JAKARTA – Universitas
Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya melalui Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis
dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM) berkolaborasi dengan International Model
United Nations (IMUN) dalam penyelenggaraan IMUN Indonesia 2025 yang
berlangsung selama tiga hari, pada 26–28 Juli 2025, di Ballroom Yustinus, Lt.
15, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. Dalam forum simulasi diplomasi berskala internasional
ini, sejumlah mahasiswa Unika Atma Jaya berhasil mengharumkan nama institusi
dengan meraih sejumlah penghargaan bergengsi.
Sebanyak empat
mahasiswa Unika Atma Jaya meraih penghargaan dalam komite yang berbeda. Galuh
Asmoro Krisianti (Manajemen 2024) dinobatkan sebagai The Best Delegate
dalam komite UN Women, mewakili Filipina. Theodora Xenia Sunjoto (Pendidikan
Bahasa Inggris 2022) meraih The Outstanding Delegate di komite WHO 2,
mewakili Brasil. Sementara itu, Vaimanika Pattiasina (Psikologi 2024), yang
bertugas di komite UNESCO mewakili Norwegia, serta Hazel Josephine Subroto
(Pendidikan Bahasa Inggris 2023), delegasi UNFPA mewakili Federasi Rusia,
masing-masing dianugerahi penghargaan Verbal Commendation.
Pencapaian ini
menjadi bukti nyata komitmen Unika Atma Jaya dalam membentuk karakter mahasiswa
yang berwawasan global, sekaligus mendorong keterlibatan aktif mereka dalam
diskursus internasional. Forum IMUN tidak hanya menjadi ajang akademik, tetapi
juga ruang pembelajaran yang menumbuhkan keberanian, empati, serta keterampilan
kepemimpinan yang sangat dibutuhkan di tengah dunia yang semakin kompleks dan
saling terhubung.
Rektor Unika Atma
Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), menegaskan pentingnya peran generasi
muda dalam merespons isu-isu global serta membentuk masa depan yang inklusif
dan berkelanjutan.
“Suara generasi
muda memiliki kekuatan besar untuk memecah batas dan membentuk masa depan yang
lebih baik. Melalui simulasi sidang seperti ini, mereka tidak hanya memahami
dinamika internasional dan cara kerja lembaga multilateral seperti PBB, tetapi
juga belajar membangun empati, berpikir strategis, serta mengembangkan
keberanian untuk terlibat langsung dalam perubahan sosial. Inilah bentuk
pembelajaran yang kontekstual dan bermakna, yang sejalan dengan semangat Unika
Atma Jaya dalam membentuk insan unggul yang berintegritas dan berdampak bagi
masyarakat,” jelasnya.
Secretary General of IMUN Indonesia
2025, Madhav Rathi, turut membuka secara resmi gelaran Indonesia
International Model United Nations (IMUN) 2025 dan menekankan pentingnya
semangat kolaborasi, keberagaman, dan ketangguhan dalam menghadapi tantangan
global.
“Konferensi ini
bukan hanya tentang diplomasi, tetapi juga tentang keberanian untuk gagal, rasa
ingin tahu yang tak terbatas, dan semangat untuk terus belajar. Saya percaya,
setiap delegasi memiliki potensi besar untuk membawa perubahan dengan terlibat
aktif, membangun koneksi yang bermakna, dan tetap terbuka terhadap perspektif
budaya yang berbeda. Percayalah pada diri sendiri, karena di sinilah tempat
kita belajar, tumbuh, dan bersinar sebagai pemimpin masa depan dunia,”
ungkapnya.
Dalam ajang ini,
para delegasi mengikuti berbagai rangkaian kegiatan seperti simulasi sidang
formal dan informal, sesi pelatihan diplomasi, serta diskusi panel bersama
pembicara internasional. Mereka juga terlibat dalam kegiatan delegate
training, position paper submission, committee sessions,
hingga closing ceremony. Seluruh tahapan ini menuntut kesiapan
intelektual, kemampuan berpikir kritis, keberanian untuk menyampaikan pendapat
di forum global, serta keterampilan kolaborasi lintas budaya dalam merespons
isu-isu dunia secara komprehensif.
Salah satu
delegasi dari Unika Atma Jaya, Galuh Asmoro Krisianti, mahasiswa Program Studi
Manajemen Unika Atma Jaya Angkatan 2024, membagikan kesan dan pelajaran yang ia
dapat selama mengikuti IMUN Indonesia 2025. Ia menekankan pentingnya keberanian
untuk mencoba dan memanfaatkan peluang yang ada di luar ruang kelas.
“IMUN adalah pengalaman
yang sangat mendebarkan! Saya mendapat kesempatan untuk mensimulasikan
konferensi PBB, mewakili sebuah negara, dan berkolaborasi dengan delegasi dari
seluruh dunia untuk merumuskan solusi universal atas isu-isu global. Dari sini
saya belajar banyak keterampilan penting, seperti diplomasi, negosiasi, dan
lobi. Ini adalah pengalaman yang menurut saya wajib dirasakan setidaknya sekali
dalam seumur hidup, dan saya sangat merekomendasikannya,” tutur Galuh.
Prestasi ini
menjadi bukti bahwa lingkungan Unika Atma Jaya tidak hanya mendorong keunggulan
akademik, tetapi juga pengembangan karakter, kepemimpinan, serta jejaring
internasional yang kuat. Mahasiswa didorong untuk tidak hanya menjadi
pembelajar yang baik, tetapi juga pemikir kritis dan pelaku perubahan di
lingkup lokal maupun global.
Melalui kolaborasi
dengan IMUN Indonesia 2025, Unika Atma Jaya membuka ruang bagi mahasiswa lintas
program studi untuk menjajal pengalaman konferensi internasional secara
langsung. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan dalam
membentuk lulusan yang kompeten, berintegritas, dan siap menjadi agen
perubahan, baik di tingkat nasional maupun global.