ASK
ME

REGISTER
NOW

Kerentanan dan Ketahanan "Undeserved Youth" terhadap HIV/AIDS

1/29/2007 12:00:00 AM

Oleh: Laurike Moeliono; Wempi Anggal

Penelitian Partisipatif Aksi Refleksi di tiga kota: Jakarta Utara, Surabaya, Manado

Tahun: 1997

Penelitian ini bertujuan mengetahui gaya hidup dan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS dari kaum remaja yang disebut "undeserved youth", yaitu remaja-remaja "pinggiran" yang selama ini kurang terlayani oleh berbagai pelayanan formal. Persoalan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah pertama, kesulitan mngidentifikasi "undeserved youth" yang sulit dijangkau dan belum menjadi kajian dan diskusi umum. Kedua, sehubungan dengan soal pertama, adalah kesulitan menerapkan konsep-konsep dan asumsi-asumsi teoritis kepada komunitas kajian tersebut. Ketiga, mencari metode yang dapat dipertanggung-jawabkan secara etis yang tidak menjadikan komunitas sebagai objek kajian tetapi subjek dalam proses penelitian. Berdasarkan hal-hal tersebut maka diperlukan sebuat model penelitian yang bersifat "partisipatif", yaitu penelitian yang melibatkan masyarakat dan komunitas kajian sebagai aktor dalam situasi dan permasalahannya sendiri, sehingga mereka mampu mendefinisikan diri serta merencanakan pemecahan masalah mereka sendiri.

Abstrak:
Perkembangan penyebaran virus HIV/AIDS di Indonesia, khususnya di kota-kota besar cukup mengkhawatirkan. Sudah banyak upaya dilakukan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyakit ini tetapi segala upaya itu tidak bisa mengejar kecepatan larinya penyebran HIV/AIDS. Bagaimanapun, berbagai upaya tetap harus dilakukan dengan segera agar kita tidak lebih tertinggal lagi.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan "undeserved youth" adalah remaja yang berusia 12-24 tahun yang pada saat penelitian berada di luar sistem formal (pendidikan, ekonomi, pekerjaan). Mereka terdiri atas remaja-remaja yang tidak sekolah dan atau remaja-remaja yang bekerja d sektor-sektor informal seperti buruh kapal/pelabuhan, pekerja industri kecil, supir ojek dan supir batangan, pemulung, pengupas kerang dan udang, dll. Secara populer mereka ini disebut dengan kaum marginal.

Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Memahami kerentanan dan faktor-faktor risiko "uneserved youth" terhadap HIV/AIDS.
  2. Menemukan strategi yang efektif sesuai dengan kebutuhan dan situasi konkrit dalam rangka pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja yang terlibat (melalui rencana aksi dan rekomendasi).


Metode yang digunakan adalah metode Penelitian Aksi Partisipatif yang menekankan proses aksi-refleksi-aksi.

Kajian ini menekankan tiga hal:

  1. Studi akan berangkat dari "dunia" dan realitas remaja itu sendiri melalui proses yang dibangun secara dialogis dan kritis (dari mereka, oleh mereka, untuk mereka).
  2. Studi dimaksudkan sebagai proses "belajar bersama" dari berbagai kalangan masyarakat untuk memahami kerentanan dan ketahanan remaja "undeserved".
  3. Mengajak remaja sejak dini agar lebih peduli dan terlibat dalam lingkungan sosialnya dan masalah-masalah yang menyangkut gaya hidup dan perilaku seksual beresiko HIV/AIDS.