ASK
ME

REGISTER
NOW

Penelitian Sosial Berbasis Universitas: Relevansi dan tantangan Masa Kini

9/9/2009 12:00:00 AM

Latar Belakang

 

Pusat Kajian Pembangunan Masyarakat (dulu Pusat penelitian Atma Jaya/ PPA) berdiri pada tahun 1972 untuk menjawab kebutuhan akan penelitian sosial yang berkembang saat itu. kala itupusat pusat kajian sosial yang berbasis universitas maupun non universitas memang masih bisa di hitung dengan jari.

 

Sejak berdirinya PKPM mengembangkan kajian kajian yang berorientasi aksi (Action research) mengenai maslah - masalah sosial perkotaan. Misi utamanya adalah mengangkat isu masyarakat marjinal dan membantu memberikan alternatif kebijakan yang dapat membawa perubahan bagi taraf kehidupan mereka . beragam penelitian dan pelatihan telah di laksanakan berjkenaan dengan misi utama ini, diantaranya : masalah pelayanan kesehatan masyarakat, strategi survival ibu dan anak , masalah pekerja (buruhperempuan dan anak), pertanahan dan perencanaan perkotaan, proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi, pelatihan sensivitas gender, dan pelatihan serta sosialisasi hak anak.

 

PKPM pernah menjadi basis kerja bagi 21 tenaga peneliti purnawaktu dengan latar belakang ilmu yang beragam (multi disiplin. Mayoritas tenaga peneliti tersebut sudah memperoleh pendidikan tingkat master dan doktoral di bidang kesehatan, sosiologi, antropologi, psikologi, kajian gender dan perempuan, dan studi lingkungan. Mereka terbiasa bekerja dengan pendekatan lintas disiplin ilmu dan akrab dengan kondisi-kondisi minimal di lapangan, seperti tinggal bersama dengan masyarakat di daerah kumuh (slum area), bergaul dengan komunitas di tempat pembuangan sampah, di daerah jermal, di daerah pedalaman di Papua, daerah rawan bencana (Nias dan Aceh) dan di daerah-daerah berisiko (tempat anak perempuan dilacurkan, HIV/AIDS, dll). Dalam perjalanannya lembaga penelitian ini mengalami beberapa kali restrukturisasi dan perubahan manajemen lembaga. Sejumlah penyesuaian dan perubahan struktur internal tersebut tentu saja menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, perubahan tantangan eksternal juga mendorong PKPM untuk mereposisi perannya, antara lain dalam rangka merespon globalisasi ’industri’ pendidikan dan perubahan isu prioritas lembaga donor. Tantangan seperti ini pastinya bukan hanya dialami oleh PKPM namun juga oleh lembaga-lembaga sejenis lainnya. Apalagi seiring dengan tuntutan agar universitas lebih produktif dalam melakukan penelitian-penelitian, ada imperatif yang diemban secara khusus oleh lembaga-lembaga kajian yang berbasis di perguruan tinggi. Nah, dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-37, PKPM ingin mengajak lembaga-lembaga riset universitas  non-universitas, pemerintah yang terkait dalam bidang ini, lembaga donor, dan para mitra untuk merefleksikan relevansi dan tantangan penelitian sosial yang berbasis di universitas dalam konteks kekinian.  Apa kekuatan kajian-kajian sosial di Indonesia saat ini? Apa kelemahan yang selama ini masih melekat? Ke arah mana peluang pengembangannya? Manajemen lembaga penelitian seperti apa yang paling kondusif? Sumber-sumber dana mana yang bisa dimanfaatkan? Refleksi ini bertujuan agar penelitian-penelitian sosial akhirnya mampu meningkatkan kontribusinya pada pengembangan ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas pengajaran, pembentukan kebijakan publik yang lebih baik dan perbaikan kualitas hidup di tingkat nasional maupun regional.

 

Tema

 

”Penelitian Sosial Berbasis Universitas: Relevansi dan Tantangan Masa Kini”

 

Tujuan

 

  1. Merefleksikan karya PKPM (d/h PPA=Pusat Penelitian Atma Jaya) selama 37 tahun berjalan
  2. Tukar pengalaman, pengetahuan, dan pandangan bersama dengan institusi-institusi penelitian sejenis, baik yang berbasis universitas maupun non-universitas, dalam hal manajemen lembaga.
  3. Memahami isu-isu penelitian sosial kontemporer yang mendukung kepada agenda pembangunan sosial nasional maupun daerah.
  4. Mengetahui sumber-sumber pendanaan riset dan memahami isu prioritas lembaga-lembaga mitra. 

 

Format Acara

 

Acara ini dikemas dalam bentuk diskusi panel dengan peserta terbatas (lihat Lampiran 2). Diskusi akan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama akan mendiskusikan soal manajemen lembaga penelitian. Sesi ini akan diisi dengan sharing dari para panelis yang berasal dari lembaga penelitian berbasis universitas (PTN dan PTS) dan lembaga penelitian non-universitas sebagai pembanding. Sesi kedua berisi pemaparan tentang peluang sumber-sumber pendanaan penelitian (pemerintah dan non-pemerintah) dan pemahaman akan perspektif lembaga-lembaga mitra. Setiap sesi akan membuka kesempatan untuk tanya-jawab/diskusi intensif dengan para peserta lain.

 

Tempat dan Waktu Acara

 

Diskusi ini akan diselenggarakan pada:

  • Hari, Tanggal  : Selasa, 3 Februari 2009
  • Waktu               : Pukul 08.30 – 15.30 WIB
  • Tempat             : Gedung Yustinus Lt.14 Kampus Unika Atma Jaya Jl. Jend. Sudirman 51 Jakarta 12930