ASK
ME

REGISTER
NOW

Kobarkan Semangat dan Kenang Jasa, Frans Seda Collection Unika Atma Jaya Diresmikan

12/1/2021 12:00:00 AM

 

Keberadaan Unika Atma Jaya Jakarta tidak bisa lepas dari peran mendiang mantan menteri dan ekonom senior Fransicus Xaverius Seda atau lebih dikenal Frans Seda. Ia merupakan pendiri Unika Atma Jaya, yang pada saat itu menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus Ketua Yayasan Atma Jaya. Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam memajukan perekonomian Indonesia pada saat itu yang juga sangat peduli dengan dunia pendidikan.

 

Jakarta, 1 Desember 2021 – Frans Seda Collection menjadi salah satu bentuk cerminan semangat hidup Bapak Frans Seda yang patut kita hidupi. Mengenang jasa Frans Seda sebagai pendiri Unika Atma Jaya, juga kepeduliannya akan pendidikan di Indonesia, maka pendirian dan peresmian Frans Seda Collection menjadi salah satu gerak nyata. Diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, pemberkatan dan peresmian Frans Seda Collection diadakan di Perpusatakaan Unika Atma Jaya, (1/12).

Gagasan pendirian Frans Seda Collection telah dimulai sejak bulan Februari tahun 2021. Rangkaian proses pendirian Frans Seda Collection juga telah dilalui, hingga pada tanggal 21 April 2021, koleksi Frans Seda telah diterima di Perpustakaan Unika Atma Jaya. 

 

Serah Terima Buku Secara Simbolik dari perwakilan keluarga, Dra, Francisia S. Sika Ery Seda M.A., Ph.D. kepada Ketua Pengurus YAJ, Linus M.Setiadi, S.E., M.M., M.B.A

 

Adapun jenis dan jumlah koleksi yang diterima adalah 1685 koleksi buku, 207 album foto yang sudah dikerjakan sebanyak 16 album, dengan jumlah 960 lembar foto yang sudah dipindai. Selain itu, terdapat 22 plakat, 31 kontainer arsip dokumen, dan 17 role peta. Koleksi tersebut juga dapat dilihat secara online melalui katalog AtmaLib, sedangkan untuk foto juga bisa diunggah.

Tidak dapat dipungkiri, koleksi diatas tidak lepas dari ketertarikan Frans Seda di bidang pendidikan, ekonomi, politik, sejarah, antropologi, dan agama. Koleksi yang dimiliki juga terdiri dari berbagai bahasa diantaranya yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan Bahasa Jerman. 

Stefanus Ginting, Managing Director Frans Seda Foundationberharap agar Frans Seda Collection menjadi suatu living collection, yaitu dari waktu ke waktu harus terus berkembang, dan tidak menjadi suatu museum.

Senada dengan itu, keluarga juga berharap Frans Seda Collection dapat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen yang ingin memperkaya diri dengan membaca dan mempelajari berbagai buku dengan beragam topik yang tersedia.

Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan dan kepada keluarga Frans Seda yang telah hadir dan memberikan koleksi untuk komunitas Atma Jaya. 

Tidak hanya itu, Prasetyantoko juga menjelaskan bahwa koleksi ini bukan hanya sekadar fisik. 

 

Serah Terima Buku Secara Simbolik dari perwakilan keluarga, Dra, Francisia S. Sika Ery Seda M.A., Ph.D. kepada Rektor Unika Atma Jaya, Dr.A. Prasetyantoko

 

“Bagi komunitas Atma Jaya yang penting adalah menularkan semangat yang harus terus dikembangkan dan upayakan dalam menghidupi karya-karya Frans Seda sampai kapanpun, " ujar Dr. A. Prasetyantoko.

Selain itu Dr. A. Prasetyantoko menekankan pesan mengenai digitalisasi, bahwa perlu mengembangkan cara-cara untuk mengenalkan semangat Frans Seda dalam bentuk digital. 

Kegiatan yang ditutup dengan menunjukkan koleksi Frans Seda, tentu saja membawa semangat  untuk Unika Atma Jaya untuk terus menghidupi jasa pendirinya.

Frans Seda sebagai salah satu pendiri Unika Atma Jaya memiliki cita-cita luhur yaitu “Untuk Tuhan dan Tanah Air”. Semangat tersebut menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berkarya sebagai bentuk nyata untuk Tuhan dan Tanah Air. 

 

Salah satu nasehat yang pernah beliau ungkapan kepada orang-orang muda adalah, “Kalau ingin menjadi manusia yang baik dan berguna harus menjaga keseimbangan antara akal budi dan hati atau moralitas.”

 

Semoga Frans Seda Collection dapat terus berkembang serta menjadi sarana inspirasi untuk berkarya dan menghidupi semangat dalam dunia pendidikan untuk Tuhan dan Tanah Air.