ASK
ME

REGISTER
NOW

Kolaborasi Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya dengan ICA dan ASPIKOM: Buka Ruang Diskusi Media Digital dan Politik

5/21/2025 12:00:00 AM



Jakarta – Program Studi (prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya berkolaborasi dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) dan International Communication Association (ICA) menyelenggarakan diskusi buku ”Exploring Social Media and Politics in Southeast Asia” karya Prof. Merlyna Lim. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri oleh berbagai akademisi, praktisi dan mahasiswa dari Ilmu komunikasi pada Jumat (9/5/25).

 

Diskusi membahas buku ”Exploring Social Media and Politics in Southeast Asia” yang mengkaji bagaimana transformasi digital membuat sosial media bukan hanya sebagai ruang komunikasi antar individu tetapi juga menjadi ruang kontestasi politik. Buku tersebut berfokus pada dinamika politik negara-negara di asia tenggara serta peran media sosial dalam politik.


 

Acara juga menghadirkan dua pembicara yang memaparkan hasil riset mereka, Prof. Merlyna Lim (Professor and Canada Research Chair in Digital Media and Global Network Society School of Journalism and Communication Carleton University) dan Andina Dwifatma, Ph.D., dosen program studi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya.

 

Selain itu turut hadir Dr. Nia Sarinastiti, M.A. selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya dan ketua ICA Indonesia. Dr. Nia Sarinastiti membuka acara dengan kata sambutan yang memaparkan harapannya agar kerja sama yang dibentuk ini dapat terus berlanjut untuk membangun komunitas yang dapat memberikan dampak kepada institusi dan bangsa.


 

“Melalui relasi, hubungan, dan kerja sama ini diharapkan dapat semakin membangun komunitas komunikasi yang bersama-sama saling berbagi dan berdiskusi sehingga memberikan dampak berharga untuk institusi komunikasi dan negara,” ujar Dr. Nia Sarinastiti.

 

Dalam sesi diskusi, Prof. Merlyna Lim menyoroti bagaimana media sosial berkembang menjadi arena politik yang kompleks di Asia Tenggara. Lebih lanjut, Prof Merlyna juga menjelaskan bahwa media sosial tidak lagi hanya menjadi alat mobilisasi dan ekspresi politik warga tetapi juga menjadi sarana untuk mengontrol dan membentuk opini publik. Sedangkan daalam konteks media sosial, Prof. Merlyna memaparkan berbagai peran yang menjalankan operasi media sosial seperti algoritma, buzzer hingga budaya digital yang berkembang di tiap negara.


 

Andina Dwifatma sebagai pembicara kedua yang berfokus pada salah satu bab dalam buku, fokusnya membahas seberapa besar pengaruh media sosial dalam politik. Ia menjelaskan bahwa euforia terhadap kekuatan media sosial sebagai alat politik perlu disikapi dengan kritis, Andina juga menyoroti kelebihan buku yang memaparkan berbagai studi kasus dari negara-negara di Asia Tenggara seputar media digital dan politik.

 

Diskusi ini diharapkan dapat mendorong pemikiran kritis dari para akademisi maupun sarjana komunikasi terhadap perkembangan digital yang dinamis, sekaligus memperluas pemahaman dalam aspek media digital dan politik.

 

Melalui diskusi buku ini, Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya membuka ruang diskusi akademik yang relevan dengan situasi sosial politik saat ini. Selain itu dengan adanya kolaborasi antara ketiga institusi, ICA, ASPIKOM, dan Unika Atma Jaya, hal ini semakin menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan ruang diskusi yang terbuka dan didukung dengan analisis kritis.