ASK
ME

REGISTER
NOW

Potret Perjalanan Nimaz Dewantary, Sandang Gelar Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya

11/24/2021 12:00:00 AM

Pendidikan sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Dengan semakin bertumbuh dan berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian yang baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Apalagi di dunia modern yang kian berkembang saat ini, itulah yang disadari betul oleh Nimaz Indryastuti Dewantary, Magister Psikologi Profesi Unika Atma Jaya, Jakarta.

 

 

Jakarta, 24 November 2021 –  Sejak belia dikenal sebagai aktris, pemain sinetron Candy yang beradu akting dengan Rachel Amanda berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan Magister di Unika Atma Jaya. Menyandang gelar Magister Psikologi Profesi, Nimaz konsen pada Psikologi Klinis Dewasa dan telah diambil sumpah profesi psikologinya pada 18 November 2021 secara daring.

 

Studi Nimaz pada bidang Psikologi Klinis Dewasa berfokus pada pentingnya kesehatan secara fisik dan mental masyarakat. Layanan psikologi ini sangat dibutuhkan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkup pekerjaan. Alasan ini menghantarkan Nimaz yang tidak hanya berkarya di dunia entertainment namun juga menjadi seorang psikolog. Setelah mendapat gelar sarjana dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, Nimaz berhasil menemukan potensinya dan memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang Magister Psikologi Profesi.

 

“Pendidikan adalah nomor satu, saya terbiasa untuk menjalani shooting setelah perkuliahan atau tugas kampus selesai. Menjadi psikolog adalah impian yang sudah saya jalani prosesnya, sembari tetap berkarya di dunia entertain, “ ungkap Nimaz saat diwawancarai usai sumpah profesi psikologi.

 

Nimaz setelah kegiatan zoomringah bersama dr. Pramudya, Sp. KJ, dr. Eunice, Sp. KJ dan Shanen Emily di RSAL dr. Mintohadrjo

Nimaz setelah kegiatan zoomringah bersama dr. Pramudya, Sp. KJ, dr. Eunice, Sp. KJ dan Shanen Emily di RSAL dr. Mintohadrjo

 

Nimaz mengaku, dunia kampus membawanya menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Meski kebanyakan orang melihatnya sebagai pribadi yang percaya diri bicara dan bergaya di depan kamera, namun justru saat masuk kuliah Nimaz mulai membiasakan diri untuk ikut banyak kegiatan, organisasi, perlombaan hingga menjadi asisten dosen.

 

“Didukung lingkungan kampus yang nyaman untuk belajar dan mengembangkan diri, serta dosen, staf, dan teman-teman membuat saya semakin percaya diri menggali potensi yang saya miliki. Saya pernah mengikuti Lomba Debat Psikologi dan mendapat juara II. Momen berdinamika dan belajar bersama teman-teman di HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa Psikologi) seakan tidak terlupakan, “ ujar Nimaz lebih lanjut.

 

Selama menjalani studi S2-nya, Nimaz memang jarang terlihat tampil dilayar kaca. Namun bukan tanpa alasan, ia sempat menjalani kerja praktik diempat tempat, seperti RS Ketergantungan Obat, Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo,  Yayasan Rumah Rachel (YRR) , dan selama 6 minggu tinggal di Malang untuk praktik di RSJ Dr. Radjiman W. Lawang.

Dari berbagai tempat, beragam pengalaman dengan kasus-kasus berbeda memberi bekal untuk Nimaz terjun di dunia kerja. Ditanya rencana jangka pendeknya, ia saat ini sedang bersiap membuka praktek psikolog bersama rekannya di wilayah Jakarta. Di samping itu, ia tetap akan mengambil beberapa pekerjaan di dunia hiburan setelah selesai bekerja dan beraktivitas sebagai psikolog.

 

Perjalanan studi Nimaz Dewantary patut diacungi jempol, ia lulus Magister Psikologi Profesi dengan predikat sangat memuaskan. Menurutnya, proses yang ia jalani adalah buah dari kepercayaan diri yang terus dibangunnya. Sekarang ia siap menatap masa depan sebagai psikolog untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan etika dan mengimplementasikan nilai-nilai Unika Atma Jaya dalam menunjukkan kasih, keunggulan, profesional dan peduli dalam memberikan pelayanan.

 

Pengambilan Sumpah Psikologi Profesi secara daring, 18 November 2021

 

“Jangan takut melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, tetap semangat dan ingat tujuan awal kuliah. Terus berproses mengembangkan potensi diri dengan berbagai kegiatan softskill, dengan sedikit progres pun kita mampu mengenali potensi. Always Do The Best, “ tutup Nimaz.