ASK
ME

REGISTER
NOW

Dies Natalis 60 Tahun Atma Jaya: Kampus Sebagai Agen Perubahan untuk Demensia

9/23/2020 12:00:00 AM

 

Unika Atma Jaya memiliki kepedulian terhadap kualitas hidup kelompok masyarakat senior (senior citizen) atau lansia di Indonesia. Terlebih bagi orang dengan demensia (ODD) dan orang yang merawat pasien dengen demensia (caregiver). Perhatian itu terwujud melalui hadirnya fasilitas Atma Jaya dan Alzheimer Indonesia (ATZI) Center yang diluncurkan pada 28 September 2018 lalu. Bermarkas di Kampus 1 Semanggi, ATZI Center merupakan hasil kerja sama Unika Atma Jaya dengan Yayasan Alzheimer Indonesia.

 

Berdasarkan riset yang dikeluarkan oleh The Alzheimer’s Society pada 2014, terdapat sekitar 42.000 penduduk usia produktif di Inggris terkena Early Onset Dementia (EOD), tanda-tanda demensia. Jumlah ODD di Indonesia pun diprediksi akan mencapai 2 juta orang pada tahun 2030, meningkat sekitar 67% dibanding tahun 2016.

 

Pada Mei 2019 lalu Unika Atma Jaya bersama dengan Yayasan Alzheimer Indonesia menyelenggarakan kegiatan gelar wicara dan bernyanyi bersama lansia, ODD dan juga care giver. Kegiatan yang dibawakan secara daring ini diikuti ratusan kelompok lanjut usia bersama dengan care giver mereka. Kegiatan itu memberi pesan bagi kita untuk memberi perhatian kepada keluarga dan orang terdekat di masa senja mereka.

 

Kepedulian ini makin terasa penting khususnya dalam masa pandemi ini. Studi terbaru dari London School of Economics dan University of College of London memuat 75 persen kematian akibat Covid-19 secara global yang banyak dialami ODD sebagai penyakit penyerta (underlying condition). Sementara melansir laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, data per 22 September 2020 menunjukkan kelompok umur 60 tahun keatas memiliki persentasi angka kematian tertinggi yakni 41.1 persen, disusul usia 46-59 tahun pada 39.3 persen.

 

Sebagai Center of Nation Development, Kampus 1 Semanggi ingin menjadi mercusuar tumbuhnya kepedulian masyakat atas demensia alzheimer. Bersama dengan itu juga, peran universitas penting sebagai sumber rujukan bagi pemangku kepentingan dan pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait penanganan penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi otak. Demensia alzherimer sendiri menyebabkan seseorang kesulitan dalam pengambilan keputusan, daya ingat dan mempengaruhi stabilitas emosi.

 

Kampus sebagai rumah bagi generasi muda penerus bangsa diharapkan bisa jadi saluran dalam menghasilkan agen perubahan ditengah komunitas dan masyarakat. Unika Atma Jaya membuka dirinya sebagai pusat gerakan anak muda untuk melakukan perubahan sosial. Potensi besar yang dimiliki oleh kaum muda akan kesadaran mengenai demensia dan alzheimer sangat penting bagi temuan mendatang yang berdampak dan relevan untuk terciptanya negara ramah demensia dan lansia.

 

Lebih jauh, generasi muda perlu tahu bahwa gaya hidup, kesehatan fisik dan mental merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar tehindar dari risiko pikun yang dapat berdampak pada demensia.

 

“Hipertensi, diabetes, merokok, kurang tidur, stres, dan kesendirian akan mengakibatkan otak mengerut lebih cepat. Olaharga, nutrisi, dan kebiasaan hidup sehat dapat mencegah kepikunan,” jelas Dr. Dr. Yuda Turana, Sp.S, ahli saraf dan Dekan FKIK Unika Atma Jaya.

 

Menunjukkan dukungan dan kepedulian kelompok muda, Don Bosco Community (DBC) akan menggelar konser penggalangan dana secara daring pada 14 November mendatang. Konser ke-14 ini bertajuk DBC for ALZI, dimana pendapatan dari konser tersebut sepenuhnya akan disumbangkan kepada Yayasan Alzheimer Indonesia. DBC sendiri merupakan komunitas yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya. (HCR)