Saat ini, para ilmuwan sedang mengembangkan cara untuk mengontrol dan memanipulasi mekanika kuantum untuk menciptakan teknologi dengan sifat luar biasa. Salah satunya adalah dengan menciptakan komputer kuantum.
Komputer kuantum memiliki kelebihan yang signifikan dalam hal kecepatan pemrosesan data serta dapat lebih efisien. Hal ini memungkinkan komputer kuantum melakukan banyak kalkulasi secara bersamaan, membuatnya lebih cepat dan lebih efisien daripada komputer tradisional.
Teknologi kuantum juga menjanjikan dalam komunikasi kuantum dan kriptografi, ilmu pengetahuan yang menggunakan teknik matematika dan algoritma yang kompleks untuk mengamankan data. Mekanika kuantum dapat melindungi informasi rahasia dan sensitif, sehingga hampir mustahil bagi penyadap untuk masuk.
Lalu, apa hubungannya dengan dunia finansial?
Dalam berbagai situasi, metode tradisional seringkali kesulitan dan memakan waktu ketika dihadapkan pada proses komputasi yang kompleks dan harus diselesaikan dengan cepat. Komputasi adalah sebagai suatu proses untuk memanipulasi data atau informasi dengan tujuan memecahkan masalah, melakukan perhitungan, atau bahkan menjalankan tugas tertentu – mulai dari pengoperasian Microsoft Excel dan Google Sheets hingga permbuatan dunia virtual dan animasi.
Penggunaan teknologi kuantum, misalnya, memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan finansial para investor dan pelaku pasar. Dengan menggunakan teknologi kuantum, para investor dan pelaku pasar dapat dengan cepat memperoleh hasil dan informasi penting dan memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan investasi dengan lebih tepat waktu.
Hal ini terkait dengan bagaimana teknologi kuantum memungkinkan penghitungan yang lebih cepat dan akurat dalam menetapkan harga opsi, serta memungkinkan penilaian risiko dan strategi perdagangan yang lebih baik. Harga opsi mengacu pada nilai atau biaya dari sebuah kontrak keuangan yang disebut “opsi”, jenis instrumen derivatif yang diperdagangkan di pasar keuangan. Opsi tersebut memberikan pemegang opsi hak untuk membeli atau menjual saham atau komoditas lainnya pada harga tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Opsi bisa saja memiliki tanggal jatuh tempo, yang menunjukkan batas waktu kapan hak tersebut bisa digunakan.
Raymond Lee, pakar keuangan kuantum dan kecerdasan buatan dari United International College, Cina mengatakan dalam bukunya “Quantum Finance” (2020) bahwa aplikasi teknologi kuantum dalam dunia finansial dapat dilihat dari dualitas gelombang-partikel pasar keuangan itu sendiri.
Dalam fisika kuantum, gelombang dan partikel merupakan dua konsep dasar yang membentuk dasar dari teori mekanika kuantum. Gelombang adalah entitas yang dapat menyebar dan meluas. Sementara, partikel merupakan entitas yang terlokalisasi dengan posisi atau momentum tertentu.
Di pasar keuangan, harga saham bisa dilihat sebagai partikel yang dapat dibeli dan dijual. Misalnya, ketika investor membeli saham dari suatu perusahaan, mereka dapat memperoleh hak kepemilikan sebanyak yang mereka beli. Pada saat itu harga saham memiliki nilai yang terlokalisasi dan dapat diidentifikasi.
Namun, harga saham juga dapat dilihat sebagai gelombang yang bisa naik turun, berfluktuasi, dan berubah ubah dari waktu ke waktu akibat peristiwa politik, sentimen pasar, dan lain sebagainya.
Dualitas gelombang-partikel pasar keuangan memiliki banyak implikasi bagi dunia keuangan dan memungkinan pengembangan bidang keuangan baru, yakni quantum finance. Bidang kajian ini memiliki potensi untuk merevolusi cara berpikir manusia tentang keuangan dan membuat strategi perdagangan baru yang lebih menguntungkan daripada strategi perdagangan tradisional.
Beberapa negara maju pun sudah mulai menerapkan teknologi kuantum guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas riset, dan kemajuan industrinya. Misalkan saja Jepang, yang baru merilis komputer kuantum pertama mereka secara online per 27 Maret 2023.
Keuangan kuantum di Indonesia
Di Indonesia, pertumbuhan teknologi kuantum belum begitu populer. Di samping masih ketinggalan dalam segi akses, ada beberapa kendala yang perlu mendapat perhatian lebih.
Pertama, penerapan teknologi kuantum dalam bidang keuangan memerlukan pemahaman lintas disiplin. Menggabungkan prinsip-prinsip kuantum dengan industri keuangan membuat kedua bidang tersebut lebih kompleks untuk dipahami dan dikelola. Ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang konsep fisika kuantum serta pemahaman tentang pasar keuangan, instrumen keuangan, dan pengetahuan keuangan lainnya.
Kedua, perangkat yang dipengaruhi oleh prinsip kuantum seringkali membutuhkan perhitungan dan pengoptimalan yang kompleks. Namun, keterbatasan perangkat keras komputer kuantum saat ini dapat menghambat kerja dari komputer itu sendiri. Keterbatasan ini memengaruhi penerapan teknologi kuantum di berbagai bidang seperti optimalisasi portofolio, manajemen risiko, dan algoritme dagang.
Ketiga, komputer kuantum membutuhkan keahlian dalam fisika kuantum, algoritme kuantum, dan bahasa pemrograman yang terkait dengan komputasi kuantum. Namun, ketersediaan individu dengan keahlian kuantum terbatas, sehingga menyulitkan lembaga keuangan dan individu untuk memperoleh dan menggunakan strategi yang dipengaruhi prinsip kuantum tersebut.
Keempat, banyak lembaga keuangan menggunakan sistem lama yang mungkin tidak kompatibel dengan teknologi berbasis kuantum. Mengintegrasikan perangkat yang berbasis prinsip kuantum ke dalam infrastruktur dan perangkat lunak yang sudah ada dapat menjadi masalah tersendiri dan memakan waktu dan biaya yang besar.
Namun, mengembangkan teknologi ini memiliki banyak keuntungan. Sama seperti keterikatan kuantum yang menggambarkan korelasi antar partikel kuantum, keterikatan faktor ekonomi seperti pendapatan, pengeluaran, investasi, dan tabungan memengaruhi hasil ekonomi secara keseluruhan.
Dengan memungkinkan individu untuk menganalisis beberapa pilihan secara bersamaan dan mempertimbangkan kemungkinan hasil yang berbeda, teknologi kuantum dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan keuangan pribadi dengan lebih akurat dan membantu meningkatkan kesejahteraan keuangan kita.