ASK
ME

REGISTER
NOW

Dorong Dialog tentang Artificial Intelligent (AI), Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) Pelopori Seminar Akbar Antar Universitas




JAKARTA – Dalam rangka menjawab tantangan teknologi yang terus berkembang dalam penggunaan Artificial Intelligent (AI)  dan untuk merespons diskusi global terkait etika dan regulasi AI, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ), Komunitas Alumni Program Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Esa Unggul (UEU), Universitas Tarumanegara (Untar), Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Budi Luhur (UBL), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan seminar akbar yang berjudul “Menuju Etika dan Regulasi AI di Indonesia”.

 

Kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif antara institusi pendidikan, pemerintah, dan praktisi untuk menjadi kunci dalam pengembangan kerangka kerja yang kokoh dalam mengelola perkembangan AI. Seminar diselenggarakan di Hotel Le Méridien Jakarta pada Senin (05/02/2024) dan juga dihadiri oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ), Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), Ir. Mochamad Hadiyana, M.Eng. selaku Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi serta para Dekan dari seluruh universitas yang terlibat.




Kegiatan tersebut dibuka dengan laporan ketua panitia Prof. Dr. Dorien Kartikawangi, M.Si. Dalam laporannya Prof. Dorien menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat terwujud berkat adanya inisiatif-inisiatif kolektif yang berawal dari Komunitas Alumni Program Doktoral Ilmu Komunikasi UI serta dukungan dan dorongan yang diformalkan oleh Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) dan Kemenkominfo.

 

“Kegiatan ini tidak akan terealisasikan jika bukan karena pihak-pihak yang mendukung. Semoga melalui forum ini, kita sebagai akademisi dapat memberikan rekomendasi dan gagasan yang lebih efektif dalam menyikapi paradigma yang terjadi untuk pemerintah dan negara,” ucap Prof. Dorien yang juga merupakan dosen sekaligus kepala prodi Ilmu Komunikasi UAJ.

 

Pembukaan acara kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Teknologi, Ir. Mochamad Hadiyana. Beliau menekankan bahwa penggunaan dan pemanfaatan AI saat ini telah masuk dalam pengawasan Kemenkominfo dengan tingkat urgensi yang tinggi.


 

“AI merupakan teknologi yang memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat untuk kita semua di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, konektivitas, dll. Namun di sisi lain, AI juga menimbulkan tantangan dan resiko seperti implikasi teknis, hukum, sosial dan keamanan. Oleh karena itu regulasi AI diperlukan untuk memastikan pemanfaatan AI yang aman, terpercaya dan berpusat pada manusia” tutur Ir. Mochamad Hadiyana dalam sambutannya.

 

Sesi pembukaan seminar ditutup dengan kata sambutan dari Rektor UAJ, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K). Pada awal sambutannya, Prof. Yuda menyampaikan pujian terhadap Komunitas Alumni Program Doktoral Ilmu Komunikasi UI atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan seminar akademis ini.


 

“Saya sangat mengapresiasi kontribusi dari pihak-pihak yang terlibat khususnya Komunitas Alumni Program Doktoral Ilmu Komunikasi UI. Ini adalah contoh dari kekonsistenan akademisi untuk terus berkontribusi di dalam perjalanan negara menjadi Indonesia Emas di 2045,” Ujar Prof. Yuda

 

Menurut Prof. Yuda ketika membahas tentang AI, Indonesia masih menjadi negara pengguna. Ia berharap Indonesia dapat lebih memanfaatkan AI sebagai akselerator untuk mempercepat inovasi dan kreativitas dalam koridor dan norma yang telah ditetapkan.

 

“Saat kita berbicara tentang kecerdasan buatan, etika dan regulasi menjadi sesuatu yang penting. Bukan untuk menghambat kreativitas kita untuk membuat sesuatu tetapi justru untuk mengakselerasi kreativitas tadi dalam suatu rambu-rambu yang benar,” imbuh Prof. Yuda.

 



Seminar ini juga menghadirkan berbagai narasumber yang ahli di bidangnya, diantaranya yaitu Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M.Eng (Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika), Dr. Dudi Hidayat (Direktur Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi & Inovasi BRIN), Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM  (Chairman Indonesian Artificial Intelligence Society & Dosen Unika Atma Jaya), Dr. Rr. Siti Murtiningsih (Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada), Angga Priancha, S.H., LL.M (Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia), Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M. Kom (Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia), dan Dr. Ir. Juli Bestian Nainggolan, M.Si. (Ombudsman Kompas).

 

Salah satu harapan utama dari dialog ini adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang potensi serta batasan dari AI. Meskipun AI menawarkan berbagai keuntungan termasuk peningkatan efisiensi dan inovasi dalam berbagai sektor, pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana AI dapat berkontribusi secara positif sangatlah penting.


 

Untuk memastikan pengembangan terhadap pemanfaatan AI yang positif dapat tetap berjalan, seluruh instansi pendidikan yang hadir melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama selaku penyelenggara kegiatan tersebut. Kegiatan simbolis ini menjadi wujud nyata terbentuknya komitmen resmi dari instansi yang terlibat untuk tetap berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan.