ASK
ME

REGISTER
NOW

Unika Atma Jaya dan SMA Bahas Pentingnya Komunikasi Transformatif Tingkatkan Kualitas Pendidikan

5/20/2022 12:00:00 AM

 

Katrini Nathisarasia, Praktisi Komunikasi dan Wirausaha selaku pembicara dalam kegiatan Virtual Coffee Break didampingi oleh El Chris Natalia, S.IKom, M.Si  selaku moderator dan dosen Ilmu Komunikasi UAJ serta Kepala Biro Marketing, Flora Simatupang bersama puluhan Guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Jabodetabek.

 

Jakarta, 20 Mei 2022 – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali menggelar acara ‘Virtual Coffee Break’ bersama puluhan Guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta di Jabodetabek untuk membahas pentingnya komunikasi transformatif di sekolah untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi dalam mempersiapkan pendidikan di perguruan tinggi.

 

Hadir sebagai pembicara Katrini Nathisarasia, Praktisi Komunikasi dan Wirausaha didampingi El Chris Natalia, S.I.Kom.,M.Si, selaku moderator sekaligus dosen Ilmu Komunikasi serta Kepala Biro Marketing Unika Atma Jaya, Flora Simatupang, diskusi berlangsung dengan hangat di Kampus Atma Jaya Semanggi, (20/5). Acara tersebut merupakan rangkaian aktivitas Dies Natalis kampus yang akan genap berusia 62 tahun pada 1 Juni 2022 mendatang.

 

Katrini Nathisara mengatakan, dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun pendidikan di bangku SMA sangat berpengaruh pada kedalaman komunikasi antara guru BK dan siswanya. Diperlukan komunikasi transformatif yang mampu mengubah dan mengembangkan potensi positif siswa SMA khususnya dalam membentuk jalinan kepribadian anak yang juga dibangun melalaui komunikasi positif antara guru dan siswa.

 

Hal tersebut juga direspon oleh guru BK yang hadir dengan menyebutkan tantangan komunikasi transformatif dirasakan dikondisi pandemi dua tahun ini. Salah satunya dengan penyesuaian di era digital teknologi yang semakin maju. Generasi yang begitu dekat dengan dunia digital yakni Generasi Z menjadi salah satu tantangan bagi guru untuk berkomunikasi baik untuk bertukar pikiran maupun mengungkapkan perasaan.

 

“Pendampingan sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter menjadi anak paket utuh, yakni secara akademik bagus dan emosional matang. Disinilah peran komunikasi transformatif dalam pendidikan. Siswa perlu mengetahui bagaimana membangun dan menjaga semangat nasionalisme di era teknologi digital yang sangat cepat ini, “ ungkapnya.

 

Katrini yang juga pernah bekerja selama 16 tahun sebagai National Account Manager dan Corporate Communication Manager mengatakan melalui kegiatan ini, diharapkan sekolah menengah menjadi wadah dalam menghasilkangenerasi  yang mandiri, cerdas, unggul, peduli dan berjiwa pemimpin akan menghantarkan kebangkitan kita sebagai sebuah bangsa yang besar. Kebangkitan pastinya akan mengantarkan kita pada pendidikan yang gemilang.