ASK
ME

REGISTER
NOW

FGD (Focus Group Discussion) Realisasi dan Persiapan Implementasi Percepatan Realignment Flight Information Region Dari Singapura Kepada Indonesia

2/5/2018 12:00:00 AM

Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya berinisiatif mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan "Realisasi dan Persiapan Implementasi Percepatan Realignment Flight Information Region (FIR) dari Singapura kepada Indonesia".

Acara ini diadakan guna mendukung Instruksi Presiden pada tanggal 8 September 2015 serta menyampaikan masukan kepada Pemerintah berdasarkan perkembangan terkini.

FGD ini dihadiri para pemangku kepentingan, antara lain Departemen Perhubungan, Departemen Luar Negeri, Departemen Pertahanan, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Departemen Dalam Negeri dan AirNav Indonesia. Beberapa institusi pendidikan maupun think-tank juga tampak hadir, diantaranya Air Power Centre of Indonesia (APCI), Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW), dan Universitas Prasetiya Mulya.

Dipimpin oleh Prof. I.B.R. Supancana dan Bapak Stephanus Desi - keduanya sebagai representasi Atma Jaya Studies on Aviation, Outer Space and Cyber Law - FGD berjalan dengan lancar dan interaktif. Untuk memperkaya pembahasan, komposisi para pembicara dan penanggap utama dibuat dengan komposisi militer-sipil serta profesional-akademisi. 

Guru Besar Fakultas Hukum Unika Atma Jaya Prof IB Rahmadi Supancana mengatakan FGD Realisasi dan Persiapan Implementasi Percepatan Realignment Flight Information Region (FIR) adalah menyamakan persepsi dan meningkatkan koordinasi dalam rangka percepatan realignment FIR Wilayah A,B,C.

FGD ini tidak lagi memperdebatkan perbedaan penafsiran tentang apakah pengelolaan FIR merupakan murni masalah teknis-operasional atau terkait dengan masalah kedaulatan, namun dititikberatkan pada evaluasi secara menyeluruh terhadap kemajuan yang dicapai dalam rangka kesiapan percepatan realignment oleh masing-masing Kementerian/Lembaga terkait agar dicapai suatu kesepakatan tentang integrated road map dalam mencapai target realignment pada tahun 2019. 

Menurut dia, FGD ini juga dimaksudkan untuk belajar dari kegagalan selama ini melakukan realignment karena beberapa faktor, seperti: standar keselamatan penerbangan (keterlambatan meningkatkan standar keselamatan penerbangan), keanggotaan di ICAO Council (kegagalan untuk ke empat kalinya untuk menjadi anggota ICAO Council), ketidaksamaan persepsi, lemahnya koordinasi dan kesiapan infrastruktur.

Ke depan perlu dilakukan langkah-langkah, seperti: penguatan kemauan politik, penyamaan persepsi, pendekatan yang lebih komprehensif, penguatan aspek hukum dan regulasi, meningkatkan koordinasi, penguatan diplomasi, penyiapan infrastruktur yang memadai, serta kejelasan integrated roadmap dan time-line-nya.

 

Sumber 1

Sumber 2