ASK
ME

REGISTER
NOW

Kuliah Kerja Nyata APTIK Peduli Mentawai: Membawa Perubahan Sosial Melalui Perbuatan Sederhana

3/10/2020 12:00:00 AM

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan untuk membangun dan mengembangkan potensi suatu daerah. Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam membantu lingkungan sekitar dengan harapan menjadi lebih baik. Sejak tahun 2017 Unika Atma Jaya dan beberapa perguruan tinggi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) berkolaborasi untuk berperan aktif dalam melaksanakan program KKN di Mentawai. Program ini kemudian dikenal dengan sebutan KKN APTIK Peduli Mentawai.

 

Tahuin ini KKN APTIK Peduli Mentawai telah sampai pada gelombang kelima pelaksanaanya. Ini merupakan KKN penutup dan terakhir dari rangkaian program yang dilaksanakan sebelumnya di Desa Katurei. Tiap gelombang mengemban kesamaan tujuan yaitu untuk membangun daerah Kepulauan Mentawai menjadi lebih baik dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Gelombang pertama dan kedua memiliki fokus untuk observasi wilayah, kemudian gelombang ketiga fokus dalam pengembangan wawasan masyarakat lokal dalam pengolahan bahan pangan lokal. Selanjutnya gelombang keempat memiliki target utama untuk pelatihan pengemasan olahan produk dengan bahan pangan lokal, dan pada gelombang kelima fokus pada pengemasan dan pemasaran produk bahan pangan lokal.

 

Kuliah Kerja Nyata APTIK Peduli Mentawai

 

Gelombang lima yang terlaksana sejak 1 Juli sampai 31 Juli 2019, melibatkan sebanyak 42 mahasiswa/i yang diutus sebagai peserta. Mereka berasal dari delapan perguruan tinggi katolik, antara lain: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang, Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Universitas Sanata Dharma, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, dan Universitas Katolik Soegijapranata. Unika Atma Jaya sendiri mengutus lima mahasiswa pada gelombang kali ini, mereka adalah Williem Halim (Fakultas Teknik), Rafael Azarya (Fakultas Teknik), Hermin Sarina (Fakultas Pendidikan dan Bahasa), Yustina (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) dan Amelia Kristofani (Fakultas Psikologi).

 

 

Delegasi Unika Atma Jaya (ki-ka) Williem Halim, Rafael Azarya, Hermin Sarina, Yustina dan Amelia Kristofani.

 

Sebelum diberangkatkan untuk mengemban misi kepedulian sosial dalam membangun dan mengembangkan potensi di Kepulauan Mentawai, para delegasi mendapat pembekalan yang matang dengan berbagai persiapan dan pengetahaun. Mereka diminta untuk menyiapkan berbagai program yang akan dibawakan selama menjalankan kegiatan di Kepulauan Mentawai yang bertumpu pada tiga pilar utama yaitu: Pendidikan, Sosial Ekonomi, dan Kesehatan. Selain program kelompok mereka juga menyiapkan program pribadi yang linier dengan latar belakang jurusan masing-masing, dengan demikian mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dengan kegiatan yang positif yakni membantu masyarakat sekitar.

 

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam KKN APTIK Peduli Mentawai

 

Lokasi KKN APTIK Peduli Mentawai gelombang lima ini berada di Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya. Tepatnya terbagi di tujuh dusun yaitu: Dusun Tiop, Dusun Matobat, Dususn Atateitei, Dusun Sarausau, Dusun Makakadut, Dusun Malilimok dan Dusun Mapailingen, yang merupakan tempat pengaplikasikan program-program yang telah dirancang sebelumnya. Ketika pertama tiba di lokasi, mahasiswa mengaku terharu karena sambutan hangat yang diberikan oleh warga. Mereka sudah dianggap layaknya bagian dari keluarga. Selama kurang lebih satu bulan para mahasiswa tinggal di rumah warga setempat dan merasakan ritme kehidupan masyarkat Kepulauan Mentawai. Mahasiswa KKN ikut berdinamika dalam lingkungan keluarga dan masyarakat dimana mereka tinggal.

 

Selama mengikuti kegiatan KKN di Kepulauan Mentawai, para mahasiswa melangkah bersama dalam menghadapi ragam pengalaman dan tantangan. Para mahasiswa meninggalkan kenyamanan kehidupan di kota untuk bersama-sama membangun masyarakat di kepulauan Mentawai dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Mereka mengaku beberapa kebiasaan seperti menggunakan internet dan handphone, harus berkurang karena keterbatasan sinyal, keterbatasan listrik dan cahaya lampu, dan yang terutama mereka harus menaati adat istiadat setempat. Melalui kegiatan ini para mahasiswa bukan sekedar membuat dan menjalankan program untuk membantu masyarakat, tapi lebih dalam mahasiswa juga belajar banyak hal terutama mengenai nilai-nilai kehidupan. Lebih lanjut, mereka juga diajak untuk mengasah kemampuan soft skill yang dimiliki. Melalui kegiatan diskusi yang diadakan dengan rekan mahasiswa dari perguruan tinggi lain atau dengan warga desa, juga ketika berbicara di depan umum, dan sebagainya.

 

Para peserta sudah dianggap layaknya keluaraga oleh masyarakat Mentawai

 

Kegiatan KKN APTIK Peduli Mentawai telah membuka mata mahasiswa untuk melihat bahwa masih banyak daerah yang membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah dan kita sebagai sesama manusia untuk bisa maju ke arah yang lebih baik. Mahasiswa menyadari bahwa ilmu yang mereka pelajari selama duduk dibangku perkuliahan bukan hanya digunakan untuk mendapatkan gelar dan pekerjaan yang mapan, tetapi ilmu tersebut bisa aplikasikan untuk hal yang lebih mulia, yaitu dengan membagikan dan merealisasikan ilmu tersebut untuk membawa perubahan baik di suatu masyarakat. 

 

Melalui kegiatan ini para mahasiswa belajar bahwa dalam mengubah suatu masyarakat, semua harus dimulai dari diri sendiri, dan tidak melulu memerlukan suatu perbuatan besar. Menjadi agen perubahan sosial bisa dilakukan melalui perbuatan yang sederhana yang bisa berdampak baik bagi masyarakat.

 

Kuliah Kerja Nyata APTIK Peduli Mentawai Gelombang kelima