ASK
ME

REGISTER
NOW

Ujian Terbuka Doktor Psikologi an: Silva Liem

1/23/2024 12:00:00 AM

Sidang Promosi Doktor Ilmu Psikologi menghadirkan Silva Liem, S.E., M.Sc. sebagai Promovenda Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) pada Senin, 22 Januari 2024 pk. 10.00-12.00 WIB. Masih di awal tahun 2024, Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya kembali menggelar Sidang Promosi Doktor Psikologi yang ketujuh di Gedung Yustinus Lantai 14 Kampus Semanggi. Selain digelar secara luring, kegiatan ini juga dapat diikuti secara langsung melalui Zoom Cloud Meeting dan diputar secara streaming melalui kanal Youtube berikut: https://www.youtube.co/@UnikaAtmaJayaOfficial/videos Promovenda mempertahankan disertasi yang berjudul “Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kendali, dan Promosi Kesehatan terhadap Intensi Implementasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dengan Intensi sebagai Mediator”. Mendukung perhatian Unika Atma Jaya kepada masyarakat kelompok marjinal, penelitian ini mengamati perilaku BABS pada masyarakat yang berpendapatan dan berpendidikan rendah di sebuah desa di Jawa Barat.


Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dikenal masyarakat umumnya dianggap tidak sehat, memalukan, bahkan melanggar norma agama. Di sisi lain, bagi sebagian Masyarakat perilaku BABS menawarkan kenyamanan, kesempatan bertemu dengan teman, juga manfaat ekonomis, termasuk menghemat pakan ikan dan biaya membangun jamban. Terlepas dari manfaat tersebut, BABS juga dikaitkan dengan kesehatan dan status gizi anak, khususnya pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).


Upaya pemerintah menurunkan angka kejadian stunting dihadapkan pada setidaknya tiga kendala. Pertama, persepsi masyarakat tentang postur pendek anak-anak yang diyakini sebagai “bawaan dari sananya”. Kedua, istilah stunting sendiri masih dikenal di kalangan terbatas. Ketiga, dampak BABS sebagai faktor risiko stunting masih terbatas pada kajian ilmiah, belum banyak tersampaikan kepada masyarakat umum. Tiga kendala ini berkaitan dengan promosi kesehatan. Sementara itu diperlukan pemahaman atas faktor yang memengaruhi warga untuk bersedia berhenti melakukan BABS, baik yang berasal dari dalam diri individu seperti sikap, tuntutan orang sekitar, dan keyakinan atas kemampuan diri, maupun faktor eksternal berupa informasi yang diterimanya tentang dampak BABS bagi kesehatan anak.


Kajian untuk menelaah faktor-faktor yang memengaruhi individu untuk menetapkan Perilaku Stop BABS sebagai sebuah niat dipandang perlu untuk diterapkan. Mengacu pada Theory of Planned Behavior (TPB), meyakini bahwa niat sebagai pra-syarat terjadinya sebuah perilaku, penelitian ini memperkaya TPB dengan menambahkan variabel promosi kesehatan sebagai faktor yang diduga ikut berkontribusi terhadap terbentuknya intensi Stop BABS. Tujuan utama disertasi ditujukan untuk menelaah dampak faktor internal seperti sikap, norma subyektif, dan persepsi kendali maupun faktor eksternal.


Studi ini telah berhasil memetakan dua kontribusi penting. Pertama adalah temuan bahwa niat (intensi) di benak dan hati saja tidak cukup. Kedua yang juga penting adalah pentingnya promosi Kesehatan bagi warga pelaku BABS. Ini diharapkan dapat mendorong agar program edukasi tentang BABS dilakukan dengan lebih masif dan sistematis. Meskipun secara prosentase kecil, tetapi jika dilihat dari jumlahnya, pelaku BABS mencapai angka puluhan juta rakyat Indonesia. Apalagi jika mempertimbangkan dampaknya pada stunting, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas SDM kaum muda bangsa. Urgensi ini turut didengungkan oleh sejumlah pihak, salah satu di antaranya oleh Ibu Prof. Dr.phil. Hana R.G. Panggabean, Psikolog yang hadir selaku Promotor:

“Ibu Silva menjalani studi ini dengan kepekaan terhadap konteks kehidupan partisipannya, mencoba menggali makna khas konsep dan teori berdasarkan perspektif warga, bersedia terjun langsung dan menjalani irama kehidupan bersama para partisipannya.”

