JAKARTA – Frans Seda
merupakan salah satu pendiri Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) yang
turut berperan dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Pengaruhnya tak lekang
oleh waktu dan masih bisa dirasakan bahkan sampai saat ini melalui koleksi
literatur yang dimilikinya. Sebagai upaya memperkenalkan koleksi tersebut, UAJ
berkolaborasi dengan Frans Seda Foundation (FSF) menggelar acara diskusi dan
bedah buku yang bertajuk “Frans Seda Collection Discussion Series 2024”.
Acara ini
diselenggarakan di Perpustakaan Kampus Semanggi UAJ pada Selasa (14/04/24) dan
menghadirkan beberapa narasumber ternama seperti Prof. Dr. Fransiskus Xaverius
Mudji Sutrisno, SJ seorang budayawan, seniman sekaligus pengajar filsafat, Ayu
Utami, seorang sastrawan, aktivis dan jurnalis populer Indonesia, Dr. Nadia
Yovani, S.Sos., M.Si., seorang sosiolog dan dosen dari Universitas Indonesia
serta Dr. Baskara T. Wardaya, S.J.,
seorang sejarawan dan penulis dari “Awan Merah Catatan Sepanjang Jalan”, buku
yang menjadi topik utama dari diskusi ini.
Kegiatan bedah
buku turut dihadiri oleh Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), Wakil
Rektor Bidang Inovasi, Penelitian, Kerja Sama dan Alumni, Yanti, Ph. D.,
Sekretaris Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dr.rer.nat. Agustina Dwi
Retno Nurcahyanti, S.Si., M.Si., M.Sc dan Steve Ginting, Managing Director
Frans Seda Foundation.
“Bukunya
sangat-sangat menarik, saya sudah bisa membayangkan isinya. Kebetulan hari ini
kita mendapat kesempatan yang sangat berharga, bisa mendengar langsung
(penjelasan) dari penulisnya, Romo Baskara. Terima kasih untuk semua narasumber
yang bersedia hadir dan nantinya akan membahas buku ini,” ucap Prof. Yuda dalam
sambutannya.
Selain untuk
memperkenalkan koleksi buku dari Frans Seda, kegiatan ini juga bertujuan untuk
meningkatkan minat baca publik dengan memotivasi mereka melalui diskusi yang
menarik dan informatif, sehingga dapat mendorong mereka untuk membaca lebih
banyak buku.
“Bedah buku
ini sekarang sudah memasuki seri buku ke-4. Kami percaya dengan adanya kegiatan
bedah buku, minat orang untuk membaca khususnya minat membaca generasi muda akan
bangkit. Selain itu dengan membangkitkan semangat membaca generasi muda
khususnya terkait dengan sejarah negaranya sendiri seperti yang akan dibahas
pada buku ini, mereka akan percaya dan mencintai negaranya sendiri,” ungkap
Steve Ginting.
Rangkaian
acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dan diskusi terkait buku fenomenal
yang ditulis oleh Romo Baskara. Beliau menjelaskan bahwa buku ini menceritakan
tentang gagasan sederhana yang merefleksikan pengalaman hidup baik sebagai
individu (pribadi/masyarakat) dan sebagai kolektif (bangsa). Titik tolak buku
ini menceritakan tentang refleksi melalui penelitian batin atau Examen
Conscientiae yg dilakukan oleh Romo Baskara dalam hidupnya.
Frans Seda
Collection Discussion Series 2024 adalah gerakan nyata yang dilakukan oleh
UAJ dan FSF untuk membangkitkan semangat literasi dari publik, khususnya
mahasiswa. Melalui kolaborasi ini, UAJ dan FSF juga berharap bahwa kegiatan
intelektual seperti bedah buku ini dapat berkembang dan dikenal lebih luas di
kalangan publik, layaknya pengaruh dan dampak dari upaya-upaya Frans Seda dulu
untuk memajukan serta mengembangkan pendidikan di Indonesia.