ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya Dorong Pemikiran Kritis Melalui Bedah Buku Power and Progress: Perspektif Acemoglu Tentang Ekonomi dan Politik

5/19/2025 12:00:00 AM



Jakarta, 14 Mei 2025 – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, melalui Institute for Advanced Research (IFAR), sukses menyelenggarakan bedah buku Power and Progress: Our Thousand-Year Struggle over Technology and Prosperity karya Daron Acemoglu dan Simon Johnson pada Senin, 5 Mei 2025, di Gedung Yustinus lantai 14, Kampus Semanggi. Acara diadakan secara hybrid dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum yang tertarik pada isu-isu sosial, ekonomi, dan perkembangan teknologi.

 

Bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan akademik Unika Atma Jaya yang bertujuan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan, nilai kemanusiaan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045, acara ini menghadirkan para ahli di bidang ekonomi dan politik, di antaranya Fithra Faisal Hastiadi, Ph.D. (Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bidang III), Dr. Junanto Herdiawan, M.A. (Pengurus Pusat ISEI, Bidang Komunikasi Strategis), Dr. A Prasetyantoko (Pengurus Pusat ISEI Bidang IV dan Kepala IFAR Unika Atma Jaya), yang dimoderatori oleh Leluy Prlitasari Soebekty, S.P., M.E. (Pengurus Pusat ISEI, Wakil Ketua Bidang IV).


 

Dalam kata sambutannya, Dr. Irenius Dwinanto Bimo, S.E., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya, menegaskan bahwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) siap berkontribusi aktif dalam berbagai aktivitas keilmuan yang dapat bermanfaat untuk kepentingan bangsa. "Unika Atma Jaya melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai bagian dari ISEI, siap berkontribusi aktif dalam berbagai kegiatan, baik pengembangan keilmuan, kolaborasi akademik, kontribusi pada isu strategis kebangsaan, serta penguatan kelembagaan ISEI itu sendiri," ungkap Dr. Bimo.

 

Buku Power and Progress membahas isu krusial terkait dampak perkembangan teknologi terhadap distribusi kekuasaan dan kemakmuran global. Diskusi yang dilakukan mendorong para peserta untuk mengkaji secara kritis bagaimana inovasi teknologi bisa menjadi alat untuk kemajuan dalam masyarakat dan ekonomi, tetapi juga bisa menimbulkan ketimpangan jika tidak dikelola dengan cara yang inklusif.


 

Sementara itu, Dr. A Prasetyantoko, Kepala IFAR Unika Atma Jaya dan salah satu panelis, menyoroti pendapat Acemoglu yang menyatakan bahwa demokrasi adalah sistem yang tepat untuk memastikan teknologi dapat digunakan sebagai alat pencipta kemakmuran. "Teknologi itu netral, namun bagaimana teknologi tersebut dikelola menjadi hal yang paling penting. Buku ini menyimpulkan bahwa demokrasi adalah sistem yang ‘terbaik’ untuk mengarahkan teknologi menuju kemakmuran yang lebih adil," kata Dr. Prasetyantoko.

 

Dr. Solikin M. Juhro, Sekretaris Umum PP ISEI dan keynote speaker dalam acara ini, menyampaikan bahwa diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan pemikiran strategis yang relevan dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa. "Dengan kondisi ketidakpastian yang tinggi saat ini, kita perlu mengintegrasikan berbagai pemikiran lintas disiplin, berkolaborasi dalam implementasi, dan mengkomunikasikannya dengan baik. Semoga melalui diskusi ini, kita dapat melahirkan pemikiran-pemikiran yang relevan dan berguna bagi pembangunan bangsa di masa depan," ujar Dr. Juhro.


 

Melalui kegiatan diskusi ini, Unika Atma Jaya berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan intelektual dan profesionalisme civitas akademika, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam membentuk pemimpin masa depan yang visioner dan adaptif terhadap perubahan zaman.