JAKARTA
– Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menyelenggarakan Sidang
Terbuka Promosi Doktor Psikologi pada Jumat (4/7/2025) bertempat di Ruang
Auditorium Gedung Yustinus, Lantai 14, Unika Atma Jaya. Dalam sidang tersebut,
Raisa Rakhmania mempertahankan disertasi berjudul “Kontribusi Kemampuan
Beradaptasi Kreatif dan Persepsi Dukungan Sosial terhadap Kompetensi Guru PAUD
dengan Efikasi Diri Guru sebagai Variabel Mediator”.
Dalam sidang ini, Prof. Dr. Benedicta Prihatin Dwi
Riyanti, Psikolog, bertindak sebagai Promotor, sementara Dr. Margaretha
Purwanti, M.Si., Psikolog, berperan sebagai Ko-promotor. Sidang ini juga diuji
oleh Panitia Penguji Sidang Terbuka Disertasi yang terdiri dari Prof. Dr. Rose
Mini Agoes Salim, M.Psi., Psikolog, selaku Ketua, serta dua anggota, yaitu Dr.
Weny Savitry S. Pandia, M.Si., Psikolog, dan Dr. Yapina Widyawati, M.Psi.,
Psikolog.
Penelitian Raisa melibatkan 1.449 guru PAUD dari
berbagai provinsi di Indonesia dan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
model Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa efikasi diri menjadi prediktor terkuat dalam membangun kompetensi guru,
sedangkan kemampuan beradaptasi kreatif dan persepsi dukungan sosial memberikan
kontribusi signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Raisa Rakhmania menyampaikan rasa syukur atas
pencapaian ini dan harapannya agar penelitian yang ia lakukan dapat memberikan
manfaat luas, tidak hanya di dunia akademik, tetapi juga dalam pembentukan
kebijakan pendidikan nasional.
"Saya menyadari bahwa banyak guru PAUD,
khususnya di wilayah dan lembaga non-formal, menghadapi tantangan struktural
yang kompleks. Penelitian ini saya susun untuk memberi ruang bagi pendekatan
yang lebih kontekstual dan psikososial dalam memahami serta membangun
kompetensi guru. Harapannya, hasil penelitian ini dapat mendorong kebijakan
pendidikan yang lebih adil, berdaya guna, dan menyentuh kebutuhan nyata di
lapangan," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan
pendekatan psikologis ke dalam pelatihan guru PAUD agar tidak hanya terfokus
pada aspek teknis dan administratif, tetapi juga mencakup dimensi afektif
seperti efikasi diri dan adaptasi dalam menghadapi keterbatasan sumber daya.
Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana,
Sp.S(K), turut menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pencapaian Raisa.
"Saya sangat mengapresiasi Raisa. Ia bukan
hanya berbicara dalam ranah teori, tetapi juga merupakan aktivis dan pelaku
langsung di lapangan. Kita doakan ke depan beliau tetap konsisten dan
berkomitmen dalam membangun generasi muda di masa kini," ujarnya.
Promotor disertasi, Prof. Dr. Benedicta Prihatin
Dwi Riyanti, Psikolog, menyampaikan apresiasinya atas proses dan semangat
belajar Raisa selama menempuh studi doktoral.
“Saya merasa bangga karena Raisa menunjukkan
kemauan belajar yang besar sepanjang proses studinya. Saya yakin, dengan
kompetensi yang dimiliki, Raisa dapat terus berkembang dan memberikan
kontribusi yang semakin luas di masa mendatang,” ujarnya.
Raisa sendiri bukan sosok baru di dunia pendidikan.
Ia merupakan dosen tetap di Sekolah Tinggi Pendidikan Holistik Berbasis
Karakter (STPHBK) dan aktif di Indonesia Heritage Foundation (IHF). Dengan
latar belakang lintas disiplin mulai dari sastra Jepang hingga kajian wilayah,
Raisa membawa perspektif yang unik dalam penelitian psikologi pendidikan.
Selama menjalani studi doktoralnya, Raisa juga menerima hibah dari Kementerian
Ristek Dikti pada tahun 2023 dan 2024 untuk pengembangan alat ukur kompetensi
guru PAUD berbasis budaya lokal.
Sidang terbuka ini dihadiri oleh keluarga besar,
kolega akademik, mahasiswa, serta para pemerhati pendidikan anak usia dini,
baik secara langsung maupun melalui platform daring. Momen ini bukan hanya
menjadi selebrasi akademik, tetapi juga menjadi dorongan moral bagi para
pendidik dan peneliti muda untuk terus berkarya dan menjadikan ilmu sebagai
sarana transformasi sosial.