Jakarta, 24 Agustus 2022 - Wakil Dekan Fakultas Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Rosdiana Sijabat, Ph.D., bersama dengan 10 ekonom ternama Indonesia lainnya menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, (19/8).
Acara ini merupakan pertemuan dengan sejumlah ekonom dengan tujuan membahas kebijakan ekonomi pemerintah dan masalah pertumbuhan ekonomi di Kuartal II pada tahun 2022, mengingat kondisi perekonomian dunia di Kuartal II tahun 2022 ini menghadapi gejolak yang luar biasa seperti kondisi perang di Ukraina, inflasi, hingga kelangkaan energi yang terjadi di mana-mana. Beberapa negara lainnya, seperti Sri Lanka, turut menghadapi kondisi ekonomi yang tergolong mengkhawatirkan.
“Kondisi ini tentu berimbas ke Indonesia di dunia yang saling terkait saat ini, maka dari itu bincang-bincang tentang masalah ekonomi ini perlu dilakukan untuk mewaspadai berbagai hal yang berkemungkinan terjadi, “ ujar Rosdiana.
Diskusi yang diselenggarakan secara terbatas ini sekaligus menjadi pertemuan yang dihadiri oleh Rosdiana selaku satu-satunya ekonom perempuan yang diundang. Pada kesempatan diskusi dengan pemerintah ini merupakan bentuk kontribusi Unika Atma Jaya terhadap pembangunan ekonomi bangsa.
“Di tengah peningkatan gejolak ekonomi secara global, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun ini mampu mencapai 5,44% (year on year). Capaian pertumbuhan ekonomi ini juga karena berbagai kombinasi kebijakan (mix policy) yang dilakukan pemerintah tergolong on the right track, “ jelasnya.
WaDek FIABIKOM sekaligus dosen senior Unika Atma Jaya ini melanjutkan, kebijakan penanganan penyebaran Covid-19 yang dipandang mampu memberi ruang aktivitas ekonomi, terutama konsumsi rumah tangga yang menjadi penyumbang utama Produk Domestik Bruto (PDB), mulai pulih dengan baik. Indikator ini ditunjukkan melalui perbaikan Indeks Keyakinan Konsumen di bulan Juli 2022.
“Dari sisi produksi, Purchasing Manager Index Indonesia juga telah di atas angka 50, artinya sektor produksi telah berada pada tahap ekspansi. Pada Kuartal II 2022 ini, sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor-sektor ekonomi lain. Hal ini menjadi indikasi bahwa mobilitas masyarakat telah mencapai tahap yang mampu menciptakan dampak ekonomi yang baik, begitu pula dengan pertumbuhan sektor pergudangan. Ini juga menjadi tanda pulihnya sektor produksi dan distribusi serta turunannya, “ tambah Rosdiana.
Pada akhir diskusi, Rosdiana menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian secara global, asumsi RAPBN 2023 yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia, tetap diperlukan upaya dengan dukungan kebijakan yang dapat mengoptimalkan potensi ekonomi domestik.