JAKARTA – Universitas
Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Kembali menggelar acara TEDxUAJ dengan tema
“Iridescent”, pada Sabtu (21/09/2024) di Gedung Yustinus, Lt. 15, Kampus
Semanggi. TEDxUAJ 2024 mengundang berbagai narasumber dari berbagai latar
belakang untuk berbagi wawasan tentang pentingnya refleksi diri, strategi
menghadapi kesulitan, dan peran teknologi dalam kehidupan manusia.
TEDxUAJ 2024 menghadirkan sejumlah pembicara
inspiratif, di antaranya Ni Luh Gde Lydia Kusumadewi, S.I.Kom., S.E.,
M.S.Ak., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Atma Jaya; Dionysius
Subali, S.Si., M.Biotek., dosen Fakultas Teknobiologi (FTb); Dr. Lukas,
MAI, CISA, dosen Fakultas Teknik (FT); Dr. Listya Utami Karmawan, S.Si.,
M.Si., dosen FTB; Dr. Benedicta Evienia Prabawanti, S.E., M.M., dosen
FEB; Calvin Chandra, CHt, Clinical Hypnotherapist; Almira Rahma,
S.Psi., CPC, CHt, CT, Clinical Hypnotherapist; serta Dr. Wisnu Wiradhany,
S.Psi., M.A., dosen Fakultas Psikologi (FP) Unika Atma Jaya.
Almira Rahma, S.Psi., CPC, CHt, CT, seorang
Clinical Hypnotherapist, dalam sesi yang personal, mengajak audiens untuk
merenungkan pola-pola negatif dalam kehidupan mereka. Ia menggunakan analogi "kacamata
retak" untuk menggambarkan bagaimana masalah kecil dapat memicu emosi
yang besar dan merusak hubungan interpersonal. Almira menekankan pentingnya
mengenali akar masalah serta mengelola emosi dengan sehat. “Terkadang kita
perlu bertanya pada diri sendiri, apakah kacamata kita sudah retak? Kita harus
membentuk lensa pandangan hidup dengan hal-hal yang positif,” ucap Almira.
Sementara itu, Dr. Lukas, MAI, CISA, dosen Fakultas
Teknik Unika Atma Jaya, membahas dampak perkembangan teknologi, terutama
kecerdasan buatan (AI), dan menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai
kemanusiaan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia memperingatkan bahwa
ketergantungan berlebihan pada teknologi dapat mengikis aspek-aspek kemanusiaan
seperti empati dan hubungan sosial. "Janganlah kita menjadi manusia AI,
sementara AI semakin menjadi manusiawi," ujar Dr. Lukas.
Dari berbagai perspektif yang disajikan, para
pembicara TEDxUAJ 2024 sepakat akan pentingnya pertumbuhan pribadi dan
kemampuan beradaptasi dalam menghadapi perubahan zaman. Tema "Iridescent"
yang diangkat pada acara ini melambangkan keindahan yang unik dan beragam, di
mana setiap individu memiliki potensi yang unik dan bernilai. Dengan menggali
dan mengembangkan potensi tersebut, kita dapat bersinar dan menginspirasi orang
lain.
Corry Korita
Neryceka, S.Si., Kepala Biro Karier dan Kemahasiswaan Unika Atma Jaya, juga
menambahkan bahwa meskipun setiap individu memiliki latar belakang yang
berbeda-beda, semua tetap menghadapi konsekuensi yang beragam. Oleh karena itu,
penting untuk berinvestasi dalam diri sendiri, baik jangka pendek maupun
panjang. "Mari kita berproses bersama dan tumbuh bersama Unika Atma
Jaya," ujarnya.
Unika Atma Jaya
dan TEDxUAJ 2024 mengajak kita untuk merenung, belajar, dan tumbuh bersama.
Acara ini menjadi wadah bagi para pembicara untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman, serta menginspirasi audiens untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Melalui berbagai topik yang dibahas, TEDxUAJ 2024 ingin mendorong kita untuk
menjadi individu yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih siap menghadapi
tantangan masa depan.