ASK
ME

REGISTER
NOW

Lima Dosen Unika Atma Jaya Masuk 500 Peneliti Terbaik Versi SINTA Kemenristek/ BRIN

6/8/2020 12:00:00 AM

       

 

Lima orang dosen Unika Atma Jaya masuk 500 besar dalam pemeringkatan Science Technology Index (SINTA) yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemeristek/BRIN) melalui video konferensi aplikasi ZOOM, Kamis, (28/05/2020).

 

Kelimanya adalah Dr. Raymond R. Tjandrawinata, MS, MBA, FRSC. (Fakultas Teknobiologi), Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan), S, MBA, FRSC. (Fakultas Teknobiologi), Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM (Fakultas Teknik), Dr. Yohanes Eko Adi Prasetyanto (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan), dan Dr. Magdalena Surjaningsih Halim, Psikolog (Fakultas Psikologi) Kelima dosen dari Unika Atma Jaya itu, empat di antaranya masuk dalam 200 besar versi SINTA.

 

Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerja sama Unika Atma Jaya Dr. Yohanes Eko Adi Prasetyantomengungkapkan bahwa prestasi ini merupakan langkah untuk terus berkembang dalam bidang penelitian. “Kita akan maju ke level berikutnya di bidang penelitian yang tidak hanya sekedar mencapai publikasi ilmiah, tetapi kita berharap bisa melakukan penelitian yang dapat dikomersialkan dalam bentuk produk ke masyarakat,” katanya.

 

SINTA merupakan satu inovasi sistem informasi ilmu dan teknologi yang dikembangkan untuk mengukur kinerja individu, institusi, dan networking dari peneliti atau dosen yang melakukan studi. Program SINTA ini dirancang sejak tahun 2016 dan hingga sekarang disebutkan telah mengelola 194.904 author atau peneliti terverifikasi, 4.607 jurnal, dan 34.677 buku. Selain itu 93.346 artikel, 69.796 conference paper, dan 5.266 book chapter.

 

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa sebelumnya sistem ranking atau urutan peneliti atau dosen di Indonesia dilihat dari capaian menurut Google Scholar. SINTA, Menristek menegaskan, hal ini turut menjadikan update ranking peneliti dengan metode yang lebih luas.

 

Dengan adanya pemeringkatan ini, Menristek berharap, bisa memberikan para peneliti dan dosen motivasi berprestasi dan berkarya lebih baik lagi secara internasional. Sementara untuk institusinya, diharapkan bisa memperbanyak tenaga kependidikan ataupun staf peneliti untuk menghiasi ranking tertinggi.

 

“Dan bagi yang belum masuk, agar bisa menguatkan riset di perguruan tingginya dan memperbanyak penelitian yang berkualitas, serta tidak hanya mengerjakan penelitian hibah tapi dapat melakukan hilirisasi dari hasil penelitiannya,” kata dia menuturkan.

 

Sejumlah 500 peneliti terbaik sudah terdaftar dalam laman sinta.ristekbrin.go.id/authors. Dalam daftar tersebut berurutan mulai dari skor tertinggi, nama peneliti dan asal perguruan tingginya. (CTF)