ASK
ME

REGISTER
NOW

Evaluasi 100 Tahun Persekolahan Katolik Nyarumkop di Keuskupan Agung Pontianak Kalimantan Barat

12/16/2016 12:00:00 AM

Tim Evaluasi:

      1. Clara R.P. Ajisuksmo
      2. Margaretha Ari Anggorowati
      3. Dhevy Setya Wibawa
      4. Yeremias siane Ikang Soge
      5. Stella Anjani
      6. C. Kuntoro Adi, SJ.
      7. Darmin mBula, OFM.

 

Penelitian Tahun 2016

 

Pada Tahun 1916 misionaris Ordo Kapusin (Ordo Fratrum Minorum Capuccinorum) Belanda datang ke Nyarumkop, Kalimantan Barat, dan mulai membuka tempat pendidikan yang disebut Persekolahan Katolik Nyarumkop (untuk selanjutnya akan disingkat menjadi PKN). Tujuan di bukanya PKN adalah agar masyarakat pedalaman memperoleh ilmu pengetahuan.

 

Pada awalnya program pendidikan yang diberikan di PKN sangat sederhana, yaitu belajar membaca, belajar berhitung, bahasa belanda dan Agama Katolik. Dalam perjalanan waktu, program pendidikan yang sederhana tersebut berkembang ke pendidikan lanjutan untuk tenaga guru bagi sekolah – sekolah di pedalaman, sekolah pertanian dan pertukangan. PKN terdiri dari TK Santa Lucia, SD Santa Clara, SMP Santo Aloysius Gonzaga, SMA Santo Paulus, dan Topang (Tahun Orientasi Panggilan). Seluruh sekolah berlokasi di sebuah kompleks persekolahan Singkawang Kalimantan Barat. Secara organisasi PKN berada  di bawah naungan  Keuskupan Agung Pontianak.

 

Non schola sed vitae Discimus yang berarti kita belajar bukan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan semata, tetapi untuk hidup, merupakan motto yang di junjung tinggi sejak Persekolahan Katolik Nyarumkop didirikan. Selain itu, PKN juga berpegang pada empat pilar yaitu sanctitas atau hidup bermain, sanitas atau hidup sehat, scienta atau hidup cerdasdan societas atau hidup sosial bermasyarakat. Pada tahun 2016 ini PKN merayakan usianya yang ke 100 tahun. Sekolah telah menghasilkan lulusan yang menyebar di berbagai tempai di Indonesia atau luar negeri, dan banyak pula yang telah menjadi pemimpin di mayarakat, baik sebagai imam, pendidik, pengusaha, maupun pejabat pemerintah dan swasta. Sehubungan dengan hal tersebut, dirasakan ada kebutuhan untuk mengetahui bagaimana gambaran PKN pada usianya yang 100 tahun.

 

Sehubungan dengan hal tersebut, dirasakan ada kebutuhan untuk mengetahui bagaimana gambaran PKN pada usianya yang 100 tahun. Apakah masih setia dengan visi dan misi pendirinya? Apa tantangan yang di hadapi PKPN pada usianya yang ke 100 tahun? Bagaimana pandangan para siswa, guru dan pihak pihak yang terkait dengan PKN terhadap situasi persekolahan ini?

 

Secara umum evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait pandangan para siswa, guru, dan pihak-pihak terkait dengan dengan PKN mengenai situasi persekolahan pada saat ini, dan tantangan yang dihadapi untuk memperoleh rekomendasi peningkatan kualitas dari PKN.