ASK
ME

REGISTER
NOW

Dukung Sistem Pendidikan Yang Berkarakter Dan Berwawasan Global, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Gelar Seminar Pendidikan

6/5/2024


 

JAKARTA – Dalam rangka Dies Natalis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang ke 64 tahun, dilaksanakan Seminar Pendidikan yang bertemakan “Gerakan Bersama Mewujudkan Sistem Pendidikan dan Pendidik yang Inovatif, Adaptif, dan Humanis” pada Jumat (03/05/2024). Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dengan pelaksanaan acara yang bertempat di Aula D Kampus Semanggi, UAJ.

 

Acara ini dihadiri oleh hampir 200 peserta baik secara daring maupun luring dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis UAJ yang ke-64.

 

Seminar ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) selaku Rektor UAJ dan Dr.rer.nat. Agustina Dwi Retno Nurcahyanti, S.Si., M.Si., M.Sc., selaku Sekretaris Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya serta jajaran rektorat lainnya.


 

“Hari ini kita juga mengawali sebuah rangkaian perayaan penting, yaitu perayaan perjalanan karya pendidikan UAJ yang ke-64. Dalam usianya yang ke-64, UAJ berkomitmen untuk terus beradaptasi terhadap perubahan. Salah satu upaya kami adalah merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, menyediakan kesempatan untuk magang, proyek kolaboratif dan pengalaman praktis lainnya, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bersifat interdisipliner, inovatif, dan adapatif namun juga humanis,” ucap Agustina dalam sambutannya.

 

Kegiatan ini menghadirkan 3 narasumber penting sebagai pembicara. Mereka adalah Odemus Bei Witono, SJ, SE, SS, B.Th., MM, seorang pengamat pendidikan sekaligus Direktur Perkumpulan Strada, Ari Ermawan, S.Pd, Wakil Sekretaris Jenderal III Ikatan Guru Indonesia, serta Jacinta Rini, M.Psi, selaku Managing Director Karya Misi Efata.


 

Pada sesi pertama, Bapak Odemus Bei Witono menjelaskan tentang tantangan formasi jiwa dan lembaga yang membentuk guru untuk dapat menyesuaikan diri menjadi pribadi yg inovatif, adaptif dan humanis serta dampak positif yang dapat diterima jika gerakan ini terwujud.

 

“Jika kata kunci inovasi, adaptif dan humanis bisa diupayakan oleh sekolah-sekolah dan perguruan tinggi nasional, realisasi wacana Indonesia Emas pasti dapat terwujud. Mari kita gerakkan inisiasi ini sebagai tanggung jawab kita bersama selaku tenaga pendidik untuk Indonesia yang lebih baik,” tutur Odemus dalam paparannya.

 

Sesi kedua kemudian dilanjutkan oleh Ari Ermawan, S.Pd yang menjelaskan tentang Metode Transformasi Pendidikan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan relevansinya dengan perkembangan dunia pendidikan masa kini.


 

Terakhir, sesi paparan ditutup oleh narasumber ketiga, Ibu Jacinta Rini, M.Psi yang menyoroti sinergitas keluarga dan kesehariannya dalam memberikan dampak terhadap proses belajar anak di sekolah dengan tema paparan yaitu Pengalaman Transformasi Pendidikan.



UAJ berharap melalui seminar ini, para mahasiswa dan pemangku kepentingan pendidikan lain seperti lembaga pendidikan, keluarga, masyarakat dan pemerintah dapat berkolaborasi dan bersinergi lebih baik lagi untuk menciptakan sistem pendidikan dan pembelajaran yang berkarakter serta berwawasan global. Dengan sistem pendidikan dan pembelajaran yang mapan, pemikiran-pemikiran inovatif, adaptif, dan humanis dapat terbentuk secara otomatis dalam diri siswa untuk kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia.