ASK
ME

REGISTER
NOW

TEDxUAJ 2024 Sukses Menjadi Pusat Perhatian Mahasiswa Unika Atma Jaya

25/9/2024

 

 

JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Kembali menggelar acara TEDxUAJ dengan tema “Iridescent”, pada Sabtu (21/09/2024) di Gedung Yustinus, Lt. 15, Kampus Semanggi. TEDxUAJ 2024 mengundang berbagai narasumber dari berbagai latar belakang untuk berbagi wawasan tentang pentingnya refleksi diri, strategi menghadapi kesulitan, dan peran teknologi dalam kehidupan manusia.

 

TEDxUAJ 2024 menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif, di antaranya Ni Luh Gde Lydia Kusumadewi, S.I.Kom., S.E., M.S.Ak., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Atma Jaya; Dionysius Subali, S.Si., M.Biotek., dosen Fakultas Teknobiologi (FTb); Dr. Lukas, MAI, CISA, dosen Fakultas Teknik (FT); Dr. Listya Utami Karmawan, S.Si., M.Si., dosen FTB; Dr. Benedicta Evienia Prabawanti, S.E., M.M., dosen FEB; Calvin Chandra, CHt, Clinical Hypnotherapist; Almira Rahma, S.Psi., CPC, CHt, CT, Clinical Hypnotherapist; serta Dr. Wisnu Wiradhany, S.Psi., M.A., dosen Fakultas Psikologi (FP) Unika Atma Jaya.


 

Almira Rahma, S.Psi., CPC, CHt, CT, seorang Clinical Hypnotherapist, dalam sesi yang personal, mengajak audiens untuk merenungkan pola-pola negatif dalam kehidupan mereka. Ia menggunakan analogi "kacamata retak" untuk menggambarkan bagaimana masalah kecil dapat memicu emosi yang besar dan merusak hubungan interpersonal. Almira menekankan pentingnya mengenali akar masalah serta mengelola emosi dengan sehat. “Terkadang kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kacamata kita sudah retak? Kita harus membentuk lensa pandangan hidup dengan hal-hal yang positif,” ucap Almira.

 

Sementara itu, Dr. Lukas, MAI, CISA, dosen Fakultas Teknik Unika Atma Jaya, membahas dampak perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), dan menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia memperingatkan bahwa ketergantungan berlebihan pada teknologi dapat mengikis aspek-aspek kemanusiaan seperti empati dan hubungan sosial. "Janganlah kita menjadi manusia AI, sementara AI semakin menjadi manusiawi," ujar Dr. Lukas.


 

Dari berbagai perspektif yang disajikan, para pembicara TEDxUAJ 2024 sepakat akan pentingnya pertumbuhan pribadi dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan zaman. Tema "Iridescent" yang diangkat pada acara ini melambangkan keindahan yang unik dan beragam, di mana setiap individu memiliki potensi yang unik dan bernilai. Dengan menggali dan mengembangkan potensi tersebut, kita dapat bersinar dan menginspirasi orang lain.

 

Corry Korita Neryceka, S.Si., Kepala Biro Karier dan Kemahasiswaan Unika Atma Jaya, juga menambahkan bahwa meskipun setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda, semua tetap menghadapi konsekuensi yang beragam. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi dalam diri sendiri, baik jangka pendek maupun panjang. "Mari kita berproses bersama dan tumbuh bersama Unika Atma Jaya," ujarnya.


 

Unika Atma Jaya dan TEDxUAJ 2024 mengajak kita untuk merenung, belajar, dan tumbuh bersama. Acara ini menjadi wadah bagi para pembicara untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta menginspirasi audiens untuk mencapai potensi terbaik mereka. Melalui berbagai topik yang dibahas, TEDxUAJ 2024 ingin mendorong kita untuk menjadi individu yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.