JAKARTA – Dalam
rangka Dies Natalis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang ke 64 tahun, dilaksanakan
Seminar Pendidikan yang bertemakan “Gerakan Bersama Mewujudkan Sistem
Pendidikan dan Pendidik yang Inovatif, Adaptif, dan Humanis” pada Jumat (03/05/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dengan pelaksanaan acara yang
bertempat di Aula D Kampus Semanggi, UAJ.
Acara ini dihadiri
oleh hampir 200 peserta baik secara daring maupun luring dan merupakan bagian
dari rangkaian kegiatan Dies Natalis UAJ yang ke-64.
Seminar ini juga
dihadiri oleh Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K) selaku Rektor UAJ dan Dr.rer.nat.
Agustina Dwi Retno Nurcahyanti, S.Si., M.Si., M.Sc., selaku Sekretaris
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya serta jajaran rektorat lainnya.
“Hari ini kita
juga mengawali sebuah rangkaian perayaan penting, yaitu perayaan perjalanan
karya pendidikan UAJ yang ke-64. Dalam usianya yang ke-64, UAJ berkomitmen
untuk terus beradaptasi terhadap perubahan. Salah satu upaya kami adalah
merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, menyediakan
kesempatan untuk magang, proyek kolaboratif dan pengalaman praktis lainnya,
sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
bersifat interdisipliner, inovatif, dan adapatif namun juga humanis,” ucap
Agustina dalam sambutannya.
Kegiatan ini menghadirkan
3 narasumber penting sebagai pembicara. Mereka adalah Odemus Bei Witono, SJ,
SE, SS, B.Th., MM, seorang pengamat pendidikan sekaligus Direktur Perkumpulan
Strada, Ari Ermawan, S.Pd, Wakil Sekretaris Jenderal III Ikatan Guru Indonesia,
serta Jacinta Rini, M.Psi, selaku Managing Director Karya Misi Efata.
Pada sesi pertama,
Bapak Odemus Bei Witono menjelaskan tentang tantangan formasi jiwa dan lembaga
yang membentuk guru untuk dapat menyesuaikan diri menjadi pribadi yg inovatif,
adaptif dan humanis serta dampak positif yang dapat diterima jika gerakan ini
terwujud.
“Jika kata
kunci inovasi, adaptif dan humanis bisa diupayakan oleh sekolah-sekolah dan
perguruan tinggi nasional, realisasi wacana Indonesia Emas pasti dapat
terwujud. Mari kita gerakkan inisiasi ini sebagai tanggung jawab kita bersama
selaku tenaga pendidik untuk Indonesia yang lebih baik,” tutur Odemus dalam
paparannya.
Sesi kedua
kemudian dilanjutkan oleh Ari Ermawan, S.Pd yang menjelaskan tentang Metode
Transformasi Pendidikan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan relevansinya
dengan perkembangan dunia pendidikan masa kini.
Terakhir, sesi
paparan ditutup oleh narasumber ketiga, Ibu Jacinta Rini, M.Psi yang menyoroti
sinergitas keluarga dan kesehariannya dalam memberikan dampak terhadap proses
belajar anak di sekolah dengan tema paparan yaitu Pengalaman Transformasi
Pendidikan.
UAJ berharap
melalui seminar ini, para mahasiswa dan pemangku kepentingan pendidikan lain
seperti lembaga pendidikan, keluarga, masyarakat dan pemerintah dapat berkolaborasi
dan bersinergi lebih baik lagi untuk menciptakan sistem pendidikan dan
pembelajaran yang berkarakter serta berwawasan global. Dengan sistem pendidikan
dan pembelajaran yang mapan, pemikiran-pemikiran inovatif, adaptif, dan humanis
dapat terbentuk secara otomatis dalam diri siswa untuk kemajuan kualitas
pendidikan di Indonesia.