ASK
ME

REGISTER
NOW

Edukasi Hidup Bersih dan Sehat dengan Pemanfaatan Mangrove Api-api sebagai Hand Sanitizer Spray di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi

6/20/2025 12:00:00 AM

Menjaga kebersihan di lingkungan mana pun menjadi suatu keharusan, termasuk di lingkungan pesisir. Cara praktis untuk membersihkan tangan dari kotoran dan kuman adalah mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun, tisu, atau pembersih tangan (hand sanitizer). Namun, cara ini kadang kala tidak dihiraukan. Mencuci tangan merupakan cara menjaga kebersihan yang terus-menerus disadarkan sejak pandemi covid-19.


Kesadaran akan pentingnya mencuci tangan kurang diperhatikan oleh masyarakat Kampung Beting Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi. Dipandang dari potensinya, Desa Pantai Bahagia kaya akan hutan mangrove, seperti jenis pidada (Sonneratia spp), api-api (Avicennia spp), dan bakau (Rhizhopora spp) paling banyak ditemukan. Masyarakat Kampung Beting telah memanfaatkan mangrove jenis pidada sebagai andalan khas Muaragembong untuk diolah menjadi dodol, sirup, dan yogurt.


Melihat potensi tersebut, PPM (Pusat Pemberdayaan Masyarakat), FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan), dan FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Unika Atma Jaya, mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Edukasi Hidup Bersih dan Sehat dengan Pemanfaatan Mangrove Api-api sebagai Hand Sanitizer di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi pada 4 Juni 2025 dan 18 Juni 2025.
Kegiatan 4 Juni 2025, sesi pertama, difasilitasi oleh tim dari FKIK Prodi Farmasi (Yulias Evan, Richandra Surya, dan Evadia Nathalie) dengan materi praktik pembuatan hand sanitizer spray berbahan baku mangrove api-api (Avicennia spp). Pada sesi kedua, difasilitasi oleh tim FKIK Prodi Kedokteran (dr. Linawati, Pascalis Chandra, Lirya Y. W, dan Nayla Junita) dengan materi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Hadir pada pertemuan ini 10 peserta, terdiri atas 1 orang dari Kampung Muara Mati, 7 orang dari Kampung Beting, 1 orang dari Kampung Gobah, dan 1 orang dari Kampung Belukbuk.
Kegiatan 18 Juni 2025, sesi pertama difasilitasi oleh Ibu Sri Hapsari (FEB), dr. Linawati (FKIK/Kedokteran), dan Bapak Yulius Evan (FKIK/Farmasi). Tim lintas fakultas tersebut mengevaluasi praktik pembuatan hand sanitizer spray  yang telah dilakukan secara mandiri oleh para peserta. Pada saat evaluasi, ditemukan beberapa hal, antara lain terjadi endapan ekstrak api-api pada botol hand sanitizer spray, warna agak keruh, dan lengket di tangan. Sesi kedua difasilitasi oleh tim dari FEB (Sri Hapsari dan Yosefina) dengan materi Desain Label Hand Sanitizer dan Penghitungan Harga Jual Produksi. Hadir 11 peserta, yang terdiri atas 4 orang dari Kampung Gobah, 6 orang dari Kampung Beting, dan 1 orang dari Kampung Belukbuk. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini masih berlanjut dengan revisi pembuatan hand sanitizer spray yang lebih jernih, tidak lengket. Dalam pembuatan ini, Tim masih terus mendampingi dan akan mengevaluasi secara berkala hingga akhir program pada September 2025 agar hand sanitizer spray siap dan dipasarkan.