Jakarta, 1 Juli 2021 – Mendukung pengejawantahan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Jakarta, secara aktif terlibat dalam kolaborasi global bersama dengan 4 Universitas dari 4 Negara. Inisiatif implementasi MBKM yang melibatkan interaksi lintas budaya pada tingkat internasional ini diberi nama Global Intercultural Project Experience (GIPE), sebuah program yang dirancang sebagai wadah interaktif dan kerjasama bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman nyata bekerja sebagai professional untuk memecahkan isu yang dihadapi oleh klien. Tahun ini GIPE bermitra dengan Puspanita Eco Spirit Center (ESC) untuk merancang ruang digital mempromosikan ekowisata (ecological tourism).
Mendapat dukungan dari lembaga pendidikan asal Jerman DAAD, universitas yang terlibat dalam proyek global ini antara lain, Unika Atma Jaya (Indonesia), Westphalian University of Applied Sciences (Jerman), San Pablo Catholic University (Peru), dan Namibia University of Science and Technology (Namibia). Dirancang untuk memberikan proses pembelajaran dan mentoring nyata, mahasiswa dan dosen dari masing-masing universitas terlibat dalam kerangka program kerja yang terstruktur dalam menghasilkan solusi yang dihadapi selama program berlangsung.
Meski dibatasi ruang virtual karena kondisi pandemi, tidak menghentikan kreativitas dan semangat bekerja tiga puluh dua mahasiswa untuk memberikan solusi bagi Puspanita. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini datang dari berbagai latar belakang program studi yang berbeda (multidisplin), sehingga mereka harus bekerja dengan pendekatan keilmuan yang berbeda dalam merancang kebutuhan klien mereka, antara lain: Business Model and Strategy, Eco Education, Website, Eco Marketing, dan Smart Farming.
Chief Executive GIPE 2021 Unika Atma Jaya, Agung Nugroho, menyebut bahwa GIPE merupakan program yang dirancang untuk mendukung pengembangan karir mahasiswa sesudah lulus dari bangku kuliah. Sistem pembelajaran GIPE dikenal dengan Distributed Learning, dimana pesertanya dituntut untuk bekerja dengan rekan interkultur, interdisplin dan menggunakan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan. Hal inimemberikan nilai tambah bagi mahasiswa untuk dapat bersaing dengan dunia kerja. Lebih lanjut, Agung menjelaskan program ini merupakan dukungan Unika Atma Jaya untuk mempersiapkan mahasiswanya sesuai dengan arahan program MBKM.
“Program ini memungkinkan mahasiswa untuk bekerja bersama dengan mahasiswa lain dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai latar belakang budaya. Karakter project ini yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk secara bebas mengerjakan projectnya sampai selesai. Hal ini sangat cocok dengan semangat MBKM yaitu Merdeka Belajar,” jelas Agung.
Official GIPE 2021 Virtual Launch Event, mahasiswa mempresentasi hasil proyek mereka secara virtual pada Kamis (1/7/2021)
Puspanita Eco Spirit Center (ESC), sebagai laboratorium penelitian hortikultura, mengemban misi edukasi wawasan lingkungan. Chief Executive of Tarakanita Foundation dan Pimpinan PUSPANITA Eco-Spirit-Center, Margareta Margawati, menjelaskan program GIPE telah berhasil membantu usaha Puspanita untuk menyasar target pasar wawasan ekowisata, khsusnya generasi muda melalui ruang digital.
“Sebelum pandemi kegiatan pendidikan wawasan lingkungan di Puspanita berjalan secara luring. Pandemi memberikan tantangan bagi kami agar kegiatan edukasi ini tetap berjalan meski secara virtual, dan GIPE membantu berhasil mewujudkan misi tersebut untuk menjangkau orang banyak ketika mereka terhalang untuk menjangkau kami,” kata Margareta.
Manager GIPE 2021, Manfred Mayer berharap agar kedepan agar proyek yang telah dikerjalan bagi Puspanita dapat terus dikembangkan dan mampu memicu ide yang sama bagi kelompok-kelompok lokal untuk mengembangan ide pendidikan berwawasan lingkungan ekowisata di Indonesia. Manfred berharap agar mahasiwa mendapatkan buah yang baik dari GIPE 2021 bagi kebaikan studi dan karir mereke pada masa yang akan datang.