Dorongan promotor ini tidak lepas dari kesabarannya menuntun Promovenda menemukan esensi penelitian sekaligus melandaikan sejumlah kesulitan dari faktor keluarga yang dihadapinya. Pengakuan ini juga datang dari Dr. Ir. F.X. Sunar Wibowo, M.Sc sebagai rekan seperjuangan dalam menuntaskan studi jenjang doktoral dengan ungkapan berikut:

“Perjuanganmu (Promovenda) mengatasi berbagai tantangan akademi dan pribadimu sungguh luar biasa. Dan itu menjadi inspirasi bagiku. Bersyukur, bahwa kita boleh berjalan bersama, di bawah bimbingan Promotor luar biasa yang sama”


Kegigihan Promovenda turut beroleh apresiasi dari Ko-promotor yang hadir dalam sidang dan menjadi pendamping Promovenda berjibaku sejak menulis hingga menerbitkan lima (5) luaran publikasi baik di skala Nasional hingga Internasional, yaitu: Prof. Dr. Clara R.P. Ajisuksmo, M.Sc., Psikolog dan Dr. Rustono Farady Marta, S.Sos., M.Med.Kom. Selain itu, turut hadir pula Wakil Rektor 1 Unika Atma Jaya: Dr. Yohanes Eko Adi Prasetyanto, S.Si sekaligus memimpin jalannya sidang, didampingi Dr.phil. Juliana Murniati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi, juga Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph.D., Psikolog dan Dr. Astrid Gisela Herabadi, Psikolog sebagai penguji internal serta menghadirkan penguji eksternal dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Dr. Dipl. Psych. Ratna Djuwita.

Perjalanan promovenda menyelesaikan studi tidak terlepas dari penyelenggaraan Sang Pencipta, yang mengirimkan berlimpah social support dari berbagai kalangan:

doctor-mutter dan ibu/bapak ko-promotor, para dosen, teman seangkatan maupun adik kelas, teman, kerabat, dan tentunya keluarga. Semoga penggunaan ilmu Psikologi dalam rangka mengentaskan perilaku BABS dapat diterapkan pada lokasi penelitian lainnya dengan kontekstualitas serupa” harapan Promovenda yang saat ini telah didapuk sebagai reviewer of Scopus indexed International Journal: American Journal of Health Promotion (Q1); Journal of Water, Sanitation, and Hygene for Development (Q2), Children and Society (Q2) ini.


Promovenda sebagai pemerhati masalah Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) yang pernah dipercaya oleh World Bank, Asian Development Bank (ADB), UNICEF, Water.org., dan USAID ini, berharap hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan sebagai tambahan pengetahuan melalui kegiatan promosi kesehatan, yang diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku BABS. Kemasan pesan-pesan promosi yang dirancang sesuai dengan konteks setempat, hendaknya menjadi “amunisi tambahan” bagi pemerintah desa, tenaga kesehatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta kader desa dalam meyakinkan warga untuk stop BABS, setidaknya demi alasan pertumbuhan anak dan terhindar dari risiko stunting. Misalnya dengan mengintegrasikan promosi kesehatan dalam setiap acara, dengan menyampaikan pesan tentang keterkaitan antara BABS dengan stunting dalam berbagai media, misalnya baliho, flyer, serta Kartu Menuju Sehat (KMS).



Penulis: Robertus Riko Rianto