ASK
ME

REGISTER
NOW

Rossy Angelina Patricia Reinhart



Alumni    |   Beasiswa Bidikmisi


Setelah lulus dari SMK, saya sangat ingin berkuliah. Namun, keadaan ekonomi keluarga saya tidak memungkinkan untuk menempatkan saya menempuh sarjana. Saya sangat ingin kerja di industri media, maka saya sangat ingin mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Waktu itu, Ibu saya hanya bilang, “kalau kamu mau kuliah, cari beasiswa atau kerja dulu baru nanti kuliah pakai uang sendiri”. Lalu, memang sudah jalanNya mungkin, tidak berapa lama kemudian saya mendapatkan ada info bahwa Kantor Beasiswa Unika Atma Jaya membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru Beasiswa Bidikmisi. Saya sangat senang dan saya mengikuti seluruh rangkaian pendaftaran beserta syarat-syaratnya dengan penuh semangat. Dan tentunya, saya memilih program studi Ilmu Komunikasi yang saya sangat idam- idamkan. Saya sangat bersyukur bisa lolos seleksi dan bisa menjadi penerima beasiswa penuh di Unika Atma Jaya.


Semasa kuliah, saya mempelajari banyak hal, selain dari mata kuliah yang diberi, saya juga mengasah kemampuan saya dengan bergabung pada Biro Marketing & Public Relation Administration dengan menjadi anggota PR. Disana saya belajar mengelola sosial media kampus, membuat artikel untuk masuk ke dalam website kampus dan meliput acara-acara besar yang diadakan di internal kampus maupun acara yang dibuat Unika Atma Jaya dan kerja sama dengan kampus di luar negeri. Dalam hal ini, saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang besar yang sangat hebat dan saya bisa belajar banyak dari mereka. Selain itu, program studi Ilmu Komunikasi juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa yang mengambil peminatan media untuk melakukan kunjungan ke stasiun TV dan menonton program Mata Najwa secara langsung. Tidak hanya itu, program studi Ilmu Komunikasi juga mempunyai lab radio dan lab televisi yang bisa mengasah kemampuan mahasiswanya dalam bidang media. Saya sangat senang bisa belajar di sini, semua fasilitas yang dibutuhkan terpenuhi.


Tidak mudah untuk mempertahankan nilai- nilai yang menjadi standar penerima beasiswa selama 4 tahun. Ada jatuh bangun didalamnya. Pada tahun kedua saya berkuliah, Ibu saya jatuh sakit yang cukup parah. Saya harus minta tolong kepada tetangga untuk menjaga Ibu saya ketika saya kuliah dan pulang kuliah saya harus langsung mengurus Ibu saya. Saya hanya tinggal dengan Ibu saya, Ayah saya sudah meninggal sejak saya masih duduk di bangku SMP. Saya juga tidak memiliki adik atau kakak. Di semester 5 sempat saya ingin berhenti kuliah dan saya ingin mencari pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarga saya, karena pada saat itu saya sudah dititik lelah. Lalu, saya ingat betapa sulitnya saya untuk mendapatkan beasiswa yang semua orang mau. Dari sekian ratus orang yang daftar, hanya sekian belas orang yang diterima dan saya adalah salah satunya. Kemudian, lelah yang saya rasakan berubah menjadi rasa syukur. Ketika saya bersyukur, semua dilancarkan. Banyak orang baik yang datang bahu membahu menolong saya, sehingga pada 2021 yang lalu, saya bisa menggunakan toga, mengikuti acara wisuda dan lulus dengan predikat terbaik. Rasa syukur saya tidak berhenti sampai disitu, lembar baru Tuhan kasih kepada saya ketika saya lolos wawancara dan diterima di salah satu stasiun TV swasta ternama di Indonesia, sungguh anugrah yang luar biasa bagi saya.


Saya ingin berterima kasih kepada beasiswa Bidikmisi yang telah membantu saya untuk menggapai cita-cita saya dan membantu saya untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi. Harapan saya yaitu saya bisa membalas kebaikan bantuan biaya pendidikan ini dengan menjadi sukses sehingga nantinya saya bisa “gantian” memberikan bantuan biaya pendidikan bagi mereka yang tidak mampu secara finansial namun ada keinginan untuk menempuh pendidikan di sekolah tinggi. Saya juga berharap bisa memberikan kontribusi saya kepada negara lewat industri media dan menjadikan media di Indonesia sebagai media yang jujur, transparan, dan mampu memberikan informasi kepada masyarakat dengan baik.


Puji Tuhan saat ini, aku sudah bekerja dan turut berkontribusi dalam membantu perekonomian keluarga. Aku bekerja di Kantor Beasiswa sebagai Staf Pembinaan dan Alumni. Aku berharap, dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk orang-orang di sekitarku. Karena aku percaya, selayak-layaknya hidup, adalah hidup yang mampu memberi manfaat bagi sesama.