ASK
ME

REGISTER
NOW

Bekali Mahasiswa dengan Proyek Global, GIPE 2021 Siap Diluncurkan

2/18/2021 12:00:00 AM

 

Jakarta, 18 Februari 2020 - Perguruan Tinggi kini berupaya untuk menghasilkan talent ready unggulan yang telah dibekali dengan konsep dan pendekatan teoritis memadai, juga dengan pengalaman interaksi dengan pelaku bisnis dan industri. Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, dengan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka memacu kampus untuk lebih fleksibel dan adaptif dengan memerikan ruang “agar lebih mudah bergerak”.

 

Memberikan pengalaman nyata dunia profesional dalam menangani klien bisnis dan mengerjalan proyek rill untuk klien mereka, Global Intercultural Project Experience (GIPE) adalah proyek global yang melibatkan mahasiswa unggulan lintas disiplin ilmu dari empat benua. Sebuah ide sinergi kerja dalam tim multi-nasional, didukung pendanaan oleh lembaga asal Jerman DAAD, GIPE melibatkan mahasiswa dari Unika Atma Jaya (Indonesia), Westphalian University of Applied Science (Jerman), Namibia University of Science and Technology (Namibia), dan San Pablo Catholic University (Peru).

 

Proyek ambisius GIPE berupaya untuk mengarusutamakan beragam pokok disiplin ilmu ke dalam rumusan bersama satu model pendekatan untuk memenuhi kebutuhan pelaku bisnis. Dengan menawarkan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah, masing-masing mahasiswa peserta harus berpadu dengan rekan mereka melalui ruang virtual dan empat zona waktu berbeda, potret interkoneksi lintas waktu, ruang dan tempat dunia profesioanl masa depan. Setidaknya terdapat lima rencana dari latar aspek berbeda yang hendak dikerjakan bersama yakni Business Model and Tourism Sustainability, Website and Booking Systems, Educational and AR, Digital Marketing, dan Smart Farming and IoT.

 

Peluncuran GIPE 2021 ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko, President of Westphalian University of Applied Science, Prof. Dr. Bernd Kriegesmann, dan Chief Executive of Tarakanita Foundation dan Pimpinan PUSPANITA Eco-Spirit-Center, Dr. Margaretha Margawati pada Kamis (18/2). Setelah keberhasilan GIPE 2020, kali ini Unika Atma Jaya mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan tahun kedua program ini dengan Yayasan Puspanita sebagai klien.

 

Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko, menyambut baik kesempatan bagi Unika Atma Jaya untuk menjadi tuan rumah GIPE 2021 dan bermitra dengan Yayasan Puspanita dan mitra internasional yang terlibat. Dalam sambutnya, Rektor UAJ mengapresiasi aspek sosial-kultural dan isu inklusifitas dalam program tahun ini, yang selaras dengan kondisi sulit yang dihadapi banyak pihak akibat pandemi Covid-19.

 

“Isu yang sangat relevan dengan kondisi sekarang, ketika banyak orang menghadapi masa yang sulit akibat pandemi Covid-19. Kami berharap melalui program ini kita bisa memikirkan bersama dan memberikan kontribusi nyata bagi kebaikan bersama masyarakat di masa depan.” Kata Rektor Unika Atma Jaya.

 

GIPE 2021 mengangkat topik Construction of a Digital Platform for Ecological Tourism. Sebanyak 8 mahasiswa Unika Atma Jaya penerima hibah DAAD GIPE 2021 dari Prodi Administrasi Bisnis, Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Sistem Informatika, bersama rekan dari tiga benua lainnya, akan berkolaborasi untuk menangani PUSPANITA Eco-Spirit-Center yang berlokasi di Ciawi, Jawa Barat.

 

Chief Executive of Tarakanita Foundation dan Pimpinan PUSPANITA Eco-Spirit-Center, Dr. Margaretha Margawati mengaku senang dapat berkontribusi dengan perguruan tinggi unggulan terlebih generasi melenial dalam mengelola ruang digital dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam memperkenalkan isu kehidupan lingkungan dan bekerlanjutan (sustainability) yang selama ini menjadi topik penting bagi Puspanita.