Lima staf Perpustakaan Unika Atma Jaya yang menerima sertifikasi profesi.
(kiri-kanan) Ester Tiurma Samosir, Dharma Halim Sunarly, Peggy Antonette Soplantila, Santi Kusuma, dan Lian Hateveana Dhita.
Jakarta – Kabar gembira datang dari Perpustakaan Unika Atma Jaya. Lima orang staf Perpustakaan berhasil lulus uji kompetensi yang dilakukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pustakawan. LSP Pustakawan sendiri merupakan lembaga sertifikasi independen yang dikelola oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), yang telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sertifikasi pustakawan adalah proses pemberian sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui asesmen kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia bidang perpustakaan kepada seorang pustakawan. Sertitifkasi menjadi salah satu cara untuk memperkaya kapasitas, membangun karir dan mengendalikan mutu
“Tentu suatu kebanggaan bagi kami. Ini merupakan suatu quantum leap sejak perpustaakan Atma Jaya berdiri. Sertifikasi ini menunjukkan pengakuan kualitas staf perpustakaan Unika Atma Jaya di jaringan perpustakaan APTIK dan diakui ditingkat nasional,” tutur Kepala UPT Perpustakaan, Santi Kusuma, SPd., M.Sc.
Sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga ini telah diakui di tingkat ASEAN. Sehingga dalam rangka AFTA memungkinkan mobilitas karyawan perpustakaan Atma Jaya untuk dapat bekerja di perpustakaan di negara-negara ASEAN. Sertifikasi profesi ini makin penting mengingat dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dapat meningkatkan daya saing pekerja nasional dan membangun kompetensi menghadapi globalisasi.
“Jadi dalam rangka AFTA, orang luar bisa ke sini kenapa kita tidak bisa ke sana. Saya berharap mereka tidak hanya berkiprah di internal, tapi mereka bisa membawa Atma Jaya keluar,” tambah Santi.
Adapun klaster yang diikuti oleh kelima staf Perpustakaan Unika Atma Jaya adalah klaster Literasi Informasi dan Informasi (Santi Kusuma), klaster Pengadaan (Lian Hateveana Dhita), klaster pelayanan sirkulasi dan referensi (Peggy Antonette Soplantila, Ester Tiurma Samosir, dan Dharma Halim Sunarly).
Selanjutannya perpustakaan akan mengajukan untuk akreditasi perpustakaan yang akan dilakukan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Hal ini dilakukan untuk dapat mencapai salah satu tujuan statagis universitas yaitu academic excellence, sehingga mampu mendukung kinerja universitas dan fakultas.
Perpustakaan Kampus 1 Semanggi Unika Atma Jaya
Academic Excellence: Innovasi Perpustaaan
Perpustakaan Unika Atma Jaya dalam waktu dekat akan segera meluncurkan academic writing centre. Inovasi ini dilakukan untuk mendukung mahasiswa yang tengah melakukan penelitian atau penulisan tugas akhir bisa datang ke perpustakaan untuk konsultasi dengan tim ahli yang disiapkan untuk melihat area of improvement bagi penelitian mereka.
Sebagai pilar universitas, Perpustakaan ingin tidak berhenti pada pengadaan buku, jurnal, dan refensi tapi lebih lanjut senantiasa berinovasi melalui ragam program. Salah satunya adalah plagiarism training yang melibatkan mahasiswa. Perpustakaan juga melanggan beberapa aplikasi yang daapt menunjang kebutuhkan civitas akademika untuk menggapai academic excellence. Program Microlearning yang sukses beberapa waktu lalu, juga menjadi salah satu langkah pertama dan perdana di Indonesia dalam hal inovasi di bidang literasi, untuk mengenalkan teknologi blockchain yang belakangan tengah marak dikalangan industri. (HCR)