ASK
ME

REGISTER
NOW

Ketangguhan Ibu dalam Mengasuh Anak dengan Sensory Processing Disorder

10/27/2025 12:00:00 AM


Jakarta, 13 Oktober 2025 Sensory Processing Disorder (SPD) adalah sebuah kondisi ketika otak kesulitan memproses rangsangan dari lingkungan. Suara terlalu keras, cahaya terlalu terang, hingga sentuhan sederhana dapat terasa berlebihan. Hal-hal kecil yang bagi orang tampak biasa, bagi anak dengan SPD dapat menjadi sumber gangguan yang luar biasa.


Isu inilah yang diangkat dalam disertasi Dr. Hanifah, M.Psi., Psikolog yang baru saja mempertahankan disertasinya dalam Sidang Terbuka Doktor Psikologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya pada Jumat, (10/10). Melalui disertasinya yang berjudul ”Peran Resiliensi, Regulasi Diri Pengasuhan, Coping Strategy, Persepsi akan Dukungan Sosial, dan Kemampuan Adaptasi Kreatif Terhadap Stres Pengasuhan Ibu dengan Anak Sensory Processing Disorder”, Hanifah meneliti bagaimana para ibu berjuang mengelola stres dalam mengasuh anak dengan SPD. 


Sidang ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Psikologi Dr. Angela Oktavia Suryani, M.Si., dan menghadirkan tiga penguji, yakni Prof. Farida Kurniawati, M.Sp.Ed., Ph.D., Psikolog, Dr. Weny Savitry Sembiring Pandia, Psikolog, serta Dr. dr. Surilena, SubSp.AR(K). Selain itu turut hadir Prof. Dr. Clara R. P. Ajisuksmo, M.Sc., Psikolog selaku promotor dan Dr. Zahrasari Lukita Dewi, M.Si., Psikolog selaku ko-Promotor. 


Berdasarkan penelitian lapangan, Hanifah menemukan bahwa regulasi diri pengasuhan dan religious coping menjadi faktor paling kuat dalam membantu ibu menghadapi stres sehari-hari.



Religious coping banyak digunakan para ibu dengan anak kebutuhan khusus. Kesulitan dalam pengasuhan sering kali dimaknai dengan ujian dari Tuhan, dan keyakinan ini membantu mereka bertahan. Ketika tantangan terasa melampaui kemampuan mereka, religiusitas menjadi sandaran utama,” jelas Hanifah. 


Para penguji menilai pendekatan penelitian ini relevan dan kaya akan konteks budaya Indonesia. Farida sebagai penguji I menyoroti, riset ini membuka pemahaman baru tentang pentingnya dukungan sosial dan religiusitas dalam menjaga kesehatan mental ibu dalam merawat anak dengan kebutuhan khusus. 


Sidang ini menjadi momen bersejarah dengan dikukuhkannya Hanifah sebagai Doktor Psikologi ke-19 Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya dengan predikat ”Sangat Memuaskan”. Promotor menyampaikan bahwa penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan psikologi perkembangan dan klinis, serta menjadi inspirasi tentang ketangguhan seorang ibu.
Laporan: CHA 

(STV)