JAKARTA – Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKIK UAJ)
bekerja sama dengan Leiden University Medical Center (LUMC) berhasil
menyelenggarakan program Half Minor (HM) dengan tema "Infection in
Health and Diseases". Program ini berlangsung selama empat minggu,
dari 7 Oktober hingga 1 November 2024, sebagai bagian dari kerjasama akademik
dan penelitian yang terjalin berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU)
antara kedua institusi.
Program Half Minor
bertujuan memperkuat kerja sama akademik dan penelitian antara FKIK UAJ dan
LUMC, serta memberikan mahasiswa LUMC pengalaman pendidikan lintas budaya
sekaligus kesempatan melakukan penelitian di Indonesia. Di FKIK UAJ, program
ini mengusung tema spesifik “Urbanization and Child’s Health”, yang
menjadi fokus penelitian terkait dampak urbanisasi terhadap kesehatan anak-anak
di Jakarta.
Sebanyak enam
mahasiswa dari LUMC berpartisipasi dalam program ini, yakni Olivia Veldman,
Stijn van Duijvenvoorde, Femke van Leeuwe, Lieke Jansen, Cato van Doorn, dan
Avinash Bhagali. Mereka bekerja sama dengan tiga dokter muda dari FKIK UAJ,
yaitu Rivaldi Ruby, Clarisa Silviany, dan Bernard Christopher Fernando. Program
ini didukung oleh tim staf pengajar dari kedua institusi, termasuk Prof.
Hermelijn H. Smits dan Dr. Abena S. Amoah dari LUMC, serta tim FKIK UAJ yang
dipimpin oleh Dr. dr. Soegianto Ali, M.Med.Sc sebagai koordinator program,
dengan Maria Mardalena Martini Kaisar, PhD sebagai koordinator saintifik.
Program ini
dilaksanakan di berbagai lokasi, termasuk FKIK UAJ untuk kegiatan pengajaran,
pengelolaan data, dan presentasi. Selain itu lokasi yang digunakan yaitu Rumah
Sakit Atma Jaya untuk kunjungan rumah sakit, Puskesmas Pademangan untuk
observasi fasilitas kesehatan primer, serta sekolah dasar mitra di Pejagalan
untuk kegiatan sampling dan pelayanan masyarakat.
Kegiatan yang
dilakukan meliputi pengajaran prinsip dasar penelitian, metode statistik, dan
analisis jurnal ilmiah serta aktivitas lapangan seperti pemeriksaan alergi,
antropometri, gula darah, dan hemoglobin pada siswa sekolah dasar. Mahasiswa
juga dilatih menggunakan teknik Skin Prick Test (SPT), pengambilan darah
jari, serta pengukuran respon imun dengan metode ELISA di laboratorium FKIK
UAJ.
Program ini
ditutup dengan presentasi akademik yaitu mahasiswa menganalisis data, menyusun
laporan ilmiah, dan mempresentasikan hasil penelitian mereka di FKIK UAJ serta
di LUMC setelah program berakhir.
Program Half Minor ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan kerja
sama internasional yang produktif.
Bagi FKIK UAJ,
program ini membuka peluang kolaborasi penelitian yang lebih luas dengan staf
LUMC, sekaligus menunjukkan kualitas FKIK UAJ sebagai institusi mitra yang
unggul. Bagi mahasiswa LUMC sendiri
memberikan makna bahwa program ini dapat memberikan pengalaman langsung di
lingkungan dengan prevalensi penyakit infeksi yang tinggi, serta interaksi
lintas budaya yang memperkaya perspektif mereka.
Unika Atma Jaya
berharap kolaborasi FKIK UAJ dan LUMC dapat menjadi model bagi kerja sama
akademik lainnya di Indonesia, serta dapat menginspirasi institusi pendidikan
lainnya untuk menjalin kerjasama internasional yang berdampak sehingga dapat
memberikan wujud kontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih sehat.