOW

Menjadi Generasi Emas yang Tangguh dan Berdaya Pikat

6/26/2025 12:00:00 AM


 


Bangsa ini baru saja memperingati satu momen penting bagi perjalanan sejarah Indonesia, yakni Hari Kebangkitan Nasional, pada Selasa 20 Mei 2025. Momen ini merupakan saat penting bagi generasi muda. Seperti ditegaskan oleh Bung Karno, generasi muda adalah pengguncang dunia. Mereka adalah harapan bangsa dan tulang punggung bagi negara. Sebagai harapan bangsa dan tulang punggung negara, generasi muda perlu belajar dari sejarah perjuangan bangsa dan mengambil makna darinya.  

 

Sebagaimana tercatat dalam berbagai literatur sejarah bangsa ini, seperti yang dituliskan oleh Yudi Latif (2023), kala itu Bangsa Indonesia berada dalam kungkungan penjajahan Belanda. Berada dalam kungkungan berarti berada dalam situasi ketidakberdayaan dan inferioritas, sebuah kondisi yang dialami rakyat Indonesia di berbagai penjuru Nusantara. Namun apakah situasi inferioritas dan ketidakberdayaan ini pantas untuk dipertahankan? 

 

Anak-anak muda, baik yang mengenyam pendidikan di luar negeri maupun di dalam negeri, menyadari sepenuhnya bahwa situasi keterkungkungan itu tidak layak untuk dibiarkan. Mereka tidak tega melihat bangsanya terus-menerus berada dalam belenggu penjajah. Sebaliknya, semangat mereka justru bangkit dan komitmen mereka kuat untuk menggulingkan “batu wadas“ inferioritas dan ketidakberdayaan, lalu menggantikannya dengan “batu permata” yang berharga. Sebuah simbol nyata dalam membuka jalan bagi masa depan bangsa Indonesia yang cerah, yaitu semangat kebangkitan.  

 

Dalam mewujudkan cita-cita luhur tersebut, mereka membuat strategi jitu dengan mendirikan organisasi sosial politik seperti Indische Partij dan Indonesische Vereeniging. Melalui organisasi ini, mereka menghimpun kekuatan dan merajut rasa kebersamaan yang kokoh sebagai sesama anak bangsa, serta melakukan langkah-langkah konkret demi masa depan Indonesia. Para generasi muda saat itu sadar bahwa kekuatan, strategi, dan kebersamaan merupakan modal utama bagi kebangkitan bangsa untuk mewujudkan cita-cita luhur, yakni merdeka dan terbebas dari kungkungan penjajah. 

 

Dari tokoh-tokoh seperti EFE Douwes Dekker, HOS Tjokroaminoto, Soetomo, Wahidin Soedirohoesodo, Ki Hajar Dewantara, dan tokoh yang lain, generasi muda perlu belajar tentang kepedulian pada bangsanya, perlunya semangat yang berkobar-kobar untuk menyumbangkan tenaga dan ilmunya bagi tanah airnya, dan kesadaran bahwa generasi muda adalah tumpuan bagi masa depan  Indonesia.

 

Tidak dapat generasi dipungkiri bahwa Indonesia Emas 2045 akan hidup di tengah gempuran teknologi digital dengan berbagai jenis, dampak, dan implikasinya. Dalam menghadapi situasi tersebut,  generasi muda perlu membekali diri dengan berbagai kemampuan sedari dini seperti yang disebutkan Bernard Merr sebagai future skills. Kemampuan ini merupakan modal yang sangat penting untuk membentuk generasi yang tangguh dan berdaya saing menghadapi berbagai dampak dan implikasi teknologi digital.  Semoga! 



Dr. Agustinus Prasetyantoko


Ditulis oleh: Kasdin Sihotang, Drs., M.Hum.