Abiel Cale,
lulusan cumlaude Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya
angkatan 2020, menarik perhatian publik setelah memimpin transaksi akuisisi perusahaan
tambang di Indonesia senilai lebih dari 20 juta dolar AS (setara Rp300 miliar).
Saat ini, Abiel menjabat sebagai Corporate Lawyer di GHP Law Firm, firma hukum
internasional yang menangani berbagai transaksi berskala besar.
Dalam wawancara
daring pada Senin (7/7), Abiel menyebut transaksi akuisisi itu sebagai salah
satu tantangan terbesar dalam kariernya. “Saya dipercaya memimpin proses
akuisisi bersama Partner Senior. Proyek ini menuntut penyusunan strategi
hukum yang tepat di tengah tekanan dan tenggat waktu yang sangat ketat,”
ujarnya.
Selain akuisisi,
Abiel juga pernah terlibat dalam investigasi korporasi terkait dugaan
kehilangan dana bernilai ratusan miliar rupiah di sebuah perusahaan nasional.
Ia menyatakan telah menyusun pendekatan hukum secara menyeluruh demi memastikan
kepatuhan regulasi dan mengungkap akar permasalahan.
Jejak profesional Abiel dimulai sejak duduk di bangku kuliah. Ia pernah magang di beberapa firma hukum ternama seperti Dentons HPRP dan GHP Law Firm. Berkat pengalaman magang selama delapan bulan dan keahliannya di bidang General Corporate, Merger & Acquisition, serta Corporate Investigation, ia langsung direkrut GHP setelah lulus pada 2023.
Menurut Abiel,
peran seorang pengacara masa kini tidak hanya sekadar menginterpretasikan
hukum. “Seorang lawyer harus jadi problem solver dan penasihat
strategis bagi klien di tengah dinamika bisnis yang makin kompleks,” tegasnya.
Abiel juga
dikenal sebagai mahasiswa dengan daya analisis tinggi. Skripsinya membahas
perbandingan hukum terkait hak cipta dan kecerdasan buatan (AI) antara
Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat, topik yang saat itu masih jarang
diangkat di dunia akademik hukum Indonesia.
Tak hanya
bersinar di ranah akademik dan praktik hukum, Abiel juga pernah mengabdi
sebagai asisten dosen bagi pengajar senior seperti Joice dan Januar Agung.
Tugas menyusun materi ajar dan soal perkuliahan menjadi sarana membentuk
karakter kerja yang disiplin dan teliti.
"Bangun
pengalaman sejak awal. Jangan hanya kejar IPK. Temukan spesialisasi, latih
kemampuan analitis, dan terus belajar. Kompetensi dan integritas adalah kunci
menjadi profesional hukum yang terpercaya," pesan Abiel untuk mahasiswa
hukum, khususnya di Unika Atma Jaya.