ASK
ME

REGISTER
NOW

Bahasa Slang Menggandrungi Generasi Alpha, Brain Rot Mengancam Jati Diri

2/28/2025 12:00:00 AM



Good vs Sigma

Bad vs Skibidi

Keren vs Rizz

Cool vs Gucci

Delusional vs Delulu

Stealing vs Fanum Tax

 

Kata-kata di atas merupakan salah satu postingan TikTokers yang membandingkan perbedaan istilah yang biasa digunakan generasi milenial dengan generasi alpha. Tidak dipungkiri ada pengaruh dari para influencer yang mempopulerkan istilah-istilah baru di media sosial. Persebaran tren bahasa slang cepat berkembang, termasuk dengan munculnya berbagai konten dengan judul “kamus bahasa slang” di media sosial dan media online.

 

Slang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai bahasa gaul. ? Menurut Oxford English Dictionary, slang merupakan kata sebagai ekspresi yang digunakan oleh kelompok tertentu. Salah satunya, sebagai sarana membentuk perbedaan/eksklusivitas kelompok. Dalam studi ilmu komunikasi, bahasa slang merupakan salah satu fenomena dari netspeak. Sarjana komunikasi Wahid dan Farooq (2022) mengungkapkan dalam artikel penelitiannya definisi netspeak sebagai ungkapan yang muncul dalam bahasa daring, dimana sebagian besar digunakan di media sosial. Netspeak berkembang karena net-speaker yang merupakan pengguna media sosial menyebarluaskan istilah tertentu yang khas. Biasanya terjadi dalam komunikasi informal.

 

Tidak dipungkiri, tren penggunaan bahasa slang semakin berkembang saat ini beriringan dengan banyaknya pengguna TikTok di Indonesia. Menurut website World Population Review (2024) pengguna TikTok di Indonesia tahun 2024 mencapai 109,9 juta, dengan persentase penggunaan TikTok sebanyak 73,5% (Meltwater, 2024). Data ini tentu memperkuat argumen bahwa lazim jika generasi alpha menjadi generasi yang sangat familiar dengan TikTok. Bahkan penggunaan bahasa slang membuat identitas generasi alpha semakin terasa di media sosial karena banyaknya konten yang membandingkan perbedaan antara generasi alpha dengan generasi milenial maupun baby boomer. Hal ini menunjukkan adanya jarak cara berkomunikasi antar generasi yang terbangun.

 

Banyak konten populer di TikTok yang menampilkan bagaimana generasi lebih tua, seperti baby boomer dan milenial mengalami kebingungan dengan berbagai istilah yang digunakan generasi alpha. Bahkan konten dengan tema serupa menjadi konten yang viral di media sosial. Fenomena ini menandakan bahwa media sosial tidak hanya berperan dalam memperkuat identitas kelompok tertentu, tetapi juga menjadi salah satu faktor penyebaran tren komunikasi yang pada akhirnya akan berkontribusi pada terbentuknya budaya masyarakat digital.

 

Generasi alpha yang lahir pada tahun 2013-2025 secara otomatis tumbuh dalam era digital dengan akses informasi yang tak terbatas. Mereka dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dan tren global melalui media sosial, khususnya TikTok. Tidak dipungkiri, bahwa TikTok menjadi salah satu platform media sosial dengan algoritma yang mutakhir, karena pengguna dapat dengan mudah mengumpulkan berbagai informasi berupa video singkat hanya dengan mengetikkan kata kunci pada kolom pencarian. Sehingga wajar jika bahasa slang generasi alpha di Indonesia yang berasal dari bahasa asing cepat tersebar di Indonesia.

 

Kini konten di TikTok tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga memberikan rekomendasi dan pengetahuan. Misalnya, sebelum seseorang memutuskan untuk membeli barang tertentu, Ia dapat dengan mudah membuka TikTok untuk mencari testimoni dari pengguna lainnya. TikTok memang menawarkan kemudahan kepada kita untuk bisa mempublikasikan informasi dan pengalaman. Namun perlu diwaspadai karena konten di TikTok yang cenderung lebih singkat, ringan, dan dangkal yang juga dapat menjadi ancaman. Salah satunya yaitu brain rot. Istilah brain rot sempat ramai pada akhir 2024, bahkan masuk sebagai salah satu kata yang populer di dunia maya. Dilansir dari website Oxford University Press (2024), brain rot adalah salah satu kondisi kemerosotan mental dan intelektual seseorang karena konsumsi konten dari media sosial secara berlebihan. Atensi seseorang dapat mengalami penurunan drastis karena terpaan informasi yang begitu banyak dan terbiasa menyerap informasi yang relatif pendek.

 

Brain-rot bisa menjadi ancaman bagi semua pengguna internet, termasuk generasi alpha. Apalagi kemudahan akses terhadap media sosial membuat siapapun bisa menjadi net-speaker. Ramainya penggunaan bahasa slang di kalangan generasi alpha dapat menjadi gejala perubahan sosial yang patut diwaspadai. Mengingat bahasa menjadi salah satu alat komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan ini memunculkan kekhawatiran tentang dampaknya pada sikap hingga kemampuan berpikir kritis generasi alpha. Apalagi bahasa slang cenderung digunakan dalam konteks informal. Berangkat dari hal tersebut, tampaknya sudah saatnya generasi alpha memperoleh pendampingan dan edukasi yang tepat. Tidak hanya dalam institusi pendidikan formal, tetapi juga dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.

 

Pada akhirnya, fenomena tren bahasa slang yang digandrungi generasi alpha membawa kita pada refleksi tentang bagaimana setiap generasi menyikapi perkembangan teknologi digital dan perubahan yang mengiringinya. Kita tidak bisa menghindari gempuran media sosial dengan jutaan informasi yang menerpa. Menutup artikel ini, muncul satu pertanyaan mendasar dalam benak penulis yakni “mungkinkah kita hanya berdiam diri membiarkan jati diri dan daya kritis setiap generasi terkikis oleh perkembangan teknologi?”


Sumber:

Meltwater. (2024). Social media statistics Indonesia. Retrieved from https://www.meltwater.com/en/blog/social-media-statistics-indonesia

Oxford University Press. (2024). Brain rot named Oxford Word of the Year 2024. Retrieved from https://corp.oup.com/news/brain-rot-named-oxford-word-of-the-year-2024/

University of Southern California. (n.d.). Business demographics: Age groups. Retrieved from https://libguides.usc.edu/busdem/age

Wahid, R., & Farooq, O. (2022). Uses and abuses of netspeak. International Journal of Social Sciences & Educational Studies, 9(1), 53-59. doi:https://doi.org/10.23918/ijsses.v9i1p53

World Population Review. (2024). TikTok users by country. Retrieved from https://worldpopulationreview.com/country-rankings/tiktok-users-by-country